Apakah - Mengapa menulis itu sangat penting? Pertanyaan ini menjadi kalimat pembuka pada topik yang saya angkat. Sangat penting sebab dengan menulis Anda akan menemukan kesenangan, kegembiraan yang tidak anda dapatkan kecuali Anda menulis, berbeda ketika Anda melakukan aktivitas lain seperti desain, membuat slide presentasi, atau mengelola bisnis Anda.
Bab satu ini saya tulis Justru setelah menyelesaikan bab-bab 2 sampai 12, karena berfikir pentingnya memiliki bab pembuka berupa Alasan Kuat Anda membuat mahakarya berupa buku, apakah Anda ingin menjadi Miracle Maker atau hanya sekedar iseng semata atau memang itu passion Anda sebagaimana diulas Angela Duckworth - GRIT.
Bagi saya menulis itu sangat penting karena menulis merupakan
prioritas utama bagi saya. Terbukti saya memiliki koleksi buku diary selama 10
tahun sebagai sumber inspirasi menulis novel dalam kehidupan sehari-hari. Buku
diary tersimpan rapi di almari, karena dahulu ketika menulis belum ada
harddisk, jadi material tulisan banyak yang tersimpan dalam bentuk hard sampai
saya memiliki komputer PC & Laptop.
Aktivitas menulis buku, mensarikan pelajaran-pelajaran
terbaik dalam kehidupan lalu menerbitkannya menjadi buku sehingga kita
berkesempatan membagikan banyak manfaat melalui karya-karya sederhana kita.
Contoh mengajak Anak-anak makan mie ayam, mie goreng di perbelanjaan swalayan Ada Majapahit hari Selasa sore karena sepi pengunjung. Ketika masuk wajib pakaimaskerm jaga jarak, cuci tangan dan diukur suhu tubuhnya.
Dulu, saya masih ingat betul ketika membaca karya
Paul Hanna ~ Seorang Motivator Australia yang berjudul Believe & Achieve ~ saya langsung terinspirasi untuk menulis
buku, yang ada dalam pikiran saya adalah kalau hanya menulis seperti yang ada
di buku Paul Hanna, saya yakin bahwa saya
juga bisa. Ditambah ketika saya mengunjungi toko buku Uranus di samping Kebun
Binatang Surabaya – kala itu, lalu memegang buku-buku karya penulis Indonesia
atau buku terjemahan dari penulis luar negeri, saya semakin terpacu, “Suatu
saat saya pasti menerbitkan buku saya sendiri.”
Dan saya bersyukur saya sudah menulis buku secara acak menjadi 23 buku, baik menulis sendiri, antologi cerpen, antologi puisi, puisi pribadi, buku motivasi kehidupan, dan panduan mendapat uang online dari digital marketing. Sungguh Acak- dan tidak mengerucut di satu fokus keahlian.
Walaupun ketika
menulis sebuah buku, saya menyadari apabila tata bahasa yang saya gunakan
mungkin tidak baku dan kalimat-kalimatnya tidak efektif atau antara paragraf
tidak berhubungan dengan baik, hal itu bukan penghalang bagi saya untuk
menulis.
Saya menulis saja, menulis mengalir karena belum tahu tekninya sampai saya ikut kelas menggambar dengan tulisan yang menyajikan 30 teknik menulis. Sayangnya kursus tersebut belum selesai saya praktekkan, karena saya mendalami teknik pertama sudah sangat powerfull.
Sebab bagi saya menulis itu sangat
penting. Penting sebagai tinggalan “warisan” bagi anak-anak kita, bahwa kita
telah mencontohkan menjadi seorang Ayah Yang Hebat, seorang ayah yang mampu
menulis buku & best seller.
Menulis menjadi penting lagi ketika kita sudah tiada tetapi karya kita masih
dikenang dan memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Meskipun belum sempat menjadi buku best seller, saya sudah membuktikan bahwa saya mampu menyelesaikan naskah buku saya. ternyata menulis fiktif dan menulis non fiksi memiliki karakter yang berbeda, sampai saya sadari bahwa saya kuat di memotivasi menulis buku.
Agar gambaran kesenangan sebagai penulis terlihat jelas maka
akan saya paparkan (baca : bandingkan) tiga aktivitas saya yang lain yaitu : Saya
melakukan desain, Karena saya memiliki usaha jasa desain
spanduk, brosur, pamflet, mmt dan desain yang lain seperti desain kaos,
mendesain logo perusahaan. Dalam melakukan desain ini, kemampuan visualisasi
saya diasah agar menjadi lebih tajam, belajar memadukan warna dan berimajinasi,
aktivasi otak kanan. Untuk mempertajam kemampuan desain, saya mengasahnya
dengan mengajar dan memberikan pelatihan desain grafis secara gratis.
Selain melakukan
usaha desain, saya menyusun materi pelatihan untuk acara
training / pelatihan saya. Karena kita tahu, sehebat apapun seorang
trainer atau motivator, “macan panggung”, harus melalui persiapan prima
sehingga presentasinya menjadi sangat dahsyat luar biasa, memukau dan sangat
menginspirasi. Tanpa persiapan maka hasil presentasinya menjadi kurang optimal.
Konon Steve Job ketika presentasi, menyiapkan 90 jam dengan rincian riset 30 jam pertama mencari bahan presentasi, 30 jam kedua melakukan latihan presentasi, 30 jam berikutnya membuat desain slide. Coba kita ganti proses ini menjadi menulis selama 90 jam- apa yang Anda dapatkan?
Selain
menulis saya menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam hidup
ini, seperti mengelola bisnis. Apakah orientasi bisnis selalu untuk mendapat
uang saja? Mendapat uang itu pasti, demi
operasional bisnis dan mengepulnya dapur rumah tangga. Tetapi yang juga sangat
penting adalah memberikan kesempatan kepada saudara kita yang lain untuk
aktualisasi diri bersama bisnis yang kita punya.
Dan saya bersyukur membuka kelas pelatihan menulis secara online sebagai hobi dan diskusi dengan teman-teman penulis pemula, Saya fokus ke proses menulis nya sebab untuk editing dan lay out dapat kita serahkan kepada penerbit.
Dan
saya tegaskan lagi bahwa diantara semua aktivitas di atas, yang memberikan
kegembiraan istimewa adalah aktivitas menulis. Dan secara lebih detil akan saya
bahas pada Bab 9 yaitu efek menulis. Mari Menulis sobat, buktikan konsistensi Anda melalui karya terbaik Anda.
Salam Menulis "
Ilyas Afsoh - Belajar Menulis Online- 0896.1065.9643
Baca Artikel : Kata Pengantar Menulis dan Menerbitkan Buku