-->

Menulis Lebih Baik

| 7:51 PM |

 

A.S. Laksana 


Faktanya, menulis bukanlah kecakapan alami manusia. Ia tidak seperti menangis, atau bersin, atau menjerit, atau membuka mata saat bangun tidur, atau berkedip saat mata kita kemasukan debu. Anda tidak pernah belajar menangis, belajar berkedip, atau belajar bersin agar bisa melakukannya secara artistik. Anda memiliki semua kecakapan itu begitu saja dan bisa melakukannya.


Untuk bisa menulis, terutama untuk menghasilkan tulisan bagus, anda harus belajar. Terserah bagaimana cara anda belajar. Anda bisa belajar sendiri, anda bisa belajar pada orang lain, tetapi anda harus belajar dan tahu apa saja yang harus anda pelajari untuk bisa menulis bagus.


Dan anda tidak mungkin belajar tanpa membaca. Manusia menularkan pengetahuan dari satu kepala ke kepala lain melalui tulisan. Anda mengetahui baik atau buruk sebuah karya setelah membaca karya itu, dan anda memiliki cukup informasi untuk menilai baik dan buruk. Jadi, anda membaca untuk menjadikan diri lebih berpengetahuan, lebih membuka diri terhadap gagasan-gagasan dari orang lain, lebih memahami cara kerja bahasa dan bagaimana orang menyusun kalimat.


*


"Menulis jernih.”


Jika anda pernah membaca dokumen pemerintah atau siaran pers berbagai kementerian, anda tahu apa yang saya maksudkan. Mereka seringkali berbelit-belit, latah dengan kata-kata aneh seperti ‘sinergitas’, ‘kondusivitas’, dan semacamnya, dan tampaknya memang ditulis oleh orang yang tidak memahami apa arti kejernihan. Tulisan-tulisan semacam itu bukan hanya sulit dibaca, melainkan sulit membuat orang sudi membaca.


*


“Buang lemaknya.”


Dalam hal ini, menulis memiliki kesamaan dengan diet. Anda harus membuang lemak tulisan atau hal-hal yang tidak perlu ada di sana. Detail adalah kunci keindahan tulisan, tetapi detail yang tidak relevan adalah hal mubazir. Pengulangan adalah mubazir. Ketidakringkasan adalah mubazir.


Tulisan yang baik selalu menyampaikan gagasan atau cerita dalam cara paling ringkas yang diperlukan untuk menyampaikannya. Penyajian paling ringkas berarti tidak ada lagi yang bisa anda kurangi dari tulisan itu, dan tidak perlu anda tambah-tambahi.


*


“Hindari klise”


Klise adalah frase yang terlalu sering digunakan, yang kehilangan kekuatan awalnya karena telah menjadi ekspresi umum, dan karenanya tidak lagi memiliki arti apa pun. Klise akan membuat anda tampak ingin bergaya tetapi wagu.


• Jakunnya naik turun, untuk menggambarkan lelaki yang tidak kuat menahan berahi ketika melihat perempuan, adalah ekspresi yang klise.

• Dadanya seperti mau meledak menerima kabar itu, klise juga.

• Ia licin seperti belut

• Berwajah tirus

• Tinggal kulit berbalut tulang

• Menggantungkan asa

• Api kemarahan berkobar membakar dadanya

• Ribuan jarum menusuki dadanya

• Tubuhnya sekokoh batu karang

• Membeli kucing dalam karung, seperti menggantang asap, jauh panggang dari api, dan berbagai ekspresi lawas lainnya.


Dengan kata lain, temukan frase anda sendiri, pikirkan kalimat anda sendiri, temukan suara anda sendiri.


*


“Hindari jargon”


Jargon adalah kata atau frase teknis yang digunakan dalam konteks tertentu. Jargon mungkin memudahkan anda menulis; anda tidak perlu memikirkan bagaimana menyampaikannya dalam cara yang lebih mudah dipahami, tetapi ia menjauhkan tulisan anda dari pembaca.


Setara dengan jargon adalah hasrat untuk bermegah-megah dengan kata atau frase yang menggelembung, sehingga tulisan anda tidak menyodorkan gagasan yang jelas dan hanya bermain-main dengan istilah atau frase-frase kosong.


*


“Pertangungjawabkan klaim-klaim anda”


Menulis adalah upaya mempertangungjawabkan pernyataan-pernyataan anda. Ketika anda menulis “Perempuan itu judes”, atau “Lelaki itu tengik”, anda harus memperlihatkan bukti-bukti kepada pembaca bahwa perempuan itu memang judes dan lelaki itu tengik. Detail adalah bentuk pertanggungjawaban itu. Dengan detail, anda menyodorkan bukti, tidak hanya mencekoki pembaca dengan pernyataan-pernyataan umum yang tak pernah dipertanggungjawabkan.


Itu berlaku untuk semua bentuk klaim yang anda buat.


*


Jadi, anda perlu menulis bagus, dan berupaya ke arah sana dengan cara apa pun. Dan anda berhak dibayar mahal jika anda yakin anda bisa menulis bagus. Menulis bagus itu sulit; tidak banyak yang bisa melakukannya.

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top