“Menulis adalah kegiatan intelektual. Ia dimulai dari pemikiran. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menawarkan isu-isu intelektual … Maka, kita selalu akan mendengar saran bacalah sebanyak mungkin, setiap penulis yang baik selalu bermula dari pembaca yang lahap.” – Jacques Barzun
Kutipan yang sangat menarik dan menggugah kesadaran saya, ketika belajar menulis dengan baik. Tulisan itulah yang mampu saya ingat sejak belajar di materi pertama sampai materi ke-30 yang sampai hari ini belum saya selesaikan dengan alasan belum menyelesaikan materi sebelumnya. belum praktek. dan saya memilih untuk praktek menulis ulang "Bumi Cinta,"Guru saya selalu mengulang-ulang bahwa saat ini kita dikepung oleh tulisan-tulisan yang buruk, lebih-lebih sejak sosial media membuat banyak orang bebas menulis apapun yang ada di otaknya, meskipun tulisannya tidaklah intelektual, atau kegiatan intelektual dengan hasil tulisan yang buruk. Begitulah kenyataannya, masyarakat yang lebih senang share informasi tanpa membaca, klarifikasi, berita ini benar atau salah?
KALIMAT BURUK PADA TULISAN FIKSI DAN NON FIKSI
Kalimat-kalimat buruk tersebut ada di banyak tempat seperti penututan guru saya :
1. Laporan Jurnalisstik
2. pernyataan pers
3. tulisan fiksi'
4. tulisan non fiksi
Menulis itu, menyampaikan apa yang semestinya kita tuliskan, hindari berbelit-belit, boros kata. Selanjutnya buang jauh-jauh Truisme, contohnya kursi adalah tempat untuk duduk yang terbuat dari berbagai macam bahan, bisa plastik, kayu atau besi. Apa gunanya menuliskan kebenaran kursi seperti itu?
Menggunkan truisme diperbolehkan dengan tujuan untuk menghasilkan efek tertentu, sebagai perangkat literer. Duh, saya belum klik maksud dari dua kata yang di bold dan dimiringkan di kalimat sebelumnya. Kabar baiknya karena ini pelajaran pertama perihal menulis, saya akan menjelaskan perangkat literer saat sampai di pelajaran berikutnya, sekitar materi ke-17 atau 18.
Penulis yang Baik, memikirkan kalimat (baik) nya.
4 KECAKAPAN MENULIS :
1. BAKAT
2. CARA BELAJAR
3. KETEKUNAN
4. PERGAULAN
BERSAMBUNG ....