Menulis adalah
Motivatorku
Oleh: Akbar
Zidny
Menulis adalah
motivator saya. Bagi saya, menulis itu menyenangkan. Selain
saya bisa menuangkan semua yang ada pada pikiran dan perasaan saya, menulis itu teman setia di kala saya tidak
mampu menceritakan perasaan saya. Menulis itu ibarat sahabat sejati yang selalu menemani saya
setiap saat.
Banyak tulisan yang saya buat, tapi saya lebih
banyak menulis puisi. Dan saya seringkali termotivasi oleh puisi-puisi yang saya
buat sendiri. Ya, saya sering termotivasi oleh sebuah tulisan. Ada puisi saya
yang membuat saya semakin semangat dalam mencapai cita-cita saya.
Layang-layang
Biarkan aku terbang membumbung ke atas langit
Menembus atmosfer bumi yang tebal
Dan selanjutnya menginjak bulan mengoleksi bintang
…
Setiap membaca
puisi itu, yang ada hanyalah semangat menggapai asa. Terkadang
saya juga bisa menangis dibuatnya. Semangat pantang menyerah untuk meraih
sukses walaupun dalam keadaan yang serba memprihatinkan, tapi itulah saya, seorang anak
manusia yang hidup karena mimpi. Tanpa mimpi, saya tidak akan menjadi
seperti ini.
Impian saya
dalam dunia tulis menulis adalah saya bisa memotivasi orang lain dengan tulisan
saya, setidaknya saya sudah bisa memotivasi diri saya sendiri.
Menulis itu ajaib dan sungguh luar biasa manfaatnya. Mulailah
menulis apa yang ingin anda tulis.
***
Biodata Penulis
Nama lengkap saya Akbar Zidny, lahir di Cirebon
13 maret 1994. Memiliki hobi menulis dan ingin sekali memotivasi orang lain dengan
tulisan saya. Sekarang saya tinggal bersama kedua orangtua dan adik
saya di Cirebon.
Inilah
Duniaku
Oleh: Windya
W
“Sekian
banyak manusia yang diciptakan Tuhan tapi sedikit yang memiliki hati yang
tulus, suci, dan baik. Dunia apa ini? Kehidupan seperti apa ini? Masihkah
pantas seorang manusia disebut manusia ketika mereka mengorbankan orang lain
untuk menutupi keburukannya sendiri? Kejam dan tragis sekali dunia ini. Apakah
masih ada kehidupan lain selain di duniaku ini? Di mana
hati mereka?Di mana sifat manusia yang diberikan Tuhan yang tulus dan
suci itu, ketika mereka baru terlahir di dunia?
Tuhan, ada
apa dengan duniaku ini? Tuhan, ada apa dengan mereka? Tuhan, masihkah
ada ketenangan untukku?”
Apa yang anda pikirkan dalam tulisan itu? Tulisan di atas
menggambarkan perasaan saya yang sedang galau dalam menghadapi kehidupan ini. Saya menulis karena ada yang
ingin saya sampaikan, sedikit banyak kehidupan saya tertuang dalam
coretan-coretan kertas. Lewat tulisanlah segala sesuatu bisa saya ungkapkan
tanpa harus takut apa pendapat orang lain tentang saya.
Menulis menurut saya adalah kehidupan yang saya cari
selama ini. Lewat tulisan-tulisan itulah saya sadar bahwa masih ada
dunia yang tenang, yang masih mau memahami hati ini tanpa harus
menghakimi atau meminta imbalan dan tanpa menuntut apa pun dari saya. Sekian
banyak kehidupan yang saya lalui, baik itu senang, menyedihkan, cinta, keluarga, karir, dan
persahabatan, tulisan mau menerima apa yang ingin saya sampaikan, walaupun tulisan
terlihat sederhana yang terlahir dari tinta dan
terukir di atas kertas, tapi tulisan memiliki banyak makna yang terkandung.
Melalui
tulisan juga, seseorang bisa termotivasi untuk bangkit dalam
keterpurukan. Sering kali saya merasakan kesedihan yang dalam
karena kehidupan yang harus saya lalui, tapi lewat
tulisanlah yang membuat saya sampai saat ini bisa bertahan hidup di jalan yang
seharusnya dihindari dan tak harus masuk ke dunia
yang kelam.
Saya mulai memahami inilah hidup, inilah dunia
yang harus saya jalani seperti seharusnya. Lewat tulisanlah saya sadar, masih ada
kehidupan yang mau menerima saya apa adanya.
Gantungan
Mimpi dalam Goresan Pena
Oleh:
Cantika Diptra
“Dian, mungkin orang tak akan pernah
mengenalmu, jika kau hanya berdiam diri, merenungi mengapa kau tak sanggup
berbicara di depan umum! Namun, aku yakin, tulisanmu akan menjadi sejarah
panjang dalam hidupmu!” ucapku dalam hati.
Aku tak pernah
tahu esok akan jadi apa, tapi aku yakin suatu hari nanti aku akan menggemparkan
dunia dengan berbagai prestasiku. Itu mimpiku dan akan tetap kuperjuangkan
hingga titik darah penghabisan. Mungkin orang lain akan menertawakannya, aku
tak akan pernah mundur atau lengah. Bagiku mimpi adalah sebuah kekuatan dan
harapanku selama ini sampai nanti.
“Aku akan sukses
dengan caraku sendiri!” batinku yakin.
***
“Kesuksesan
itu seperti apa menurutmu?” tanya Miss
Mima, salah satu dosenku di SSE.
“Sukses
menurutku ketika aku telah sampai di Paris,” ucapku yakin.
Ya,
bagiku, impian adalah gantungan harapan tertinggi sebagai
pencapaian. Aku yakin, mimpiku tak akan pernah sia-sia. Jika saat ini mungkin
baru tulisanku yang telah sampai di Paris duluan, tapi aku yakin suatu saat
nanti aku juga bisa menapakkan kakiku di sana. Semoga Allah memberi jalan
terbaik untukku. Amin. Diskusi di kelas kecil kami telah mengusik pikiranku.
Pembahasan tentang motivasi memberi arti tersendiri dalam
hidupku. Saat ditanya mengapa aku bisa menjadi penulis pemula sebelum menjadi
penulis best seller, pasti aku akan
menjawab, “Aku hanya ingin menuangkan ide dan gagasanku. Mungkin aku tak pernah
dikenal orang karena aku lebih banyak diam daripada berbicara. Dengan
menulislah orang-orang yang tak lihai dalam berkomunikasi lisan itu dapat
muncul di permukaan. Tak hanya sekadar dikenal karena ide-idenya, tapi ada bukti
sebagai dokumentasi yang nyata.”
***
Biodata Penulis
Cantika Diptra adalah nama pena dari Dian Sulistiani.
Lahir di Kota Blora pada tanggal 21 Juli 1992. Saat ini sedang menjalani
pendidikan di Sampoerna School of
Education (2010) Jakarta jurusan pendidikan matematika. Beberapa tulisan
telah terpublikasi di Antologi Kenangan Terindah Masa Sekolah, Antologi PUPUS,
Antologi Rotasi Kehidupan, dan beberapa puisi serta cerpen di beberapa antologi
lainnya (siap untuk diterbitkan). Dapat dihubungi di
e-mail: dian.sulistiani@sampoernaeducation.net,
facebook: Dian Sulistiani (dian_lg28@yahoo.co.id), twitter: @Dian_French dan nomor handphone: 089
856 432 18.
A New
Way to Change
“Membosankan!” Mungkin kata itu sering diucapkan sebagian
teman sekelasku ketika sedang melihatku melamun di kelas karena sedang
memikirkan ide untuk kutuliskan ke kertas kosong di hadapanku atau
mendengar kata mengarang. Tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin mengembangkan
hobiku saja.
Pernah aku ditegur ibu ketika melihatku melamun sedang
mencari ide untuk kuikutkan pada suatu event.
Awalnya kesal, tapi aku ingat akan suatu pepatah yang bunyinya. “Bersakit-sakit
dahulu, bersenang-senang kemudian”. Aku berharap bisa seperti pepatah itu. Meraih sukses dengan
menulis.
Lagi pula, dengan menulis aku dapat banyak pelajaran dan perubahan, seperti saat
istirahat sekolah aku menghabiskan waktu di perpustakaan dan
menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Bukan bermaksud
sombong, tapi buktinya aku mendapat
nilai tinggi saat ulangan kemarin. Lalu lebih hati-hati dalam bicara, aku juga
sering dimintai tolong untuk membuat surat cinta, dan masih banyak lagi.
Aku sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah diperkenalkan
pada dunia tulis-menulis ini. Akan kumasukkan menjadi
penulis ke daftar cita-citaku. Mengarang sudah seperti jiwaku. Sepertinya tak afdol jika satu hari aku tak mengarang walaupun
hanya menulis puisi.
Mengarang tidaklah membutuhkan bakat. Tapi niatlah dan jangan pernah
lelah untuk mencoba. Walaupun
aku masih SMP, aku tetap berusaha agar bisa menandingi penulis
senior walau membutuhkan waktu yang lama. Aku akan mengikuti
berbagai event di facebook untuk mengukur kemampuanku.
Menulis adalah jalan baru perubahanku. Dan menulis
tidaklah sulit ataupun membosankan jika kamu punya niat yang kuat untuk
melakukannya. Tetap semangat!
Aku dan
Keajaiban Menulisku
Oleh: Yenny
N
Pada awal tahun
2000-an menggambar komik/komikus merupakan profesi yang paling seksi dilakukan,
maka pada awal tahun 2010, penulis adalah profesi yang paling seksi untuk
dilakukan oleh banyak orang.
Bagi saya
sendiri, talenta itu muncul secara tiba-tiba, yaitu
pada tahun 2006 ketika mendengarkan kaset khotbah Ibu Iin Cipto. Salah satu ilustrasi khotbahnya, saya buat
secara tertulis. Ketika karangan cerita
yang berjudul, “Anak Ayam Jago” dilombakan di Gereja Bethel Palmerah, naskah tersebut menjadi juara pertamanya.
Setelah facebook muncul, saya mengenal dan
bergabung dalam komunitas-komunitas penulis dunia maya. Seperti, Belajar Menulis Gratis (BMG), Story lovers, Erin N’ Friends, Cerpenku, Komunitas Bacaan
Anak, dan lain-lain. Hal itu menyebabkan
talenta menulis saya semakin meningkat, karena adanya tips-tips menulis yang
teman-teman sharing-kan dan
kritik/saran membangun yang teman-teman tuliskan terhadap naskah karangan yang
saya tampilkan.
Rasanya sungguh ajaib, bisa menjalin relasi dengan
para penulis lain. Entah itu dengan
orang yang sudah berpengalaman, yang sudah terkenal, orang yang baru
belajar, maupun dengan penulis idola saya sendiri. Dengan internet, jarak dan waktu tidak ada
batasnya.
Anyway, hal yang paling saya senangi dari facebook adalah munculnya berbagai lomba atau audisi menulis. Seperti tujuan tulisan ini dibuat, ialah
untuk memenuhi audisi menulis yang diadakan oleh Afsoh Publisher. Dengan mengikuti lomba atau audisi menulis, saya telah
‘melahirkan’ tiga buah buku antologi.
Bagi saya, buku-buku antologi tersebut adalah suatu keajaiban
menulis!
Rasanya ada
kepuasan batin tak terkira saat membaca tulisan sendiri yang dibukukan. Saya sendiri tak menyangka bisa sampai
menerbitkan buku, walau buku itu
masih buku antologi yang ditulis beramai-ramai, namun
rasanya sangat puas, karena tujuan akhir membuat buku antologi adalah membuat
buku solo. Seperti boyband/girlband, yang mulanya nyanyi secara beramai-ramai, tapi
ketika dirasa sudah mumpuni, salah satu personilnya akhirnya memilih solo karir.
***
Biodata Penulis
Yenny N adalah nama pena penulis yang bernama lengkap Ong
Yenny Natadipraja. Lahir pada tanggal 17 Mei 1979. Pada tahun awal
kepenulisan, karya-karya penulis pernah dimuat di buletin Gereja Maria Bunda
Karmel-Jakarta (tahun 2008) dan majalah Anak Manis Indonesia (AMI) sekitar tahun
2008-2009. Penulis aktif mengelola blog di: http://jennydewriter.blogspot.com/ dan aktif di
komunitas jejaring sosial facebook dengan nama akun: Yenny
Natadipraja. Alamat e-mail aktif: Ong_yenny@yahoo.com.
Buku antologi yang telah
ditulis dan diterbitkan:
·
Unforgettable Moments (AG Publishing, 2011)
·
Komedi Putar (AG Publishing, 2011)
·
Andai Aku Masuk Kick Andy & Tembus Rekor Muri
(Afsoh Publisher, Oktober 2012)