-->

BERITA MENULIS HARI INI

| 2:09 PM |

 

Senang Menulis

Oleh: Meliana Levina Prasetyo

            Sejak kecil, saya senang sekali membaca berbagai bacaan, yaitu buku cerita, majalah, buku ilmu pengetahuan, surat kabar, dan lain-lain. Setelah SMA, saya ikut psikotes dan ternyata saya berbakat di bidang sastra dan dianjurkan untuk menjadi penerjemah cerita-cerita asing atau penulis cerita anak-anak. Saya juga senang menulis puisi dan beberapa puisi saya pernah dimuat di majalah dinding sekolah.

            Ketika saya kuliah S-1 Sastra Inggris di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, saya bisa membantu adik saya yang masih SMA dalam membuat Karya Ilmiah Remaja (KIR) tentang AIDS, mengarang cerita untuk tugas Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan mendapatkan nilai baik. Dalam mata kuliah Writing (Menulis) di kampus saya, mudah sekali menulis sesuatu yang inspiratif dan berguna bagi orang lain. Saya juga pernah menulis artikel-artikel inspiratif dan pernah dimuat di surat kabar Jawa Pos.

            Setelah saya lulus kuliah, saya bekerja freelance di sebuah sanggar bernama Sanggar Seni dan Budaya BEKISAR VISION (Berkreasi Untuk Kerukunan Insan Suku Agama Ras) sebagai pembuat TTS (Teka-Teki Silang), angket, komik, dan menerjemahkan berbagai artikel dari Bahasa Inggris ke Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Inggris, serta membantu membimbing skripsi dan tesis mahasiswa S-1 dan S-2 melalui pemilik persewaan komputer.

            Di facebook, saya juga bergabung dengan berbagai komunitas penulis seperti IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), Story Cake For Mom Preneur, Belajar Menulis Gratis, Kerabat SPA, Afsoh Publisher, Beranda Penulis, Kampung Writing Revolution-Rumah Penulis, Pena Nusantara, dan lain-lain dan berteman dengan beberapa penulis lainnya.

Setiap ada informasi tentang lomba menulis dari komunitas-komunitas penulis tersebut, saya biasanya aktif mengikuti audisi menulis dan sudah ada delapan belas tulisan saya yang lolos. Karena itu, saya ingin terus mengikuti audisi menulis yang ada, agar semakin banyak tulisan saya yang bisa lolos audisi. Saya berencana suatu saat akan menghasilkan sebuah karya novel dan cerita-cerita anak yang bisa berguna bagi masyarakat, penerjemah tersumpah yang bisa hidup mapan dengan terus mengembangkan bakat menulis dan mengikuti berbagai pelatihan agar bisa meningkatkan karir dengan baik dan maksimal.

***

Biodata Penulis

Nama lengkap saya Meliana Levina Prasetyo, nama pena Milevia. Alamat saya di Bratang Binangun 19 Surabaya, nomor HP: 08563025695, 031-91663045, alamat e-mail di facebook saya: milevia@plasa.com untuk akun facebook saya Meliana Levina Prasetyo, dan samsuddinacin@yahoo.com untuk akun facebook saya Meliana Levina Prasetyo II. Saya lahir tanggal 22 September 1974, jenis kelamin wanita, dan pekerjaan saya sekarang ini adalah freelance translator dari Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris melalui rental komputer dan writer TTS, angket, komik melalui sanggar seni dan budaya. Saya lulusan S-1 Sastra Inggris Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan lulusan S-2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diary dalam Hati

Oleh: Arinda Shafa

Ada banyak rangkaian kejadian yang hinggap dalam memori otakku dan memenuhinya dengan cerita berbumbu istimewa. Berbagai fragmen silih berganti dalam file-file hati dan benakku. Terangkum sendu, pilu, mengharu biru, pun suka, bahagia, dan tertawa-tawa.

Di tingkat miliaran ide, tak semua file tersusun rapi. Mereka liar berloncatan, menggebu-gebu, meminta dituangkan dalam bentuk tulisan, menuntut penyelesaian atas konflik, plot, penokohan, dan setting yang susah payah kubangun. Kadang, perjalanan meracik cerita tak semudah yang dibayangkan. Sering kali aku terjerembap pada pengetahuan yang tak lengkap atau terjebak pada ke simpang siuran yang tak bertepi. Tak bisa mengakhiri cerita dengan mulus. Mentok!

Beruntung aku memiliki bukti otentik berupa diary kenangan sejak SMP hingga kuliah. Meski tua, kotor, dan berdebu, diary itu mempunyai nilai dan sumbangsih besar dalam proses menulisku, setidaknya untuk mengatasi mentok ide tadi. Sebagai refreshing, kubaca-baca lagi cerita zaman unyu-unyu itu sambil tertawa tiada habisnya.

Namun, saat ini aku tak lagi menulis diary seperti zaman sekolah dulu. Malu, karena isi diary kebanyakan hanya berisi kisah merah jambu. Dan kini, aku telah menikah. Tak bijak rasanya menulis problematika kehidupan rumah tangga beserta unek-uneknya dalam diary. Terlalu berisiko menyulut masalah.

Meski begitu, aku punya diary dalam hati. Tempat teraman menyimpan masalah dan mengubahnya menjadi lembaran naskah. Tempat terpribadi untuk curhat dan mencampurnya dengan bumbu imajinasi. Ya, betapa ajaibnya menulis. Ia adalah terapi hati agar tak stres menyikapi masalah. Ia adalah ladang subur untuk berbagi dan menebar kebaikan lewat perantara kalam. Meninggalkan jejak yang akan selalu dikenang sepanjang masa.

                                                            ***

 

Biodata Penulis

Arinda Shafa adalah nama pena dari Arinda Sari. Alamat di Jln. Dewi sartika Barat RT 10/3 Semarang-50021. Telah menulis tiga belas antologi cerpen dan puisi. E-mail: arinda_shafa@yahoo.com. Nomor HP: 085726351451. Facebook: Arinda Shafa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Writing is Miracle

Oleh: Ria Hidayah

            Menulis memang benar-benar sebuah keajaiban. Saat hal-hal yang tak tersampaikan oleh lisan, sebuah tulisan mampu mewakili seluruh isi hati. Simfoni kata yang mengalun melalui paragraf demi paragraf saling berpadu penuh keharmonisan. Menulis berhasil membuat hati ini selalu tenteram. Cukup menumpahkan segala macam yang dirasa pada sebentuk tulisan, perasaan bahagia kian membahana, membuat angan yang terpatri menjadi penulis kian dalam pada jiwa ini.

            Menulis memang benar-benar sebuah keajaiban. Saat hati berpraduga tak menentu, merusak bahagia yang sempat tercipta, kuingin semua bahagia itu kembali terjejak di hatiku. Dengan cara yang satu, menulis. Ya, menulis, mengungkapkan segala rasa yang terendap di dalam dada, mengundang lara, hingga menjadi sebuah angan indah yang membawa jiwa pada kebahagiaan tak terhingga.

            Menulis memang benar-benar sebuah keajaiban. Serumit apa pun pikiranku, sesemrawut apa pun jalinan benang masalah yang berjalin satu dengan yang satu tanpa aturan, menulis bisa menjadikannya sebuah karya indah dan memesona. Menulis mampu membuat benang kusut nan semrawut tadi menjadi lebih berseni dan sarat makna, menjadikannya suatu hal yang penuh manfaat.

            Menulis memang benar-benar sebuah keajaiban. Sungguh tak terhitung satu demi satu keajaiban yang terjadi pada pribadi ini saat memilih sebuah langkah kecil, namun berefek luar biasa besarnya. Kebahagiaan demi kebahagiaan datang satu per satu.

Menulis telah menjadikanku seorang dengan pribadi percaya diri yang dewasa, semakin mampu menatap serta memetik hikmah yang tak terlihat. Menulis menjadikanku semakin bijak, semakin mampu berpikiran positif dengan terus berpijak pada keyakinan bahwa hidup ini indah, rencana-Nya selalu indah dan menulis benar-benar sesuatu yang amat indah.

            Memang, Writing is Miracle. And I love it!

***

Biodata Penulis

Ria Hidayah, lahir pada 26 Oktober 1990 di Kota Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Ridwan dan Yuniar ini sedang menyelesaikan jenjang S1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sriwijaya. Pernah mendapat juara harapan 1 lomba karya tulis tingkat Prov. Kep BABEL saat duduk di kelas 2 SMA. Antologinya yang sudah terbit, antara lain Kesaksian Alam, Pejuang Hati dan Cartoon Maniac. Domisili di Indralaya. Bisa dihubungi via e-mail: r_ia_h@yahoo.co.id atau 085669581406. Alamat FB: Muth El hadi. Blog: riahidayah.blogspot.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menulis bukan sekadar Menggoreskan Pena

Oleh: Elkanisa Mahdi

 

Menulis tak hanya sekedar goresan pena dalam selembar kertas. Lebih dari itu, menulis bisa menyenangkan hati, melegakan perasaan, dan memberikan hal-hal positif lainnya. Salah satu keajaiban yang saya rasakan ketika mulai menulis adalah saya mendadak merasa lega ketika sesuatu bernama ‘rasa’ berbentuk kesal, sedih, marah, bahagia, semangat, dan malas sekali pun tertuang dalam selembar kertas.

Menulis ibarat teman yang selalu bisa mendengarkan curahan hati. Saya adalah tipe orang yang sulit mengekspresikan rasa dengan lisan, sulit menceritakan masalah secara langsung kepada siapa pun itu. Ya, menyadari hal itu, terinspirasi dari sebuah tulisan yang saya baca lima tahun lalu yang mengatakan, “Kau harus menulis jika kau ingin eksis”.

Saya mulai menulis dalam sebuah diary. Di dalamnya saya tuangkan semua isi hati dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada keseharian saya. Rasa lega sangat terasa setelah saya memulai menulis diary. Saya merasa memiliki teman curhat, buku dengan lembaran-lembaran kosong, dan sebuah pena yang setia menggoreskan tintanya dengan perintah tangan.

Keajaiban menulis juga saya rasakan ketika mengikuti sebuah organisasi di kampus, saya masuk dalam departemen penerbitan. Saya lumayan aktif, walaupun hanya menulis artikel untuk dipampang di mading organisasi kampus yang saya ikuti. Saya juga pernah menulis untuk newsletter yang dibuat oleh tim penerbitan dalam organisasi tersebut. Ya, lagi-lagi perasaan lega dan senang yang terasa di dalam hati.

Penerimaan atas tulisan saya sangat memotivasi dan menyemangati untuk tetap menulis. Tulisan yang dihasilkan tak hanya goresan tinta pena, lebih dari itu, tulisan-tulisan itu ibarat ilmu dan tambahan wawasan yang siap disantap otak, berperan sebagai lisan bagi si bisu, dan suara indah bagi si tunarungu. Ya, menulis bukan sekadar menggoreskan tinta pena. Lebih dari itu, menulis mewarnai hidup, menyenangkan hati, dan menenangkan jiwa. Terpenting dari itu, menulis membuat kita tetap hidup walaupun raga telah terkubur.

Keajaiban itulah yang saya rasakan sejak mulai menggemari dunia tulis-menulis. Menulis, bukan sekadar menggoreskan pena. Menulis, sahabat dalam sendiri, manfaat dalam keterbatasan dan membuat kita tetap hidup saat kelak kita mati. Tetap menulis, tetap hidup, tetap merasakan bahagia. Semangat!

***

Biodata Penulis

Perkenalkan, nama pena saya Elkanisa Mahdi. Nama asli saya Laila Kamilan. Jika ingin bersilaturrahmi dan menjalin persahabatan, bisa hubungi saya lewat akun facebook: http://www.facebook.com/eLKa.AfifaH atau akun twitter @elkaafifah.

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top