-->

DUIT DARI POCONG

| 2:54 PM |

 Ide ini muncul dari pertanyaan kepada diriku sendiri, bagaimana membuat apapun yang aku lihat, dengar, rasakan, lakukan, pikirkan, pengalaman, menjadi uang bagiku. Lalu muncul lintasan, bagaimana menjadikan pocong sebagai ladang panen uang? Langsung muncul dalam diriku, bagaimana bila aku menulis buku dengan judul Duit dari Pocong.  

Disclaimer : Sebelum lebih jauh kamu punya persepsi yang tidak sama denganku, mungkin persepsi di luar sana yang menganggap bahwa pocong adalah hantu, menyeramkan, atau informasi yang kamu ketahui berasal dari film, internet dan youtube, maka pocong yang maksud di sini adalah imajinasi dan persepsiku sendiri. 

Aku tidak tahu apakah tulisan ini akan panjang atau hanya berhenti di sini saja. Aku tuliskan saja di blog, bahwa aku buktikan setidaknya satu kunjungan mendapat Rp 0,5 - artinya setiap ada pembaca yang menikmati tulsian ini, aku mendapatkan uang dari google Adsense. INI MEMBUKTIKAN bahwa ide "pocong" memberikanku uang melalui blog ini. Belum lagi kalau nanti tulisan ini bisa panjang dan dicetak jadi buku, lalu laku keras. 

POCONG TIDAK MENAKUTKAN 

"Aku selalu bilang kepada teman-teman bahwa, apabila kamu ketemu pocong, bilang sama pocong untuk meminta nomor wa nya, dan ngasih kabar kalau mau datang, agar ketika pocong benar-benar muncul, sudah tidak mengagetkan dan menakutkan lagi," Dan hal ini dianggap sebagai candaan oleh teman-temanku. Lalu kami ngobrol hal yang lain. 

Tetapi itu tidak benar, mana ada pocong yang punya nomor hp dan wa, dan aku tidak pernah peduli kepo mencari-cari sebenarnya pocong itu hantu jenis apa? Apakah benar bahwa mitos, mayat yang meninggal lalu tali pocongnya tidak dibuka, ia akan gentayangan?  Aku tidka tahu dan tidak berusaha mencari tahu. 

Aku tidak mau mempengaruhimu dengan opiniku pribadi perihal pocong, bahwa pocong itu merupakan ............., karena keteranganku ini akan menjadi sumber informasi yang diterima oleh dirimu lalu diteruskan ke bawah sadar, dan menjadi memori bahwa pocong itu seperti yang aku definisikan. 

Pocong yang disugestikan secara tidak sadar oleh orang dewasa kepada anak-anak, bahwa pocong itu satu sosok yang tubuhnya dibungkus kain putih, jalannya lompat-lompat, tangannya ada di dalam kain. Maka suatu ketika dalam permainan hipnosis, seorang disugesti menjadi pocong, maka seketika dia melompat-lompat jalannya. Tetapi ketika bule amerika disugesti "Becoming Pocong," bule tersebut bertanya balik, "What is Pocong?" sebagai tanda bahwa tidak ada data pocong di pikiran bawah sadarnya. 

Tidak ada cerita Seram di Tulisan ini. 

 Aku bukan penulis cerita horor yang menciptakan adegan demi adegan, aku tidak berharap pembaca  merasakan ketakutan luar biasa, melalui imajinasi yang aku tawarkan melalui pemilihan kata dan kalimat. Tidak, tidak seperti itu. Tulisan ini murni eksplorasi pocong dalam pikiran bawah sadarku sebagai latiahan menulis dan menjual tulisannya menjadi uang. 

IMAJINASI POCONG DI DEKAT MOBIL TARUNA

Suatu malam aku merasa, kok ada kelebat-kelebat bayangan putih di sekitar mobil Taruna yang aku parkir di samping musholla, lalu aku iseng bilang gini, "kalau memang kamu ada, sini kasih aku uang Rp 10 Juta sebagai bukti eksistensimu, bukan hanya menakuti aku," Aku tunggu sampai satu hari satu malam, kenyataannya tidak ada yang mengirimi aku uang, maka aku anggap keberadaan pocong tersebut tidak ada. Cerita Selesai. 

Kisah ini aku sampaikan ke Abah, dan beliau bilang, memang tidak bisa, kecuali kamu ada perjanjian dengannya. Ada kesepakatan antara dirimu dengan pocong maka akan mengabulkan permiantaanmu dengan perukaran. Lha kok kayak cerita pesugihan saja. Maka aku bilang, "gak usah - buat apa bikin perjanjian dengan jin atau setan. Syirik - dosa besar".

Seingatku saat Ngaji dengan Mbah Kiyai Iskandar Darul falah Krian, Jin itu terbuat dari api, bukan makhluk yang sempurna, maka dia tidak punya wujud asli, terus berubah-ubah, paling banyak wujudnya hewan seperti ular, yang paling bagus berbentuk wanita cantik, tetapi ketika tertawa menyeringai ada taring di mulutnya- sebagai tanda itu bangsa jin. 

Maka di sini aku berkesimpulan sendiri, mungkin bentuk pocong yang sering dibilang banyak orang adalah bukan wujud sesungguhnya, bangsa jin memiliki sifat iseng suka usil, menggangu manusia, lebih detail dapat ditanyakan kepada kiyai setempat yang kompeten.      

POCONG DI MUSHOLLA SBA

Kabar cerita bahwa ada pocong di mushollah berawal dari Pak Widi yang menceritakan ulang, saat Mas Musmon tahajud, seperti ada suara-suara yang menganggu, Mas Musmon mengabaikannya dan melanjutkan sholat. Di Sholat Sunnah berikutnya Mas Musmon merasa ada sesuatu yang semakin tidak nyaman, agar lebih khusuk ia memejamkan mata, tetapi yang muncul malah bayangan pocong dalam pikirannya. Karena gak Nyaman Mas Musmon memilih pulang. 

Cerita di atas tidaklah presisi, karena pelaku tidak melihatnya secara langsung tetapi menafsirkan berdasarkan pikiran imajinasinya. DAn menurutku cerita sepihak seperti ini tidak perlu disebarkan di jamaah, dan maksud aku menuliskannya di sini sebagai bahan pengayaan cerita yang kurang tepat, hanya itu. 

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top