-->

DAMPAK "HASIL" PENULIS BUKU

| 12:00 AM |

 

7              Efek Menulis

 

Perhatikan bagaimana diri Anda tumbuh ketika menyelesaikan sebuah karya berupa buku, rasakan perasaan Anda dalam syukur yang dalam atas anugerah terbitnya karya pertama Anda. Efek kegembiraan yang menyelimuti begitu luar biasa, kegembiraan saat mulai menulis, menemukan ide-ide, ketika naskah Anda di edit dan melihat hasil cover yang di lay out lalu hari paling fenomenal dalam hidup Anda terjadi, buku Anda sudah terbit dan laku di pasar lalu Anda menerima royalti.

Gambaran selanjutnya adalah betapa bangganya keluarga Anda, terutama Ayah dan Bunda Anda, betapa GIRANG kedua orang tua Anda,  sebuah emosi positif akan menaungi keluarga Anda, tidak usah bertanya bagaimana perasaan ayah bunda atas terbitnya buku pertama Anda. Maka jangan lupa untuk menuliskan kalimat persembahan yang ditujukan kepada ayah dan bunda.

Kupersembahkan karya ini untuk
Bapak Bari (ayahku) , Ibu Mujiati (Ibuku), Alimun Asaat (adikku)
Yani Saptiani (istriku)
Anak-anaku : Assyafa, Muhammad Hadil Huda, Muhammad Aufa Alkholqi

Serta

Seluruh Rakyat Indonesia
dan siapapun yang berkomitmen merevolusi hidup

Efek selanjutnya akan menimpa sahabat Anda, minimal mereka tersenyum gembira dan ikut bersuka cita dan kadang mereka mengatakan : “Berikan aku bukumu gratis ya?”. Hemmm..... boleh-boleh saja Anda membagikan buku Anda secara gratis kepada sahabat terbaik Anda, dengan pertimbangan tidak semua kawan Anda memintanya gratis. Ini pengalaman yang saya alami sendiri, dan jawaban saya adalah, “Sobat, royalti buku ini sebagian disumbangkan untuk kegiatan kemanusiaan.”

Ada juga orang lain yang ketika Anda menerbitkan buku (baca: mungkin karya pertama Anda) mereka memberikan reaksi yang tidak Anda harapkan seperti menyepelekan Anda, bisa jadi karena Anda masih menjadi karyawan, tinggal di rumah kontrakan, gaji kecil, belum punya mobil bahkan motorpun masih kredit.

Sudahlah!!! Biarkan saja mereka bereaksi seperti itu, intinya tetap saja terbitkan buku Anda. Dan itulah yang saya hadapi pada saat buku pertama saya dalam proses editing dan lay out cover. Sekali lagi, jadikan itu sebagai daya ungkit penyemangat Anda untuk sukses dan berhasil menerbitkan buku.

Sebagai penulis, abaikan orang-orang yang tidak mendukung Anda. Fokuslah pada impian besar Anda, fokus berbagi manfaat dan berkarya dengan sehebat-hebatnya lalu  menghasilkan efek berantai yang lain, yaitu :

Menularkan virus kepenulisan, menginspirasi orang lain untuk menulis buku juga, menjadi nara sumber dan tempat bertanya bagaimana cara menulis buku. Ketika semakin banyak yang meminta belajar kepada Anda maka Anda bisa membuat sesi pelatihan “Bagaimana menulis buku menurut teori Anda”. Pelatihan tersebut bisa Anda jual menurut selera Anda, bisa ratusan ribu per orang, jutaan rupiah atau Anda berikan secara gratis.

Bayangkan potensi efek menulis buku seperti best seller book  maka Anda diundang ke sana-sini untuk melakukan bedah buku dan lain sebagainya sampai pada kemungkinan naskah buku Anda dijadikan skenario sinetron bahkan film atau Anda sendiri yang mendadak diminta untuk dijadikan artis dalam film tersebut.

Hidup penuh dengan kemungkinan untuk sukses dan berjaya.

Hal yang penting dalam proses menulis sebuah buku adalah waktu. Tidak jarang waktu untuk yang lain jadi tersita karena curahan fokus kita menghasilkan karya terbaik. Maka saran saya, mintalah ijin kepada keluarga bahwa Anda minta waktu untuk menulis buku. Dengan ijin dan pengertian dari keluarga yang Anda sayangi, bukankah menulis buku menjadi sangat indah? 

Saya tidak setuju dengan praktek menulis yang buruk seperti menulis sampai larut malam ditemani kopi berlebih dan hisapan asap rokok yang menyesakkan paru-paru. Berkaryalah tetapi tetap menjaga kesehatan karena kesehatan merupakan aset terpenting ketika kita fokus menjadi penulis buku.

Manusia kadang Aneh, Mereka mengabaikan kesehatannya demi mengejar kekayaan namun kemudian mereka merelakan kekayaan yang didapat demi menebus kesehatan yang dulu pernah diabaikannya.

Apabila Anda memiliki bayi kecil maka jangan hanya berfokus pada kalimat selanjutnya yang Anda tulis. Tinggalkan laptop Anda – jika Anda memakai laptop ketika menulis – Gendonglah bayi Anda, ajak dia ngobrol, katakan Anda sedang menulis buku. Ceritakan isi buku tersebut pada bayi Anda, hampiri istri Anda dan katakan Anda meyayangi istri Anda.

Kadang ketika menulis buku dengan target dan teknik yang kita harapkan namun kita dihadapkan kepada kendala, kita kehilangan kata-kata sehingga kalimat yang ingin kita tulis menjadi terhenti dan kita hanya termangu memandang kedap-kedip kursor pada laptop sementara pikiran kita kosong tanpa inspirasi. Hal ini bertolak belakang dengan inspirasi yang begitu banyak menghampiri kita saat kita tidak berada di depan laptop.

Kembali pada pokok bahasan efek pada bagian tulisan ini, efek yang dialami antara satu penulis dengan penulis yang lain bisa sangat berbeda. Bedanya bisa bumi dan langit. Bedanya efek juga dipengaruhi oleh budaya dimana masyarakat tersebut tinggal dan tulisan ini tidak bermaksud membahas efek menulis buku secara sosial budaya kemasyarakatan. Yang paling saya tekankan di sini yaitu :

Para pembaca buku ini, semakin terinspirasi untuk menulis, segera berkomitmen pada diri sendiri bahwa menulis buku itu sangat sangat mudah. Begitu mudahnya menulis buku namun masih saja ada orang yang mengatakan bahkan meyakini dirinya tidak berbakat menulis buku, dirinya tidak mampu menulis buku. Ini adalah sebuah masalah sederhana yang  saya jadikan salah satu materi seminar yang saya sampaikan, dan solusi yang saya tawarkan adalah MENG-INSTALLKAN software Penulis Sukses di dalam diri masing-masing peserta.

 Setelah masalah terselesaikan maka menulis buku benar-benar sangat mudah. Apabila ada peserta yang telah sangat-sangat yakin kepada potensi terbaik yang mereka miliki, saya membuka diri untuk menerima ajakan mereka menulis bersama. Satu buku baru lagi yang ditulis ramai-ramai antara saya dengan peserta seminar yang saya selenggarakan, maka peserta seminar pun semakin percaya bahwa menulis buku memang sangat-sangat mudah dan pasti terbit, jaminan terbit 103%.

 

 

 

7.1.            Menulis itu Membangun Brand Pribadi

Bahkan aktivitas sebagai trainer pun bisa didongkrak melalui aktivitas tulis-menulis. Menulis buku sebagai cara membangun brand pribadi memang sangat powerfull, dengan menerbitkan buku maka kekuatan nama dari seorang pembicara publik semakin bagus. Hal ini yang kami lakukan di SQ Learning Indonesia. Deskripsi singkatnya sebagai berikut :

SQ Learning memiliki trainer yang luar biasa, trainer tersebut  bernama Ir.Novel Abdul Latif, &  ILYAS AFSOH ST, MPO, MPD, Tr., founder SQ Learning [Spiritual Quotient Learning]  yang mengawali karier trainer nya di Semarang Jateng, lalu merambah nusantara seperti memberikan materi training ke Palembang,  Tangerang, Jakarta dan mulai diundang memberikan pelatihan di berbagai penjuru tanah air.  Salah satu kegiatan seminar tampak pada foto di atas. Foto tersebut diambil pada salah satu kegiatan seminar yang diadakan di STIE BPD Jateng terhadap para mahasiswa jurusan ekonomi di hari Minggu di lantai lima.

Bahagia sekali bisa belajar ilmu Public Speaking ke Pak Novel. Apalagi bisa langsung praktek di sesi pelatihan -pelatihan beliau. Terima kasih Pak Novel abdul latif (SQ Trainer: SQ Learning Indonesia). Kabar bahagianya adalah saya diajak untuk memberikan coach dan pelatihan di Hongkong. Wow, langsung praktek public speaking ke luar negeri. Artinya, saya harus menyiapkan pasport, visa serta mengasah keterampilan berbahasa inggris saya.

Sebagai balas jasa kepada Pak Novel, maka saya mengajak Pak Novel untuk menulis sebuah buku public speaking yang targetnya akan kami terbitkan di akhir tahun. Pak Novel sangat gembira dengan tawaran saya maka segera kami berkoordinasi membicarakan teknis menulis bersama perihal public speaking. Kami sepakat untuk membahas public speaking dari sisi praktis berdasarkan pengalaman di lapangan yang kami hadapi.  Secara singkat saya menulisnya sebagai berikut:

 Public Speaking : Seni Mengkomunikasikan Peta

Melalui aktivitas berbicara dan berkomunikasi dengan banyak orang, saya mendapatkan pelajaran sederhana bahwa seni berbicara adalah seni mengkomunikasikan peta, baik peta yang ada di pikiran kita maupun peta yang ada di kepala orang lain.

Melalui seni berkomunikasi ini, ada keajaiban yang bisa dihasilkan setiap orang. Dahulu saya sering menggunakan komunikasi yang salah terhadap diri sendiri. Kesalahan itu berupa komunikasi internal yang negatif, yang lebih menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan atau menganggap diri sebagai korban. Untungnya melalui pembelajaran hidup saya peroleh bahwa dengan mengubah komunikasi internal di kepala saya maka kehidupan saya langsung membaik seketika – Sangat Ajaib.

Dulu ketika harus bekerja keras dan merasa ini semua hanya saya yang menanggung pekerjaan ini, maka sekarang saya ubah, “Saat ini, melalui pekerjaan ini adalah saat untuk memberikan prestasi terbaik. Saya tunjukkan semangat dan totalitas. Dengan melakukan yang terbaik, pasti saya mendapatkan yang terbaik, terbaik sebagai karyawan atau terbaik sebagai wirausahawan nantinya.”

Seni terbaik dalam berkomunikasi adalah pengaruh. Mampu mempengaruhi orang lain, seni mempraktekkan persuasi demi kebaikan umat manusia.

Rahasia komunikasi terbaik yang saya dapati adalah biarkan orang yang kita ajak bicara membicarakan dirinya sendiri secara utuh, dengarkan dengan tulus, pancing dia menceritakan kehidupannya dan segalanya hanya tentang dia, maka dipastikan anda telah memenangkan pengaruh atas dia, dan dia pasti sangat menyukai anda.

9.2         Bagi-Bagi Buku Gratis

Setelah menyelesaikan naskah buku dan mencetak buku maka Anda berkesempatan membagi buku dengan gratis.

Bagi pembaca yang menginginkan buku Gratis ini, silahkan melakukan request melalui email afsohpublisher.
Request disertakan info tentang:
*Anda
*Tanggal_Lahir
*Nomor_kontak
*Alamat_lengkap 
* Alasan MENGAPA ANDA BERHAK MENDAPATKAN BUKU INI SECARA GRATIS. Admin hidupbaru.net akan memilih siapa yang berhak mendapatkan buku ini secara gratis.

Alasan saya berbagi buku gratis karena saya memang ingin berbagi, memberikan sebuah ide untuk perbaikan Indonesia melalui pribadi yang saya sentuh dengan pemberian buku gratis ini.

Hal yang sangat saya sukai adalah memberikan buku ini sebagai kado ulang tahun kepada sahabat, kado pernikahan, maupun hadiah saat anaknya dikhitan. Saya ingin menambahkan kebahagiaan karena saya punya alasan, nilai-nilai kebaikan yang ada di buku tersebut bisa dibaca siapapun, kapanpun, dimanapun selama buku tersebut masih ada. Plus pemberian buku ini sebagai dorongan semangat kepada yang menerima buku agar rajin membaca.

Doa saya adalah ketika penerima buku mulai membuka lembar-lembar tips cara merevolusi hidup, mereka mendapatkan the power of hidayah sehingga berkomitmen menuju hidup yang lebih baik. Mereka menjadi terinspirasi untuk melakukan sesuatu minimal mereka mau menulis buku tentang ide terbaik dan lain sebagainya.

Sementara itu, sahabat saya yang bernama Rani Iskandar yang berada di Spanyol dengan antusias bertanya adakah bentuk bukunya secara online? Maksudnya mungkin dalam bentuk pdf atau soft copy, maka saya menjawab bahwa belum ada buku yang berbentuk soft file karena tujuan awal buku ini dicetak secara hard copy, mungkin ke depan saya akan membuat buku dalam bentuk soft copy untuk melayani permintaan pasar yang diwakili sahabat terbaik saya Rani Iskandar.

Apabila cara saya berbagi buku gratis ini memiliki efek yang menjadikan buku saya menjadi buku best seller, itu adalah hadiah terbaik dari TUHAN atas perbuatan saya. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab bagi-bagi buku gratis ini memicu worm of mouth, para penerima buku gratis membicarakan hadiah tersebut yang berefek orang lain jadi tahu lalu karena penasaran  terjadilah order pembelian. Word of Mouth (WOM) bisa terjadi selain di dunia offline, terjadi juga di dunia maya melalui perbincangan yang dimulai dari satu update status seorang penerima hadiahnya berupa ucapan terima kasih.

Melalui artikel bagi-bagi buku gratis ini, saya hanya ingin mengingatkan kembali bahwa apabila Anda ingin SUKSES dalam hidup maka harus ada harga yang harus Anda bayar dan Anda membayarnya di depan. Carilah cara untuk membayar harga tersebut. Saya bersyukur telah mengangsur pembayaran kesuksesan saya melalui penerbitan buku saya  lalu saya membuat acara berbagi buku gratis. Hal ini saya lakukan karena saya sependapat dengan nasehat “Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya.”

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top