SELASA PENUH MAKNA
Muntilan, 18 Agustus 2020 M
٢٨ ذو الحجة ١٤٤١هـ
=======================
'Aqidatul 'Awam
bag. 06
Setelah Nadzim menjelaskan wajibnya pengetahuan seorang muslim atas sifat-sifat wajib Allah yang dua puluh, maka beliau pun mulai menyebutkan satu per satu dari kedua puluh sifat tersebut. Beliau menyebutkan:
فَاللهُ مَوْجُـوْدٌ قَـدِيْمٌ بَاقِـي * مُخَالـِفٌ لِلْـخَـلْقِ بِاْلإِطْلاَقِ
Allah wujud (ada), qidam (terdahulu), baqa' (kekal); Berbeda dengan makhluk secara mutlak.
Secara rinci, sifat-sifat wajib Allah adalah:
1. Wujud (Ada)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّنِيْۤ اَنَا اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَا فَا عْبُدْنِيْ ۙ وَاَ قِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
"Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku."
(QS. Thaha 20: Ayat 14)
Ayat ini menjelaskan dengan tegas bahwa satu-satunya Tuhan yang "ada" hanyalah Allah. Secara logika, keberadaan alam semesta sebagai sebuah bentuk penciptaan menunjukkan "ada"nya Sang Pencipta.
2. Qidam (Terdahulu)
Secara istilah, sifat qidam adalah sifat tiadanya permulaan pada keberadaan Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ ۙ
"(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 3)
Tidak adanya proses pada keberadaan Allah menunjukkan bahwa Allah itu tidak terikat dengan "permulaan".
3. Baqa (Kekal)
Secara istilah, sifat baqa adalah sifat tiadanya akhir dari keberadaan Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَا لْاِ كْرَا مِ ۚ
"Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 27)
Untuk lebih mudahnya, dapat dipahami bahwa Allah tidak terikat waktu ataupun tempat.
4. Mukholafah lil hawaditsi (Berbeda dengan makhluk)
Sifat ini memiliki pengertian bahwa Allah tidak mungkin menyamai makhluk-Nya. Dan tidak ada satupun dari makhluk yang dapat menyamai-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
Allah juga berfirman:
... لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"...Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
Dari sifat ini bisa dipastikan bahwa Allah memiliki bentuk perwujudan yang sangat berbeda dengan makhluk-Nya. Maka Allah tidak bisa disifati dengan panjang, pendek, hitam, putih, memiliki daging, memiliki ukuran tertentu, dan berbagai sifat makhluk lainnya.
Berdasarkan sifat inilah para ulama menghukumi para penganut mujassimah (meyakini Allah berbentuk tubuh layaknya manusia) dengan kufur dan keluar dari keislaman.
Semoga Allah menjaga aqidah keimanan kita beserta keluarga dan anak cucu kita hingga dapat berkumpul bersama dalam surga dan keridhaan-Nya. Aamiiinn.
WaLLOHU a'lam
Abu Muchammad, Ubaidillah bin Muchammad