Oleh Deviani Anggorowati (Mahasiwa PGSD Unnes)
“Masuk,
yuk,” Lyly menyeret lembut tangan Nunu memasuki rumahnya.
Nunu
mengikuti langkah lyly menuju kamarnya.
“Mau
minum apa?” tanya lyly.
“Minuman
berasa, rasa apa aja boleh” jawab Nunu sambil tersenyum.
“Okey,
pesanan siap diantar” kata lyly sambil tertawa.
Sembari
menunggu pesanan, Nunu melihat sekeliling kamar Lyly, masih sama seperti yang
dulu. Disana terdapat pakaian yang menggantung di gantungan pintu, banyak
koleksi novel yang terdapat di meja belajarnya, dan make up yang melengkapi
tempat riasannya, serta seragam SMA yang penuh dengan coretan yang di tempelkan
di dinding.
“Pesanan
sudah datang, es jus rasa melon silakan di minum nona cantik” Lyly datang
dengan membawa jus melon.
“Asik,
selain di buatin jus juga di bilang cantik. Ma’acih yach…” balas Nunu dengan
nada alaynya.
“Iiiieeeuuucch,
gak jadi dech..” jawab Lyly sambil melet.
“Hehehe..
gimana nih kuliahnya? Lancar kan? Lama banget gak ketemu, kamu masih simpan
baju SMA itu? Lucu juga kalau ingat masa SMA”
“Kuliah
baru sebentar, aku belum merasakan kenyamanan seperti waktu SMA dulu. Ouw baju
itu, masih aku simpanlah. Banyak kenangan disana”
“Aku
juga masih menyimpannya, kenangan indah yang terukir di masa SMA tak kan pernah
hilang begitu saja” jawab Nunu sambil melamun masa SMA nya dulu.
“Aooy,
malah melamun. Kangen ya? Hahaha cerita donk sekarang kamu sama siapa, teman
kamu siapa aja, mumpung kita lagi bersama”
“Sekarang
kan aku sama kamu. Hohoho teman aku itu ya kamu” jawab Nunu
“Bukan
itu yang aku maksud, pacar kamu siapa sekarang anak mana? Pasti banyak yang
naksir kamu. Kamu kan cantik, tinggi, feminim, pintar lagi.” Kata Lyly dengan
wajah kagum.
“Kamu
terlalu berlebihan, hahaha.. pacar mana pacar? aku belum punya pacar Ly, memang
ada yang dekat denganku tapi mereka… entahlah mungkin memang belum takdirnya”
“Mereka
kenapa? Mainin kamu? Jahatin kamu? Atau… cerita donk biar Lyly gak penasaran”
“Enggak,
mereka baik kok sama Nunu tapi Nununya aja yang gak paham” Nunu sambil tertawa
nyengir.
“Maksudnya?
Tambah bingung… hmmmb…,” Lyly sambil garuk-garuk.
“Sudah
gak usah bahas ini, bahas yang laen jha”
“Yaudah
kalau emang gak mau cerita gak papa kok. Mungkin belum tepat waktunya” Lyly
tersenyum.
“Syukurlah
kalau kamu ngerti”
Memang
dari dulu Nunu orang nya gak neko-neko. Dia lebih suka hidup sederhana tapi gak
sederhana banget. Dia orang nya pendiem kalau belum kenal tapi, kalau udah
kenal waduh, berubah 180 derajat dech jadi cerewet banget. Nunu adalah seorang
gadis yang mau berusaha agar impiannya tercapai. Misalnya dia akan belajar
dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan peringkat. Tapi dia tidak mengerti
akan masalah cinta hingga dia menjadi galau.
***
Udara
pagi berhembus semilir lembut, terasa sejuk membelai kulit. Sinar mentari yang
baru muncul pun masih terasa hangat. Nih pagi emang cuaca tampak cerah. Bahkan,
dilangit, kagak terlihat segumpal awan pun yang menghiasi. Alam emang
bener-bener terasa akrab.
“Hmmmb,
kapan ya dunia kebahagiaanku itu datang? Dulu waktu SMA ingin cepat-cepat
mengalami masa kuliah sekarang udah kuliah kok malah galau sih? Fyuh… mungkin
karena anak kuliah terlihat keren kali ya tapi setelah ngejalanin biasa ajha
malah harus pintar ngatur uang… hmmmb., ngomong apa tho kamu nie?” Nunu bicara
sendiri sambil menatap langit.
“Woy,
ngelamunin aku ya? Hahaha jangan githu ach aku jadi tersepona” kata arin
sahabat sekamar kosnya.
“Ye
ge’er kamu, enakan ngelamunin pengeranku daripada ngelamunin kamu, belum mandi,
bau acemb lagi” kata Nunu sambil melet.
“Idih
emang kamu udah mandi? Orang sama-sama belum mandi juga” Arin balas melet.
“Ach
kau ini… enak-enak melamun malah kamu ganggu fyuh.., “
“Haiyah,
mandi-mandi… sana kamu kalau mau ngelanjutin ngelamun… hati-hati kalau kesambet
jangan panggil namaku mb galau” Arin pergi membawa handuk sembari melet lihat
Nunu.
“Sana-sana….
Dasar ganggu, hmmmb lanjut melamun lagi
ach” Nunu menatap langit lagi.
“Seandainya
para cowok yang deket sama aku dulu itu… hah, aku belum paham tentang cowok.
Mereka tidak mau mengejarku. Sekali aku tolak mereka mencari yang lain begitu
seterusnya. Hmmmb, padahal aku hanya menguji saja. Tapi ya sudahlah memang
mereka yang kurang beruntung mendapatkan aku. Aku butuh cowok yang lembut,
baik, sayang, ramah, hangat dan manis. Tapi sulit menemukan cowok seperti itu.
Percaya sama Tuhan, Tuhan maha baik kok. Pasti akan memberikan yang terbaik
untuk kita. Sabar aja.. cemungutd cemungutd….” Nunu berusaha bangkit dari
fikirannya.
“Segernya,
hummm dah cantik nich. Tapi, (sambil mencium mencari bau tak sedap) kok ada
yang bau ya. Hahaha” Arin menyindir Nunu.
“Ada
yang bicara kok gak ada rupanya ya? Hmmm, kasian.. Mandi dulu ach” Nunu
pura-pura tidak tahu langsung mengambil handuk dan pergi meninggalkan Arin.
“Haish,
mau nyindir malah kesindir… fyuh..,” kata Arin dengan wajah merengut.
“Seger
juga Rin habis mandi, hari ini hari sabtu berarti libur kuliah, kamu gak
jalan-jalan?”Tanya Nunu.
“Pengen
tapi males.. hehe”
“Yaudah,
tidur aja di kos. Atau kamu bikin tugas ku aja.. hahaha”
“Gak
usah repot-repot, tugasku udah banyak tau. Mau kemana kamu kok dandan cantik?
Hayow mau ketemu mas pacar ya? Ayo ngaku” kata Arin sambil mengarahkan jari
telunjuk kearah Nunu
“Ada
dech, mau tau ajha” jawab Nunu sambil melet.
***
“Metd
pagi” sms dari nomor yang tidak dikenal di hp Nunu tapi Nunu nggak bales sms
tersebuthari-hari selanjutnya Nunu menerima sms dari nomor tersebut entah saat
siang, sore, malam tapi Nunu tetap gak mau bales sampai suatu sa’at ada sms
dari nomor tersebut yang mengatakan
“Nu, kok sms ku gak pernah di bales kenapa?”
“Kok
tau namaku, ini siapa?” balas Nunu karena merasa penasaran ada yang mengetahui
namanya
“Aku
teman SMA kamu Nu, hmmm pasti dah lupa”
“Ma’af
tapi hp ku ganti jadi semua kontak nggak bisa di simpan disini”
“Iya
gpp, kamu udah mau balas sms aku udah seneng kok. Nie aku Doni”
“Oh,
iya”
“Gimana
kabar kamu sekarang? Pasti lagi sibuk, secara kamu kan anak pintar.. ya kaya’
SMA dulu”
“Alhamdulilah
baik”
Sms
pun berlanjut, si Doni yang selalu memberi perhatian lewat sms dan ingin
bertemu dengan Nunu maka Doni membujuk Nunu agar mau bertemu dengannya. Namun
Nunu selalu menolak. Doni tetap berusaha membujuk, memberikan gombalan cinta,
memuji, dan menyenangkan Nunu agar mau bertemu dengannya. Hingga akhirnya Nunu
memberi kesempatan untuk bertemu dengannya yaitu pada hari rabu. Nunu enggan
memberi kesempatan pada cowok karena trauma dan sakit hati yang ia rasakan
belum pulih. Bahkan kejadian yang membuatnya menangis pun masih sering
terbayang. Yaitu kejadian pada seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta
kemudian mencampakkan nya demi gadis lain.
“Mungkin
aku ini hanya mainannmu, bonekamu, yang bisa kau mainkan sesukamu…hmmm” kata
Nunu sambil mendesah dan bayangan kelam itu sekilas muncul.
“Tidak,
ini memang jalan yang terbaik, dia terlalu jahat untuk ku, dia tidak pantas
untukku, aku wanita beruntung yang tidak memerlukan cinta yang dangkal seperti
itu namun cinta yang tulus akan hadir seiring berjalannya waktu kepadaku” kata
Nunu untuk memotivasi dirinya.
***
Doni
meminta alamat pada Nunu, namun Nunu hanya memberi alamat rumahnya yang kurang
lengkap. Dia hanya memberi tahu kecamatannya saja yaitu Mayong. Sebelum hari
rabu datang Doni ingin mempersiapkan dinnernya dengan Nunu semaksimal mungkin,
pada hari selasa Doni survey tempat untuk dinner, kemudian survey alamat rumah
Nunu
“Nu,
alamat rumahmu dimana? Aku udah sampai di Mayong” sms dari Doni.
“Eh,
ngapain kamu kesana? Aku kan dah bilang hari rabu. Aku nggak akan ngasih tau
alamatnya. Ini kan baru hari selasa mending kamu pulang sana!” balas Nunu
dengan emosi.
“Aku
dah bela’in jauh-jauh kesini, ayo kasih tau aku alamatnya” balas Doni.
“Ya
udah, kalau begitu nggak usah ketemuan aja” balas Nunu
“Aku
minta ma’af Nu, jadi begini ceritanya.. aku cuman survey tempat kita dinner.
Berhubung tempatnya dekat dengan daerahmu makanya aku sekalian survey alamat
rumahmu, please kamu jangan marah, aku nggak akan kaya’ gini lagi” balas Doni.
“Ma’afin
aku Nu” sms dari Doni
Sms
kata-kata ma’af dari Doni muncul entah 10 kali atau lebih di hp Nunu. Tapi Nunu
tidak membalasnya.
“Nu,
mungkin aku menjadi benalu dalam kehidupanmu, tiba-tiba muncul dan mengusik
kehidupanmu. Kalau memang kamu masih marah sama aku dinnernya di pending dulu
gak papa kok. Asal kamu ma’afin aku, please” sms dari Doni
“Tidak,
aku akan menepati.. hari rabu kita jadi bertemu. Nanti aku akan memberi tahu
alamatnya. Jangan sms lagi, aku lagi malas smsan” balas Nunu
“Iya,
ma’afin aku ya” balas Doni
Hari
rabu tiba, Doni menjemput Nunu sesuai dengan alamat yang di berikan Nunu
kepadanya. Mereka menaiki motor secara perlahan sambil mengobrol. Doni berusaha
membuat suasana menyenangkan, bertanya-tanya, sehingga mereka sangat menikmati
suasana perjalanan tersebut. Sampai di kafe untuk dinner bersama, obrolan tadi
masih berlanjut. Doni kaget karena sms selama ini sangat berbeda dengan sikap
yang di berikan Nunu kepada Doni. Pada sms Nunu terkesan sombong, tidak
perduli, cuek, dan benci kepada Doni. Tetapi saat mengobrol dengannya Nunu
terlihat centil, lucu, menggemaskan, ceria, baik, pokoknya sangat berbeda
dengan sms.
Sampai
di rumah, Doni mengobrol dengan orang tua Nunu, dengan bahasa yang sopan, sikap
yang sopan sehingga membuat kesan baik terhadap orang tua Nunu.
“Ma’af
dan makasih” sms dari Nunu
“Ma’af
untuk apa? Iya sama-sama” balas Doni
Sms
berlanjut dengan sendau gurau, canda tawa, dan menyenangkan. Nunu senang karena
dia menemukan cowok yang memperlakukannya seperti bidadari, selalu memberikan
perhatian, masih mau berusaha meskipun pernah diusir, baik, dan mau mengerti
serta menerima Nunu apa adanya.
Tidak
hanya lewat sms saja bahkan Doni sering menelfon Nunu, Doni ingin mengajak Nunu
untuk dinner lagi, Doni ingin selalu bertemu dengan Nunu bahkan dia selalu
memimpikan Nunu di setiap tidurnya. Duh, so sweet.. cinta Doni emang dalam
banget buat Nunu. Doni emang udah suka banget sama Nunu dari SMA, cuman dia
nggak berani deket sama Nunu. Keberaniannya muncul ketika dia sudah dewasa.
Menginjak kuliah semester 3. Katanya, Nunu adalah wanita unik yang memiliki kecantikan
alami, smart, centil, alay, sholehah, pintar masak, dan dari keluarga yang
baik-baik. Semua yang dimiliki Nunu selalu membuat Doni kagum. Makanya, Doni
masih bertahan dan berusaha untuk mendapatkan hati Nunu. Meskipun itu sulit
karena Nunu bukanlah gadis gampangan melainkan seorang wanita elegan yang perlu
mendapatkan ketulusan cinta, di lindungi dan di perhatikan dengan kasih sayang.
Mereka
sepakat untuk dinner yang kedua pada hari rabu lagi. Dan lokasi yang di tuju
adalah rumah makan ternama yang ada di daerah Jepara yaitu Lumbung Djati.
Disana suasananya tenang, banyak gazebo yang terbuat dari bambu, dihiasi dengan
lampu impes, banyak tanaman yang menghiasi sehingga Nampak mewah dan ramah
lingkungan.
“Silahkan,
mau pesan apa?” Tanya pelayan kepada Doni dan Nunu yang sudah duduk di salah
satu gazebo dengan memberikan daftar menu makanan
“Kamu
mau pesan apa Nu? Tanya Doni
“Aku
mau pesan jus sirsat sama sup jagung” jawab Nunu
“Kalau
begitu saya pesan jus sirsat 1, jus jambu 1, sup jagungnya 2 dan nasi putihnya
2” kata Doni kepada pelayan
Sembari
menunggu pesanan, mereka ngobrol dengan
di selingi canda tawa. Doni mengeluarkan bunga mawar merah dari tas nya
kemudian di berikan kepada Nunu.
“Makasih”
kata Nunu sambil tersenyum
“Iya
sama-sama, ma’af bunganya asli jadi mudah layu” jawab Doni
“Iya
ndak papa, bagus kok bunganya” kata Nunu.
“Syukurlah
kalau kamu suka” jawab Doni sambil tersenyum.
Suasana
menjadi romantis menjelang malam, pesanan makanan sudah di antar. Kini mereka menikmati
santapan makanan sambil di selingi
obrolan canda tawa.
***
“Nu,
kapan kita bisa jalan-jalan lagi?” sms dari Rizal sang mantan kekasih yang
telah membuatnya sakit hati.
Karena
Nunu tidak ingin mempunyai musuh jadi Nunu mau membalas sms dari Rizal.
“Aku
ndak tahu, kenapa?” balas Nunu.
“Aku
kangen sama kamu” sms dari Rizal.
“Terus?”
balas Nunu.
“Ayo
kita rajut kembali cinta kita yang dulu sempat kandas” balas Rizal.
Semudah
itu mengajak balikan, bahkan dia tidak tahu kalau hati Nunu pernah terluka karenanya.
Memang Nunu masih menyimpan rasa pada Rizal namun dia tidak ingin menyianyiakan
perasaan Doni yang begitu tulus
mencintainya. Nunu bingung, di satu sisi hati Nunu masih ingin dengan Rizal
meski pernah dilukai namun di sisi lain, dia tidak ingin membuat kecewa Doni
yang telah memperlakukannya seperti bidadari.
“Aku
harus bagaimana? Aku galau haaah” desah Nunu dalam hati.
Rizal
ingin bertemu dengan Nunu dan Nunu menyetujuinya karena setengah hati Nunu
masih tersimpan cinta dan luka yang telah digoreskan Rizal padanya. Mereka
sepakat untuk bertemu di tempat seperti biasa. Disana Rizal menyatakan
perasa’annya kepada Nunu bahwa dia tidak bisa jauh dari Nunu. Dia ingin kembali
kepada Nunu. Namun Nunu tidak bisa menjawab, Nunu butuh proses untuk mempertimbangkannya.
Rizal pun memberikan waktu kepada Nunu yaitu 1 minggu.
Beberapa
hari kemudian Doni mengajak Nunu ke tempat yang indah yaitu Rahtawu. Rahtawu
adalah sebuah desa di kecamatan Gebog kabupaten Kudus provinsi Jawa Tengah.
Rahtawu terletak di daerah paling atas dari Kecamatan Gebog, Kudus. Desa
Rahtawu ini terdiri dari sebuah lembah hijau yang dikelilingi bukit-bukit
terjal. Kehidupan masyarakatnya sebagian besar adalah petani. Padi dan kopi
merupakan komoditas unggulan. Di desa Rahtawu juga memiliki potensi wisata yang
sangat menarik. Karena menurut Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, potensi
wisata yang dapat dikembangkan di Kecamatan Gebog adalah Rahtawu. Di kawasan
ini, dengan ketinggian ± 1.627 m dari permukaan air laut, pengunjung dapat
menikmati panorama alam pegunungan yang asri dan indah mempesona dengan udara
yang bersih, segar dan sejuk. Disana terdapat sungai dengan batu-batu yang
besar dan air yang dingin serta jernih. Tepat di sungai tersebut Doni
menyatakan perasa’an kepada Nunu. Nunu kaget dengan apa yang telah di ucapkan
Doni kepadanya.
“Aku
belum bisa menjawab sekarang Don, aku butuh waktu” kata Nunu.
“Iya,
aku ngerti Nu, semua butuh proses tidak secepat apa yang kita bayangkan” jawab
Doni.
“Iya,
kamu benar” balas Nunu sambil tersenyum.
“Aku
akan menunggumu Nu” kata Doni sambil tersenyum.
Nunu
bingung, jawaban apa yang harus diberikan kepada Rizal dan Doni. Apa aku harus
menerima semuanya? Ach, tak mungkin itu. Atau aku harus menolak semuanya? Tapi…
aku harus memilih salah satu di antara mereka. Aku menyukai sikap Doni tapi
hatiku masih ingin dengan Rizal. Jadi? Hmmm ini pilihan yang sulit. Terlalu
sulit.. Nunu berbicara sendiri di dalam kamarnya sembari membayangkan perlakuan
Rizal dan Doni terhadapnya.
1
minggu telah usai, kini Rizal menanyakan atas jawaban perasa’annya kepada Nunu.
Nunu hampir menjawab akan memberikan kesempatan lagi pada Rizal namun tiba-tiba
seorang gadis nyelonong memeluk Rizal dari belakang.
“Sayang,
kamu kok disini? Ngapain? Aku kangen sama kamu” kata Siska kepada Rizal.
“Kita
sudah putus, kamu jangan seperti ini! Jawab Rizal.
“Kapan
kita putus? Aku tidak pernah mendengarnya dari mulutmu” jawab Siska.
“Sepertinya
aku tidak perlu menjawab atas pertanya’anmu 1 minggu yang lalu. Semua sudah
jelas. Aku tidak bisa memberikan kesempatan lagi padamu” kata Nunu pada Rizal.
“Ini
tidak seperti yang kamu lihat, aku bisa ngejelasin”jawab Rizal dengan wajah
menyakinkan Nunu.
“Sudahlah,
mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Sebaiknya kamu perbaiki
hubunganmu dengan Siska. Sepertinya Siska sangat menyukaimu” kata Nunu sambil
tersenyum meninggalkan tempat tersebut meskipun di balik senyumannya terdapat
sejuta kekecewaan dalam hatinya.
“Tapi
Nu,” kata Rizal sembari mengejar namun pelukan Siska masih erat di tubuh Rizal.
“Kamu
itu di takdirkan dengan ku, jadi kamu ndak bisa menghindar dari ku” kata Siska
kepada Rizal.
“Ngapain
kamu kesini? Merusak rencana orang saja. Pergi sana!” balas Rizal.
Perasaan
Nunu yang ingin memberi kesempatan kepada Rizal punah sudah. Dia sangat sedih
atas sikap Rizal yang tidak bisa berubah. Tanpa sadar Nunu pergi ke daerah
rahtawu, dia ingin menenangkan hatinya dengan melihat pemandangan yang terlihat
indah di rahtawu, suara gemricik air yang terdengar menambah suasana menjadi tenang.
Dia duduk di sebuah batu besar di sungai sambil merenungkan kejadian saat
bersama dengan Rizal. Tiba-tiba di belakang Nunu ada seseorang yang menyapanya.
“Panorama
disini indah ya?”
“Doni…”
Nunu mengahadap ke belakang dengan wajah kaget.
“Seperti
melihat hantu saja kok kaget seperti itu” kata Doni.
“Ach,
kamu ini ngagetin.. kan nggak ada orang tadi, terus tiba-tiba ada kamu. Ya aku
kaget donk…” jawab Nunu.
“Hehe
iya, emang sengaja aku kagetin, hahaha” balas Doni sambil tertawa.
“Yee
dasar kamu ini…Wuu” balas Nunu.
“Nu,
udah dapet jawabannya?”Tanya Doni.
“Hmmm,
kasih tau nggak ya” jawab Nunu.
“Kasih
tau dunk cantik.. hehehe” balas Doni.
“Hahaha,
emang cantik” balas Nunu dengan PD nya.
“Nu,
kalau kamu ndak bisa ndak papa kok, aku ikhlas menerimanya” kata Doni dengan
nada lembut.
“Aku
mau menerimamu, tapi jangan sakiti aku” jawab Nunu sembari tersenyum.
“Benarkah?
Kamu mau menerimaku? Aku janji aku nggak akan membuat luka di hatimu, aku akan
membahagiakanmu Nu” balas Doni dengan wajah bahagia.
“Kamu
janji?” Tanya Nunu untuk menyakinkan hatinya.
“Iyaw,
aku janji” jawab Doni.
Kini
mereka menjadi pasangan yang bahagia, romantis, saling mengalah, dan mau
menerima apa adanya. Di tempat Rahtawu itulah kenangan indah terlukis manis.
Antologi Kumpulan Cerita Pendek - Cerita Kisah Negeriku
terbit di Afsoh Publisher 2013
Kelompok ke-3 Workshop Menulis dan Menerbitkan Buku
Mahasiswa UNNES PGSD
Daftar isi Buku :