7
Efek
Menulis
Perhatikan bagaimana diri Anda
tumbuh ketika menyelesaikan sebuah karya berupa buku, rasakan perasaan Anda
dalam syukur yang dalam atas anugerah terbitnya karya pertama Anda. Efek
kegembiraan yang menyelimuti begitu luar biasa, kegembiraan saat mulai menulis,
menemukan ide-ide, ketika naskah Anda di edit dan melihat hasil cover yang di
lay out lalu hari paling fenomenal dalam hidup Anda terjadi, buku Anda sudah
terbit dan laku di pasar lalu Anda menerima royalti.
Gambaran selanjutnya adalah betapa
bangganya keluarga Anda, terutama Ayah dan Bunda Anda, betapa GIRANG kedua orang tua Anda, sebuah emosi positif akan menaungi keluarga
Anda, tidak usah bertanya bagaimana perasaan ayah bunda atas terbitnya buku
pertama Anda. Maka jangan lupa untuk menuliskan kalimat persembahan yang ditujukan
kepada ayah dan bunda.
Kupersembahkan
karya ini untuk
Bapak Bari (ayahku) , Ibu Mujiati (Ibuku), Alimun Asaat (adikku)
Yani Saptiani (istriku)
Anak-anaku : Assyafa, Muhammad Hadil Huda, Muhammad Aufa Alkholqi
Serta
Seluruh
Rakyat Indonesia
dan siapapun yang berkomitmen merevolusi hidup
Efek selanjutnya akan menimpa
sahabat Anda, minimal mereka tersenyum gembira dan ikut bersuka cita dan kadang
mereka mengatakan : “Berikan aku bukumu gratis ya?”. Hemmm..... boleh-boleh
saja Anda membagikan buku Anda secara gratis kepada sahabat terbaik Anda,
dengan pertimbangan tidak semua kawan Anda memintanya gratis. Ini pengalaman
yang saya alami sendiri, dan jawaban saya adalah, “Sobat, royalti buku ini
sebagian disumbangkan untuk kegiatan kemanusiaan.”
Ada juga orang lain yang ketika Anda
menerbitkan buku (baca: mungkin karya pertama Anda) mereka memberikan reaksi
yang tidak Anda harapkan seperti menyepelekan Anda, bisa jadi karena Anda masih
menjadi karyawan, tinggal di rumah kontrakan, gaji kecil, belum punya mobil
bahkan motorpun masih kredit.
Sudahlah!!! Biarkan saja mereka
bereaksi seperti itu, intinya tetap saja terbitkan buku Anda. Dan itulah yang
saya hadapi pada saat buku pertama saya dalam proses editing dan lay out cover.
Sekali lagi, jadikan itu sebagai daya ungkit penyemangat Anda untuk sukses dan
berhasil menerbitkan buku.
Sebagai penulis, abaikan orang-orang
yang tidak mendukung Anda. Fokuslah pada impian besar Anda, fokus berbagi
manfaat dan berkarya dengan sehebat-hebatnya lalu menghasilkan efek berantai yang lain, yaitu :
Menularkan virus kepenulisan,
menginspirasi orang lain untuk menulis buku juga, menjadi nara sumber dan
tempat bertanya bagaimana cara menulis buku. Ketika semakin banyak yang meminta
belajar kepada Anda maka Anda bisa membuat sesi pelatihan “Bagaimana menulis
buku menurut teori Anda”. Pelatihan tersebut bisa Anda jual menurut selera
Anda, bisa ratusan ribu per orang, jutaan rupiah atau Anda berikan secara
gratis.
Bayangkan potensi efek menulis buku
seperti best seller book maka Anda diundang ke sana-sini untuk
melakukan bedah buku dan lain sebagainya sampai pada kemungkinan naskah buku
Anda dijadikan skenario sinetron bahkan film atau Anda sendiri yang mendadak
diminta untuk dijadikan artis dalam film tersebut.
Hidup penuh dengan kemungkinan untuk
sukses dan berjaya.
Hal yang penting dalam proses
menulis sebuah buku adalah waktu. Tidak jarang waktu untuk yang lain jadi
tersita karena curahan fokus kita menghasilkan karya terbaik. Maka saran saya,
mintalah ijin kepada keluarga bahwa Anda minta waktu untuk menulis buku. Dengan
ijin dan pengertian dari keluarga yang Anda sayangi, bukankah menulis buku
menjadi sangat indah?
Saya tidak setuju dengan praktek
menulis yang buruk seperti menulis sampai larut malam ditemani kopi berlebih
dan hisapan asap rokok yang menyesakkan paru-paru. Berkaryalah tetapi tetap menjaga
kesehatan karena kesehatan merupakan aset terpenting ketika kita fokus menjadi
penulis buku.
Manusia kadang Aneh, Mereka mengabaikan kesehatannya demi
mengejar kekayaan namun kemudian mereka merelakan kekayaan yang didapat demi
menebus kesehatan yang dulu pernah diabaikannya.
Apabila Anda memiliki bayi kecil
maka jangan hanya berfokus pada kalimat selanjutnya yang Anda tulis. Tinggalkan
laptop Anda – jika Anda memakai laptop ketika menulis – Gendonglah bayi Anda,
ajak dia ngobrol, katakan Anda sedang menulis buku. Ceritakan isi buku tersebut
pada bayi Anda, hampiri istri Anda dan katakan Anda meyayangi istri Anda.
Kadang ketika menulis buku dengan
target dan teknik yang kita harapkan namun kita dihadapkan kepada kendala, kita
kehilangan kata-kata sehingga kalimat yang ingin kita tulis menjadi terhenti
dan kita hanya termangu memandang kedap-kedip kursor pada laptop sementara
pikiran kita kosong tanpa inspirasi. Hal ini bertolak belakang dengan inspirasi
yang begitu banyak menghampiri kita saat kita tidak berada di depan laptop.
Kembali pada pokok bahasan efek pada
bagian tulisan ini, efek yang dialami antara satu penulis dengan penulis yang
lain bisa sangat berbeda. Bedanya bisa bumi dan langit. Bedanya efek juga
dipengaruhi oleh budaya dimana masyarakat tersebut tinggal dan tulisan ini
tidak bermaksud membahas efek menulis buku secara sosial budaya kemasyarakatan.
Yang paling saya tekankan di sini yaitu :
Para pembaca buku ini, semakin
terinspirasi untuk menulis, segera berkomitmen pada diri sendiri bahwa
menulis buku itu sangat sangat mudah. Begitu mudahnya menulis buku
namun masih saja ada orang yang mengatakan bahkan meyakini dirinya tidak
berbakat menulis buku, dirinya tidak mampu menulis buku. Ini adalah sebuah
masalah sederhana yang saya jadikan
salah satu materi seminar yang saya sampaikan, dan solusi yang saya tawarkan
adalah MENG-INSTALLKAN software Penulis
Sukses di dalam diri masing-masing peserta.
Setelah masalah terselesaikan maka menulis
buku benar-benar sangat mudah. Apabila ada peserta yang telah sangat-sangat
yakin kepada potensi terbaik yang mereka miliki, saya membuka diri untuk
menerima ajakan mereka menulis bersama. Satu buku baru lagi yang ditulis
ramai-ramai antara saya dengan peserta seminar yang saya selenggarakan, maka
peserta seminar pun semakin percaya bahwa menulis buku memang sangat-sangat
mudah dan pasti terbit, jaminan terbit 103%.
7.1.
Menulis itu
Membangun Brand Pribadi
Bahkan aktivitas sebagai trainer pun bisa didongkrak melalui
aktivitas tulis-menulis. Menulis buku sebagai cara membangun brand pribadi
memang sangat powerfull, dengan menerbitkan buku maka kekuatan nama dari
seorang pembicara publik semakin bagus. Hal ini yang kami lakukan di SQ
Learning Indonesia. Deskripsi singkatnya sebagai berikut :
Bahagia sekali bisa belajar ilmu Public Speaking ke Pak Novel. Apalagi bisa langsung praktek di sesi
pelatihan -pelatihan beliau. Terima kasih Pak Novel abdul latif (SQ Trainer: SQ
Learning Indonesia). Kabar bahagianya adalah saya diajak untuk memberikan coach
dan pelatihan di Hongkong. Wow, langsung praktek public speaking ke luar negeri. Artinya, saya harus menyiapkan
pasport, visa serta mengasah keterampilan berbahasa inggris saya.
Sebagai balas jasa kepada Pak Novel, maka saya mengajak Pak
Novel untuk menulis sebuah buku public speaking
yang targetnya akan kami terbitkan di akhir tahun. Pak Novel sangat gembira
dengan tawaran saya maka segera kami berkoordinasi membicarakan teknis menulis
bersama perihal public speaking. Kami
sepakat untuk membahas public speaking dari
sisi praktis berdasarkan pengalaman di lapangan yang kami hadapi. Secara singkat saya menulisnya sebagai
berikut:
Melalui aktivitas berbicara dan berkomunikasi dengan banyak
orang, saya mendapatkan pelajaran sederhana bahwa seni berbicara adalah seni
mengkomunikasikan peta, baik peta yang ada di pikiran kita maupun peta yang ada
di kepala orang lain.
Melalui seni berkomunikasi ini, ada keajaiban yang bisa dihasilkan
setiap orang. Dahulu saya sering menggunakan komunikasi yang salah terhadap
diri sendiri. Kesalahan itu berupa komunikasi internal yang negatif, yang lebih
menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan atau menganggap diri sebagai
korban. Untungnya melalui pembelajaran hidup saya peroleh bahwa dengan mengubah
komunikasi internal di kepala saya maka kehidupan saya langsung membaik
seketika – Sangat Ajaib.
Dulu ketika harus bekerja keras dan merasa ini semua hanya
saya yang menanggung pekerjaan ini, maka sekarang saya ubah, “Saat ini, melalui
pekerjaan ini adalah saat untuk memberikan prestasi terbaik. Saya tunjukkan
semangat dan totalitas. Dengan melakukan yang terbaik, pasti saya mendapatkan
yang terbaik, terbaik sebagai karyawan atau terbaik sebagai wirausahawan
nantinya.”
Seni terbaik dalam berkomunikasi adalah pengaruh. Mampu
mempengaruhi orang lain, seni mempraktekkan persuasi demi kebaikan umat
manusia.
Rahasia komunikasi terbaik yang saya
dapati adalah biarkan orang yang kita ajak bicara membicarakan dirinya sendiri
secara utuh, dengarkan dengan tulus, pancing dia menceritakan kehidupannya dan
segalanya hanya tentang dia, maka dipastikan anda telah memenangkan pengaruh
atas dia, dan dia pasti sangat menyukai anda.
9.2
Bagi-Bagi Buku Gratis
Setelah
menyelesaikan naskah buku dan mencetak buku maka Anda berkesempatan membagi
buku dengan gratis.
Request disertakan info tentang:
*Anda
*Tanggal_Lahir
*Nomor_kontak
*Alamat_lengkap
* Alasan MENGAPA ANDA BERHAK MENDAPATKAN BUKU INI SECARA GRATIS. Admin
hidupbaru.net akan memilih siapa yang berhak mendapatkan buku ini secara
gratis.
Alasan saya berbagi buku gratis karena saya memang ingin
berbagi, memberikan sebuah ide untuk perbaikan Indonesia melalui pribadi yang
saya sentuh dengan pemberian buku gratis ini.
Hal yang sangat saya sukai adalah memberikan buku ini sebagai
kado ulang tahun kepada sahabat, kado pernikahan, maupun hadiah saat anaknya dikhitan.
Saya ingin menambahkan kebahagiaan karena saya punya alasan, nilai-nilai
kebaikan yang ada di buku tersebut bisa dibaca siapapun, kapanpun, dimanapun
selama buku tersebut masih ada. Plus pemberian buku ini sebagai dorongan
semangat kepada yang menerima buku agar rajin membaca.
Doa saya adalah ketika penerima buku mulai membuka
lembar-lembar tips cara merevolusi hidup, mereka mendapatkan the
power of hidayah sehingga berkomitmen menuju hidup yang lebih baik. Mereka
menjadi terinspirasi untuk melakukan sesuatu minimal mereka mau menulis buku
tentang ide terbaik dan lain sebagainya.
Sementara itu, sahabat saya yang bernama Rani Iskandar yang
berada di Spanyol dengan antusias bertanya adakah bentuk bukunya secara online?
Maksudnya mungkin dalam bentuk pdf atau soft
copy, maka saya menjawab bahwa belum ada buku yang berbentuk soft file
karena tujuan awal buku ini dicetak secara hard copy, mungkin
ke depan saya akan membuat buku dalam bentuk soft copy untuk melayani
permintaan pasar yang diwakili sahabat terbaik saya Rani Iskandar.
Apabila cara saya berbagi buku gratis ini memiliki efek yang
menjadikan buku saya menjadi buku best
seller, itu adalah hadiah terbaik dari TUHAN atas perbuatan saya. Hal ini
sangat mungkin terjadi sebab bagi-bagi buku gratis ini memicu worm of
mouth, para penerima buku gratis membicarakan hadiah tersebut yang
berefek orang lain jadi tahu lalu karena penasaran terjadilah order
pembelian. Word of Mouth (WOM) bisa terjadi selain di dunia offline, terjadi
juga di dunia maya melalui perbincangan yang dimulai dari satu update status
seorang penerima hadiahnya berupa ucapan terima kasih.
Melalui artikel bagi-bagi buku gratis ini, saya hanya ingin
mengingatkan kembali bahwa apabila Anda ingin SUKSES dalam hidup maka harus ada
harga yang harus Anda bayar dan Anda membayarnya di depan. Carilah cara untuk
membayar harga tersebut. Saya bersyukur telah mengangsur pembayaran kesuksesan
saya melalui penerbitan buku saya lalu
saya membuat acara berbagi buku gratis. Hal ini saya lakukan karena saya
sependapat dengan nasehat “Kesuksesan
tidak datang dengan sendirinya.”