-->

RAHTAWU HATIKU

| 5:51 AM |

 Oleh Deviani Anggorowati (Mahasiwa PGSD Unnes) 

 

“Masuk, yuk,” Lyly menyeret lembut tangan Nunu memasuki rumahnya.

Nunu mengikuti langkah lyly menuju kamarnya.

“Mau minum apa?” tanya lyly.

“Minuman berasa, rasa apa aja boleh” jawab Nunu sambil tersenyum.

“Okey, pesanan siap diantar” kata lyly sambil tertawa.

Sembari menunggu pesanan, Nunu melihat sekeliling kamar Lyly, masih sama seperti yang dulu. Disana terdapat pakaian yang menggantung di gantungan pintu, banyak koleksi novel yang terdapat di meja belajarnya, dan make up yang melengkapi tempat riasannya, serta seragam SMA yang penuh dengan coretan yang di tempelkan di dinding.

“Pesanan sudah datang, es jus rasa melon silakan di minum nona cantik” Lyly datang dengan membawa jus melon.

“Asik, selain di buatin jus juga di bilang cantik. Ma’acih yach…” balas Nunu dengan nada alaynya.

“Iiiieeeuuucch, gak jadi dech..” jawab  Lyly sambil melet.

“Hehehe.. gimana nih kuliahnya? Lancar kan? Lama banget gak ketemu, kamu masih simpan baju SMA itu? Lucu juga kalau ingat masa SMA”

“Kuliah baru sebentar, aku belum merasakan kenyamanan seperti waktu SMA dulu. Ouw baju itu, masih aku simpanlah. Banyak kenangan disana”

“Aku juga masih menyimpannya, kenangan indah yang terukir di masa SMA tak kan pernah hilang begitu saja” jawab Nunu sambil melamun masa SMA nya dulu.

“Aooy, malah melamun. Kangen ya? Hahaha cerita donk sekarang kamu sama siapa, teman kamu siapa aja, mumpung kita lagi bersama”

“Sekarang kan aku sama kamu. Hohoho teman aku itu ya kamu” jawab Nunu

“Bukan itu yang aku maksud, pacar kamu siapa sekarang anak mana? Pasti banyak yang naksir kamu. Kamu kan cantik, tinggi, feminim, pintar lagi.” Kata Lyly dengan wajah kagum.

“Kamu terlalu berlebihan, hahaha.. pacar mana pacar? aku belum punya pacar Ly, memang ada yang dekat denganku tapi mereka… entahlah mungkin memang belum takdirnya”

“Mereka kenapa? Mainin kamu? Jahatin kamu? Atau… cerita donk biar Lyly gak penasaran”

“Enggak, mereka baik kok sama Nunu tapi Nununya aja yang gak paham” Nunu sambil tertawa nyengir.

“Maksudnya? Tambah bingung… hmmmb…,” Lyly sambil garuk-garuk.

“Sudah gak usah bahas ini, bahas yang laen jha”

“Yaudah kalau emang gak mau cerita gak papa kok. Mungkin belum tepat waktunya” Lyly tersenyum.

“Syukurlah kalau kamu ngerti”

Memang dari dulu Nunu orang nya gak neko-neko. Dia lebih suka hidup sederhana tapi gak sederhana banget. Dia orang nya pendiem kalau belum kenal tapi, kalau udah kenal waduh, berubah 180 derajat dech jadi cerewet banget. Nunu adalah seorang gadis yang mau berusaha agar impiannya tercapai. Misalnya dia akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan peringkat. Tapi dia tidak mengerti akan masalah cinta hingga dia menjadi galau.

***

Udara pagi berhembus semilir lembut, terasa sejuk membelai kulit. Sinar mentari yang baru muncul pun masih terasa hangat. Nih pagi emang cuaca tampak cerah. Bahkan, dilangit, kagak terlihat segumpal awan pun yang menghiasi. Alam emang bener-bener terasa akrab.

“Hmmmb, kapan ya dunia kebahagiaanku itu datang? Dulu waktu SMA ingin cepat-cepat mengalami masa kuliah sekarang udah kuliah kok malah galau sih? Fyuh… mungkin karena anak kuliah terlihat keren kali ya tapi setelah ngejalanin biasa ajha malah harus pintar ngatur uang… hmmmb., ngomong apa tho kamu nie?” Nunu bicara sendiri sambil menatap langit.

“Woy, ngelamunin aku ya? Hahaha jangan githu ach aku jadi tersepona” kata arin sahabat sekamar kosnya.

“Ye ge’er kamu, enakan ngelamunin pengeranku daripada ngelamunin kamu, belum mandi, bau acemb lagi” kata Nunu sambil melet.

“Idih emang kamu udah mandi? Orang sama-sama belum mandi juga” Arin balas melet.

“Ach kau ini… enak-enak melamun malah kamu ganggu fyuh.., “

“Haiyah, mandi-mandi… sana kamu kalau mau ngelanjutin ngelamun… hati-hati kalau kesambet jangan panggil namaku mb galau” Arin pergi membawa handuk sembari melet lihat Nunu.

“Sana-sana…. Dasar ganggu, hmmmb lanjut melamun  lagi ach” Nunu menatap langit lagi.

“Seandainya para cowok yang deket sama aku dulu itu… hah, aku belum paham tentang cowok. Mereka tidak mau mengejarku. Sekali aku tolak mereka mencari yang lain begitu seterusnya. Hmmmb, padahal aku hanya menguji saja. Tapi ya sudahlah memang mereka yang kurang beruntung mendapatkan aku. Aku butuh cowok yang lembut, baik, sayang, ramah, hangat dan manis. Tapi sulit menemukan cowok seperti itu. Percaya sama Tuhan, Tuhan maha baik kok. Pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Sabar aja.. cemungutd cemungutd….” Nunu berusaha bangkit dari fikirannya.

“Segernya, hummm dah cantik nich. Tapi, (sambil mencium mencari bau tak sedap) kok ada yang bau ya. Hahaha” Arin menyindir Nunu.

“Ada yang bicara kok gak ada rupanya ya? Hmmm, kasian.. Mandi dulu ach” Nunu pura-pura tidak tahu langsung mengambil handuk dan pergi meninggalkan Arin.

“Haish, mau nyindir malah kesindir… fyuh..,” kata Arin dengan wajah merengut.

“Seger juga Rin habis mandi, hari ini hari sabtu berarti libur kuliah, kamu gak jalan-jalan?”Tanya Nunu.

“Pengen tapi males.. hehe”

“Yaudah, tidur aja di kos. Atau kamu bikin tugas ku aja.. hahaha”

“Gak usah repot-repot, tugasku udah banyak tau. Mau kemana kamu kok dandan cantik? Hayow mau ketemu mas pacar ya? Ayo ngaku” kata Arin sambil mengarahkan jari telunjuk kearah Nunu

“Ada dech, mau tau ajha” jawab Nunu sambil melet.

***

“Metd pagi” sms dari nomor yang tidak dikenal di hp Nunu tapi Nunu nggak bales sms tersebuthari-hari selanjutnya Nunu menerima sms dari nomor tersebut entah saat siang, sore, malam tapi Nunu tetap gak mau bales sampai suatu sa’at ada sms dari nomor tersebut yang mengatakan
“Nu, kok sms ku gak pernah di bales kenapa?”

“Kok tau namaku, ini siapa?” balas Nunu karena merasa penasaran ada yang mengetahui namanya

“Aku teman SMA kamu Nu, hmmm pasti dah lupa”

“Ma’af tapi hp ku ganti jadi semua kontak nggak bisa di simpan disini”

“Iya gpp, kamu udah mau balas sms aku udah seneng kok. Nie aku Doni”

“Oh, iya”

“Gimana kabar kamu sekarang? Pasti lagi sibuk, secara kamu kan anak pintar.. ya kaya’ SMA dulu”

“Alhamdulilah baik”

Sms pun berlanjut, si Doni yang selalu memberi perhatian lewat sms dan ingin bertemu dengan Nunu maka Doni membujuk Nunu agar mau bertemu dengannya. Namun Nunu selalu menolak. Doni tetap berusaha membujuk, memberikan gombalan cinta, memuji, dan menyenangkan Nunu agar mau bertemu dengannya. Hingga akhirnya Nunu memberi kesempatan untuk bertemu dengannya yaitu pada hari rabu. Nunu enggan memberi kesempatan pada cowok karena trauma dan sakit hati yang ia rasakan belum pulih. Bahkan kejadian yang membuatnya menangis pun masih sering terbayang. Yaitu kejadian pada seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta kemudian mencampakkan nya demi gadis lain.

“Mungkin aku ini hanya mainannmu, bonekamu, yang bisa kau mainkan sesukamu…hmmm” kata Nunu sambil mendesah dan bayangan kelam itu sekilas muncul.

“Tidak, ini memang jalan yang terbaik, dia terlalu jahat untuk ku, dia tidak pantas untukku, aku wanita beruntung yang tidak memerlukan cinta yang dangkal seperti itu namun cinta yang tulus akan hadir seiring berjalannya waktu kepadaku” kata Nunu untuk memotivasi dirinya.

***

Doni meminta alamat pada Nunu, namun Nunu hanya memberi alamat rumahnya yang kurang lengkap. Dia hanya memberi tahu kecamatannya saja yaitu Mayong. Sebelum hari rabu datang Doni ingin mempersiapkan dinnernya dengan Nunu semaksimal mungkin, pada hari selasa Doni survey tempat untuk dinner, kemudian survey alamat rumah Nunu

“Nu, alamat rumahmu dimana? Aku udah sampai di Mayong” sms dari Doni.

“Eh, ngapain kamu kesana? Aku kan dah bilang hari rabu. Aku nggak akan ngasih tau alamatnya. Ini kan baru hari selasa mending kamu pulang sana!” balas Nunu dengan emosi.

“Aku dah bela’in jauh-jauh kesini, ayo kasih tau aku alamatnya” balas Doni.

“Ya udah, kalau begitu nggak usah ketemuan aja” balas Nunu

“Aku minta ma’af Nu, jadi begini ceritanya.. aku cuman survey tempat kita dinner. Berhubung tempatnya dekat dengan daerahmu makanya aku sekalian survey alamat rumahmu, please kamu jangan marah, aku nggak akan kaya’ gini lagi” balas Doni.

“Ma’afin aku Nu” sms dari Doni

Sms kata-kata ma’af dari Doni muncul entah 10 kali atau lebih di hp Nunu. Tapi Nunu tidak membalasnya.

“Nu, mungkin aku menjadi benalu dalam kehidupanmu, tiba-tiba muncul dan mengusik kehidupanmu. Kalau memang kamu masih marah sama aku dinnernya di pending dulu gak papa kok. Asal kamu ma’afin aku, please” sms dari Doni

“Tidak, aku akan menepati.. hari rabu kita jadi bertemu. Nanti aku akan memberi tahu alamatnya. Jangan sms lagi, aku lagi malas smsan” balas Nunu

“Iya, ma’afin aku ya” balas Doni

Hari rabu tiba, Doni menjemput Nunu sesuai dengan alamat yang di berikan Nunu kepadanya. Mereka menaiki motor secara perlahan sambil mengobrol. Doni berusaha membuat suasana menyenangkan, bertanya-tanya, sehingga mereka sangat menikmati suasana perjalanan tersebut. Sampai di kafe untuk dinner bersama, obrolan tadi masih berlanjut. Doni kaget karena sms selama ini sangat berbeda dengan sikap yang di berikan Nunu kepada Doni. Pada sms Nunu terkesan sombong, tidak perduli, cuek, dan benci kepada Doni. Tetapi saat mengobrol dengannya Nunu terlihat centil, lucu, menggemaskan, ceria, baik, pokoknya sangat berbeda dengan sms.

Sampai di rumah, Doni mengobrol dengan orang tua Nunu, dengan bahasa yang sopan, sikap yang sopan sehingga membuat kesan baik terhadap orang tua Nunu.

“Ma’af dan makasih” sms dari Nunu

“Ma’af untuk apa? Iya sama-sama” balas Doni

Sms berlanjut dengan sendau gurau, canda tawa, dan menyenangkan. Nunu senang karena dia menemukan cowok yang memperlakukannya seperti bidadari, selalu memberikan perhatian, masih mau berusaha meskipun pernah diusir, baik, dan mau mengerti serta menerima Nunu apa adanya.

Tidak hanya lewat sms saja bahkan Doni sering menelfon Nunu, Doni ingin mengajak Nunu untuk dinner lagi, Doni ingin selalu bertemu dengan Nunu bahkan dia selalu memimpikan Nunu di setiap tidurnya. Duh, so sweet.. cinta Doni emang dalam banget buat Nunu. Doni emang udah suka banget sama Nunu dari SMA, cuman dia nggak berani deket sama Nunu. Keberaniannya muncul ketika dia sudah dewasa. Menginjak kuliah semester 3. Katanya, Nunu adalah wanita unik yang memiliki kecantikan alami, smart, centil, alay, sholehah, pintar masak, dan dari keluarga yang baik-baik. Semua yang dimiliki Nunu selalu membuat Doni kagum. Makanya, Doni masih bertahan dan berusaha untuk mendapatkan hati Nunu. Meskipun itu sulit karena Nunu bukanlah gadis gampangan melainkan seorang wanita elegan yang perlu mendapatkan ketulusan cinta, di lindungi dan di perhatikan dengan kasih sayang.

Mereka sepakat untuk dinner yang kedua pada hari rabu lagi. Dan lokasi yang di tuju adalah rumah makan ternama yang ada di daerah Jepara yaitu Lumbung Djati. Disana suasananya tenang, banyak gazebo yang terbuat dari bambu, dihiasi dengan lampu impes, banyak tanaman yang menghiasi sehingga Nampak mewah dan ramah lingkungan.

“Silahkan, mau pesan apa?” Tanya pelayan kepada Doni dan Nunu yang sudah duduk di salah satu gazebo dengan memberikan daftar menu makanan

“Kamu mau pesan apa Nu? Tanya Doni

“Aku mau pesan jus sirsat sama sup jagung” jawab Nunu

“Kalau begitu saya pesan jus sirsat 1, jus jambu 1, sup jagungnya 2 dan nasi putihnya 2” kata Doni kepada pelayan

Sembari menunggu pesanan,  mereka ngobrol dengan di selingi canda tawa. Doni mengeluarkan bunga mawar merah dari tas nya kemudian di berikan kepada Nunu.

“Makasih” kata Nunu sambil tersenyum

“Iya sama-sama, ma’af bunganya asli jadi mudah layu” jawab Doni

“Iya ndak papa, bagus kok bunganya” kata Nunu.

“Syukurlah kalau kamu suka” jawab Doni sambil tersenyum.

Suasana menjadi romantis menjelang malam, pesanan makanan sudah di antar. Kini mereka menikmati santapan makanan  sambil di selingi obrolan canda tawa.

***

“Nu, kapan kita bisa jalan-jalan lagi?” sms dari Rizal sang mantan kekasih yang telah membuatnya sakit hati.

Karena Nunu tidak ingin mempunyai musuh jadi Nunu mau membalas sms dari Rizal.

“Aku ndak tahu, kenapa?” balas Nunu.

“Aku kangen sama kamu” sms dari Rizal.

“Terus?” balas Nunu.

“Ayo kita rajut kembali cinta kita yang dulu sempat kandas” balas Rizal.

Semudah itu mengajak balikan, bahkan dia tidak tahu kalau hati Nunu pernah terluka karenanya. Memang Nunu masih menyimpan rasa pada Rizal namun dia tidak ingin menyianyiakan perasaan Doni yang begitu  tulus mencintainya. Nunu bingung, di satu sisi hati Nunu masih ingin dengan Rizal meski pernah dilukai namun di sisi lain, dia tidak ingin membuat kecewa Doni yang telah memperlakukannya seperti bidadari.

“Aku harus bagaimana? Aku galau haaah” desah Nunu dalam hati.

Rizal ingin bertemu dengan Nunu dan Nunu menyetujuinya karena setengah hati Nunu masih tersimpan cinta dan luka yang telah digoreskan Rizal padanya. Mereka sepakat untuk bertemu di tempat seperti biasa. Disana Rizal menyatakan perasa’annya kepada Nunu bahwa dia tidak bisa jauh dari Nunu. Dia ingin kembali kepada Nunu. Namun Nunu tidak bisa menjawab, Nunu butuh proses untuk mempertimbangkannya. Rizal pun memberikan waktu kepada Nunu yaitu 1 minggu.

Beberapa hari kemudian Doni mengajak Nunu ke tempat yang indah yaitu Rahtawu. Rahtawu adalah sebuah desa di kecamatan Gebog kabupaten Kudus provinsi Jawa Tengah. Rahtawu terletak di daerah paling atas dari Kecamatan Gebog, Kudus. Desa Rahtawu ini terdiri dari sebuah lembah hijau yang dikelilingi bukit-bukit terjal. Kehidupan masyarakatnya sebagian besar adalah petani. Padi dan kopi merupakan komoditas unggulan. Di desa Rahtawu juga memiliki potensi wisata yang sangat menarik. Karena menurut Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kecamatan Gebog adalah Rahtawu. Di kawasan ini, dengan ketinggian ± 1.627 m dari permukaan air laut, pengunjung dapat menikmati panorama alam pegunungan yang asri dan indah mempesona dengan udara yang bersih, segar dan sejuk. Disana terdapat sungai dengan batu-batu yang besar dan air yang dingin serta jernih. Tepat di sungai tersebut Doni menyatakan perasa’an kepada Nunu. Nunu kaget dengan apa yang telah di ucapkan Doni kepadanya.

“Aku belum bisa menjawab sekarang Don, aku butuh waktu” kata Nunu.

“Iya, aku ngerti Nu, semua butuh proses tidak secepat apa yang kita bayangkan” jawab Doni.

“Iya, kamu benar” balas Nunu sambil tersenyum.

“Aku akan menunggumu Nu” kata Doni sambil tersenyum.

Nunu bingung, jawaban apa yang harus diberikan kepada Rizal dan Doni. Apa aku harus menerima semuanya? Ach, tak mungkin itu. Atau aku harus menolak semuanya? Tapi… aku harus memilih salah satu di antara mereka. Aku menyukai sikap Doni tapi hatiku masih ingin dengan Rizal. Jadi? Hmmm ini pilihan yang sulit. Terlalu sulit.. Nunu berbicara sendiri di dalam kamarnya sembari membayangkan perlakuan Rizal dan Doni terhadapnya.

1 minggu telah usai, kini Rizal menanyakan atas jawaban perasa’annya kepada Nunu. Nunu hampir menjawab akan memberikan kesempatan lagi pada Rizal namun tiba-tiba seorang gadis nyelonong memeluk Rizal dari belakang.

“Sayang, kamu kok disini? Ngapain? Aku kangen sama kamu” kata Siska kepada Rizal.

“Kita sudah putus, kamu jangan seperti ini! Jawab Rizal.

“Kapan kita putus? Aku tidak pernah mendengarnya dari mulutmu” jawab Siska.

“Sepertinya aku tidak perlu menjawab atas pertanya’anmu 1 minggu yang lalu. Semua sudah jelas. Aku tidak bisa memberikan kesempatan lagi padamu” kata Nunu pada Rizal.

“Ini tidak seperti yang kamu lihat, aku bisa ngejelasin”jawab Rizal dengan wajah menyakinkan Nunu.

“Sudahlah, mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Sebaiknya kamu perbaiki hubunganmu dengan Siska. Sepertinya Siska sangat menyukaimu” kata Nunu sambil tersenyum meninggalkan tempat tersebut meskipun di balik senyumannya terdapat sejuta kekecewaan dalam hatinya.

“Tapi Nu,” kata Rizal sembari mengejar namun pelukan Siska masih erat di tubuh Rizal.

“Kamu itu di takdirkan dengan ku, jadi kamu ndak bisa menghindar dari ku” kata Siska kepada Rizal.

“Ngapain kamu kesini? Merusak rencana orang saja. Pergi sana!” balas Rizal.

Perasaan Nunu yang ingin memberi kesempatan kepada Rizal punah sudah. Dia sangat sedih atas sikap Rizal yang tidak bisa berubah. Tanpa sadar Nunu pergi ke daerah rahtawu, dia ingin menenangkan hatinya dengan melihat pemandangan yang terlihat indah di rahtawu, suara gemricik air yang terdengar menambah suasana menjadi tenang. Dia duduk di sebuah batu besar di sungai sambil merenungkan kejadian saat bersama dengan Rizal. Tiba-tiba di belakang Nunu ada seseorang yang menyapanya.

“Panorama disini indah ya?”

“Doni…” Nunu mengahadap ke belakang dengan wajah kaget.

“Seperti melihat hantu saja kok kaget seperti itu” kata Doni.

“Ach, kamu ini ngagetin.. kan nggak ada orang tadi, terus tiba-tiba ada kamu. Ya aku kaget donk…” jawab Nunu.

“Hehe iya, emang sengaja aku kagetin, hahaha” balas Doni sambil tertawa.

“Yee dasar kamu ini…Wuu” balas Nunu.

“Nu, udah dapet jawabannya?”Tanya Doni.

“Hmmm, kasih tau nggak ya” jawab Nunu.

“Kasih tau dunk cantik.. hehehe” balas Doni.

“Hahaha, emang cantik” balas Nunu dengan PD nya.

“Nu, kalau kamu ndak bisa ndak papa kok, aku ikhlas menerimanya” kata Doni dengan nada lembut.

“Aku mau menerimamu, tapi jangan sakiti aku” jawab Nunu sembari tersenyum.

“Benarkah? Kamu mau menerimaku? Aku janji aku nggak akan membuat luka di hatimu, aku akan membahagiakanmu Nu” balas Doni dengan wajah bahagia.

“Kamu janji?” Tanya Nunu untuk menyakinkan hatinya.

“Iyaw, aku janji” jawab Doni.

Kini mereka menjadi pasangan yang bahagia, romantis, saling mengalah, dan mau menerima apa adanya. Di tempat Rahtawu itulah kenangan indah terlukis manis.



Antologi Kumpulan Cerita Pendek - Cerita Kisah Negeriku  
terbit di Afsoh Publisher 2013
Kelompok ke-3 Workshop Menulis dan Menerbitkan Buku 
Mahasiswa UNNES PGSD


Daftar isi Buku : 

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top