-->

Cinta itu..... Aku dan Kamu

| 8:14 AM |

HASIL PRAKTEK WORKSHOP MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU AFSOH PUBLISHER - 


Tilulit...tilulit..., Hp Yuna berbunyi

1 pesan diterima

Yuna, gimana jawabanmu?? Kok mikirnya lama

“ Oh Tuhan, aku harus jawab apa ini. Sebenarnya aku juga sayang sama kamu Nuggy, tapi aku juga gak boleh egois, udah ada satu cincin di jemariku ini. Namun aku takut jika kamu jadi milik orang lain Nuggy ”, bisik Yuna dalam hati.

Yuna pun terus berpikir dan akhirnya mulai mengetik kata demi kata di Hp-nya.

Nuggy, sebelum aku menjawabnya aku boleh tanya kan?? Gimana kalau misalnya aku ketahuan selingkuh?

Sms pun terbaca oleh Nuggy, dan dia langsung membalasnya.

Tapi aku gak percaya kamu bakal lakuin itu, aku tahu kamu cewek baik sehingga aku udah mikir matang2 buat menyatakan perasaan ini ke kamu.

Membaca balasan itu Yuna pun menangis, dia tidak menyangka jika Nuggy berpikiran seperti itu kepadanya. Bagaimana jika nanti Nuggy tahu tentang semua yang telah dilakukan Yuna kepadanya. Namun pertunangan itu, bukanlah Yuna yang mengharap. Yuna sama sekali tidak menyukai laki-laki yang telah dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Dalam hatinya, dia begitu sayang kepada Nuggy yang selalu menunjukkan sikap baik dan serius untuk menjalani hubungan dengan Yuna. Setelah berpikir panjang, dengan segala risiko berat yang akan ditanggungnya, Yuna pun memberanikan diri untuk menjawab sms Nuggy.

Nuggy, aku juga sayang kamu. Aku siap menjalani hubungan ini.

Dan mulai detik itu, munculah sebuah cerita. Ya, cerita nyata yang mungkin orang tidak akan mempercayai dengan mudahnya.


Di ruangan kelas X-A, saat jam istirahat....

“ hai sayang... “

“ ih Nuggy, ngagetin deh “, sahut Yuna terkejut

“ kok kaget, lupa ya kalau udah punya aku sekarang ”

“ hmm enggak kok, baru tadi malem masak lupa “

( Nuggy tersenyum manis ), “ Kenapa kamu melamun, Yuna? “

“ haa, melamun?? Hm enggak kok siapa yang melamun “, jawab Yuna membohongi

“ kita kan udah jadian, jadi kalau ada sesuatu harus saling cerita dong “

“ iya Nuggy, tapi kan emang gak ada sesuatu yang harus aku ceritain “

“ ah masak iya? Tanpa kamu cerita aku juga udah tahu kok “

“ hah? “, respon Yuna kaget, “ ka..kamu tahu soal apa emangnya? “

“ mau tau aja apa mau tau banget? “, usil Nuggy menggoda

“ serius Nuggy, apaan sih? ”

“ ih cantiknya kalau lagi ngambek. Hmm gak kok sayang aku bercanda “

“ huhh nakal ya “, jawab Yuna sambil tersenyum lega

Jelas sekali Yuna lega mendengar jawaban Nuggy jika yang diomongkannya itu cuma guyonan saja. Sejak resmi memulai hubungan dengan Nuggy, sebenarnya Yuna justru merasa takut. Ia takut jika apa yang disembunyikan olehnya selama ini diketahui oleh Nuggy. Namun Yuna pun percaya, serapat-rapatnya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga. Yuna hanya bisa menunggu kapan bangkai itu tercium oleh Nuggy, dan apakah bangkai itu kemudian akan dikuburnya dalam-dalam ataukah dibuang begitu saja.

Sementara itu, dalam hati Nuggy masih bertanya-tanya tentang kejanggalan yang baru saja terjadi.

“ kamu terlihat aneh Yuna, tidak seperti sebelumnya. Sebenarnya apa sedang kamu sembunyikan dari aku? Yuna, plis jangan pernah bohong sedikitpun sama aku. Aku sudah bener-bener sayang sama kamu. Aku ingin serius dalam hubungan ini, aku ingin selalu mencintaimu terus, terus, dan selamanya Yuna ”, lirih Nuggy dalam hati.

Nuggy tetap saja menyimpan sebuah pertanyaan tentang apa yang telah disembunyikan Yuna. Namun dia tidak akan menanyakannya terus menerus kepada Yuna, dia yakin dengan sendirinya Yuna akan bercerita tanpa harus dipaksa olehnya.

Bel masuk berbunyi, semua siswa kembali ke posisi duduk semula termasuk Nuggy dan Yuna yang menduduki ruangan yang sama di kelas X-A. Yuna yang duduk di bangku sebelah Nuggy sesekali memandangi wajah Nuggy yang sepertinya sedang berpikir serius.

“ Nuggy, maafin aku sayang. Aku sudah membohongi perasaanmu. Biarlah waktu yang dengan sendirinya akan mengungkap ini semua “, lirih Yuna dalam hati.

Malam harinya Hp Yuna berbunyi, sepertinya ada panggilan.

“ hallo!!“

“ hallo sayang, lagi ngapain?”

“ nih lagi duduk di teras, kalau kamu?”

“ aku.....emmm lagi mikirin kamu”, jawab Nuggy sambil tertawa

“ huh, sukanya gitu deh”

“ habis gimana lagi, emang bener kok”

“ iya...aku juga sama kok, sayang”

“ sama apanya?”

“ mikirin kamu”

“ ah ciyuuus?”

“ ciiiiiyus banget”

( keduanya pun larut dalam tawa )

“ besok kan libur, kita jalan yuk”

“ jalan kemana?”

“ kemana aja yang kamu mau, sayang”

“ hmm tapi kayaknya besok aku ada acara deh”

“ kalau gitu gimana kalau aku yang main ke rumahmu?”

( pikir Yuna panjang sambil mencari-cari alasan lagi )

“ tapi....”

“ gak boleh nih?”

“ bukan begitu, tapi selama ini gak ada cowok yang berani datang ke rumahku, katanya sih bokapku galak”

( Nuggy tertawa )

“ emangnya aku pengecut kaya mereka? Aku datang kan dengan niat baik, bukan bermaksud apa-apa dengan kamu, jadi ya aku berani-berani aja. Lagian bokapmu belum kenal aku sih, kalau udah liat pasti gak bakal galakin aku”

( Yuna tersenyum walau terpaksa)

“ emm iya kamu mau ke rumah aku besok kan? Kebetulan besok aku mau ke rumah nenek jadi maaf ya lain kali aja”

( Nuggy semakin bingung dengan alasan-alasan Yuna untuk menolak jalan dan datang ke rumah Yuna)

“ ouh begitu, ya sudah. Em, udah dulu ya Yuna jangan lupa makan”

“ iya sayang, kamu juga”

( Nuggy memutuskan panggilannya)

“ aku semakin bingung dengan semua ini. Aku gak mungkin percaya jika sebenarnya kamu gak menyimpan sesuatu dariku. Aku tahu kamu berbohong, Yuna. Aku tahu”, gumam Nuggy


Keesokan harinya di sekolah....

Ketika itu jam istirahat dan kebetulan Nuggy ingin membeli minuman. Namun karena tahu Yuna sedang di kantin, Nuggy menelpon Yuna untuk membelikannya. Beberapa kali ditelpon, namun tidak ada jawaban. Nuggy menuju tempat duduk Yuna, dan ternyata mendapati Hp Yuna yang tertinggal di tas. Karena Nuggy masih bingung tentang sikap Yuna, dia pun mencoba mencari tahu lewat Hp itu selagi Yuna tidak melihatnya. Mungkin dari inbox Hp Yuna bisa membantu.

Nuggy pun dengan teliti membaca satu per satu sms di inbox Yuna. Nuggy tahu jika hampir semua sms itu darinya. Namun ada satu sms yang membuat Nuggy penasaran. Sms itu tidak jelas pengirimnya siapa, karena Yuna tidak memberinya nama. Nuggy pun membuka dan membacanya secara perlahan.

Dik Yuna, abang tahu kamu belum bisa menerima abang sepenuh hati. Karena memang pertunangan ini bukan kehendak kamu atau abang, namun kehendak kedua orangtua kita. Walaupun begitu, abang janji akan terus berusaha agar dik Yuna bisa menerima cinta abang. Adik, lihatlah cincin yang melingkar di jemarimu. Aku dan kamu sudah terikat oleh itu. Ingatlah dik, kita harus patuh dengan orangtua dan harus membahagiakan mereka. Mungkin dengan aku dan kamu menjadi satu, orangtua kita akan bahagia. Aku menyayangimu.

Jiwa Nuggy goyah seketika setelah membaca sms itu. Mulutnya bungkam tidak bisa berbicara, namun hanya ingin berteriak sekencang-kencangnya. Inikah yang disembunyikan Yuna darinya, dia menjadi tahu maksud kata-kata Yuna ketika dia mengungkapkan perasaannya.

“ Selingkuh...??? ya, aku tidak menyangka cewek yang lembut sepertimu bisa melakukan hal di luar dugaanku, Yuna”, jengkel Nuggy dalam hati

Nuggy masih saja termenung, bahkan dia sampai tidak tahu kalau ada Yuna di sebelahnya. Ketika Yuna menyadarkannya dari lamunan, dia segera keluar dari ruangan dan meninggalkan Yuna tanpa pesan.

Yuna melihat Hp nya tergeletak di meja. Diapun kaget. Dia langsung membuka sms di inbox-nya, mungkin sms dari tunangannya itu belum sempat dihapusnya. Dan ternyata benar, Yuna gelisah. Mungkinkah Nuggy telah membacanya, pikirnya. Yuna langsung menyusul Nuggy yang menyendiri di depan kelas. Perlahan dia memanggil Nuggy.

“ Nu....Nuggy”

( Nuggy terus saja diam dan sama sekali tidak menoleh ke arah Yuna)

“ Nuggy, aku bisa jelasin ini semua”

( tidak menjawab, Nuggy justru kembali ke ruangan kelas)

Yuna akhirnya menangis, saat yang ditakutkannya tiba. Nuggy sudah tahu tentang apa yang selama ini dia sembunyikan, bangkai yang telah lama dia tutup rapat-rapat.

Bel pulang berbunyi, tidak seperti biasanya Nuggy menemui Yuna dan ngobrol terlebih dahulu dengan Yuna. Nuggy melewati tempat duduk Yuna dan berlalu begitu saja.

Setibanya di rumah, Yuna langsung mengirim pesan kepada Nuggy. Dia menceritakan tentang perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya. Semuanya dia tulis tanpa ada sedikit kebohongan lagi. Dia juga berkali-kali mengungkapkan rasa sayangnya kepada Nuggy karena memang dia begitu sangat mencintai Nuggy. Nuggy yang membuatnya tersenyum walau dirinya dalam masalah. Baginya, Nuggy adalah sosok penyemangat hidup yang membuat prestasinya selalu unggul. Karena kedua orangtuanya sudah tidak peduli lagi dengan keadaan sekolah Yuna, yang penting Yuna lulus dan segera menikah dengan orang yang telah dijodohkan untuknya. Yuna terus saja menangis di kamarnya, dia semakin menaruh benci dengan kedua orangtunya. Sesekali dia berteriak meluapkan emosi dan kekecewaannya. Kedua orangtua Yuna mendengar teriakan putrinya, mereka segera membuka kamar Yuna. Namun sayang, pintu itu dikunci. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, ayah Yuna mendobrak pintu itu dan ternyata Yuna sudah setengah pingsan. Ibu Yuna mencoba membangunkan Yuna, Yuna sedikit sadar dan mengucapkan beberapa kata dengan pelan.

“ ay...yah ibu, Yuna masih saja tidak suka dengan perjodohan ini”

Ibu Yuna mendekap Yuna sebelum akhirnya Yuna benar-benar pingsan. Ayah dan ibu Yuna menangis. Tidak tega melihat tubuh putrinya yang begitu lemas, mereka segera membawa Yuna ke rumah sakit. Setelah mendapat penanganan dokter, Yuna perlahan sadar dari pingsannya. Yuna terus terdiam dan meneteskan air mata karena takut orangtuanya akan marah kepadanya setelah tahu jika sampai saat ini Yuna masih saja belum bisa menerima orang yang dijodohkan orangtuanya. Melihat putrinya sadar, ibu Yuna mengusap air mata Yuna dan mendekapnya penuh kasih. Ayah Yuna mendekatkan dirinya kepada Yuna dan mengelus rambut putrinya, lalu perlahan berkata, “ ayah akan membatalkan perjodohan ini, sayang”

Yuna menangis bahagia sambil sedikit tersenyum. Ayah dan ibu Yuna pun tersenyum melihatnya. Ibu Yuna melepas cincin di jemari Yuna, Yuna pun bernafas lega. Seakan dia merasa dirinya tidak lagi diikat oleh beban yang berat. Dunia seakan ikut tersenyum menyambut kebahagiaan yang dirasakan Yuna.

Beberapa hari Yuna terpaksa tidak masuk kelas. Dokter menyarankan agar dia istirahat total di rumah. Sudah dua hari dia tidak melihat Nuggy, sementara dihubungi pun Nuggy tetap tidak mau menjawab, Yuna begitu kangen. Dia tahu tidak semudah itu Nuggy memaafkannya, namun Yuna akan terus berusaha mempertahankan hubungannya dengan Nuggy. Yuna juga sudah bercerita tentang pembatalan perjodohannya walaupun hanya lewat sms, namun Yuna harap itu sedikit melegakan Nuggy yang telah dibohonginya.  Dan untuk mengobati rasa rindu Yuna kepada Nuggy, Yuna pun mencurahkan seluruh perasaannya dalam selembar kertas.

Ku menulis bait kata yang terangkai ini di saat rembulan tengah terlelap di peraduannya. Di kala sang waktu sirna dengan hempasan gulitanya. Senyap tanpa bisingan dan hiruk pikuk kehidupan. Jauh dari noda-noda kegalauan dunia. Dan hanya ada diriku yang terpaku, menyaksikan keagungan Illahi penuh romantika ini. Dari yang berawal manis hingga berakhir pahit, dan dari yang berujung luka hingga tercipta tawa. Semua terkenang dan terpatri indah di setiap hati insan manusia.

Aku ingin di saat menuturkan kalimat-kalimat ini, sang bulan menjadi saksi kunci curahan hatiku. Mampu menangkap suara rinduku yang tengah bergelut di antara haru dan pilu. Melantunkan nada-nada cinta lewat hembusan dinginnya angin malam yang menerpa raga. Berharap agar dia dapat mendengar bisikan nadiku yang selalu menyebut namanya. Tiada rasa seindah rasa, yang melebihi perasaan hati ini. Tiada bahagia sejuta bahagia, yang melawan keceriaan jiwa. Segalanya hadir penuh makna di saat malaikat hatiku ada. Dia adalah sesosok malaikat yang pernah aku temui di dunia ini. Dia datang membawa segumpal cinta yang tertanam dalam hati. Menawarkan segenap raga untuk selalu menjagaku. Di kala diriku sedang butuh tetesan kasih sayang, dan jika luka maupun lara merasukiku. Dia adalah anugrah terindah yang diberikan-Nya kepadaku. Seseorang yang mampu meluluhlantahkan segala kedengkian, memberikan aku kesejukan, menghiasi diriku dengan senyuman. Hari-hariku yang dulu kelabu telah dia padamkan melalui pancaran nuraninya. Hatiku yang beku telah dia cairkan oleh ikatan kesetiaannya. Sungguh Ya Allah aku ingin selalu bersama dia. Aku ingin selalu ada di dekatnya, selalu ada di sampingnya, mengarungi hidup berdua untuk selamanya. Dia adalah terbaik dari yang baik yang pernah ada, sifatnya yang kadang  membuatku merasa berarti. Perhatiannya yang selalu memaksa diriku untuk ingin tetap merindunya. Aku ingin sang waktu tidak mempercepat laju putarnya agar aku dan dia bisa seperti ini setiap kala. Dimana ada dia, disanalah aku bahagia. Setiap ku tatap binar matanya, disanalah ku temukan telaga cinta. Kesejukan hati selalu terasa bila aku di dekatnya. Tapi, masihkah aku diberi kesempatan untuk bersamanya. Aku ingin menyerukan suara ke hamparan benua dan samudra agar seluruh dunia tahu bahwa aku dan dia adalah sepasang insan yang selalu menebar ketulusan dan kasih sayang. 

“ Ya Tuhanku…hanya kepadamulah aku meminta pertolongan. Ku mohon, jagalah hubungan kami agar tetap utuh laksana batu karang yang tiada rapuh walau diterjang ombak laut. Satukan hati kami agar selalu erat bagai tinta dan kertas yang akan bersama-sama menyusun sebuah arti, sebuah makna kehidupan untuk kita pelajari di esok yang akan tiba. Jadikanlah kami sepasang merpati yang akan selalu menghias angkasa, selalu bersama terbang dalam rangkulan cinta. Izinkanlah kami menjadi salah satu warna pelangi yang akan mewarnai bumi, yang memberi kesejukan bagi semua. Ridhoilah hubungan kami, aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan dia, aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk dirinya. Apabila kau izinkan, aku akan selalu menjadi penerang jika dia sedang gelap, sebagai pembasuh bila dia tengah luka. Aku berdo’a dari hati kecilku yang terdalam…tanpa ada sedikit keraguan dan kebimbangan juga tanpa ada setitik dusta. Sungguh ini adalah sebuah jeritan hati tanpa rekayasa belaka. Kabulkanlah do’a hamba. Aamiin ………….”

Malaikat hatiku tercinta, dengarlah senandung kata yang khusus ku suguhkan hanya untukmu. Andaikan rembulan tidak menampakkan sinarnya malam nanti, aku ingin engkau yang menggantikannya untukku. Dengan pancaran lembutmu, ku harap kau dapat menghidupkan kerisauan hati ini. Membangkitkan harapanku untuk selalu hidup. Jika pagi nanti mentari tak kunjung hadir, aku ingin dirimu tiba sebagai lentera yang menghadirkan kilauan cahaya. Menebar sinar keceriaan, melumpuhkan goresan luka yang menerpa jiwa. Entah sampai kapan perasaan gundahku ini akan mati. Sampai kapan risau ini terkubur sunyi. Setiap hembus nafas hanya dirimu yang terpikir oleh hati. Dalam relung sanubari, ku ingin kita selalu bersama hingga ajal tiba nanti. I will always miss you.....Nuggy.


Yuna...

Kertas itu kemudian diselipkan Yuna ke dalam sampul bukunya. Dia pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menutup matanya, berharap Nuggy hadir di mimpinya. 

Tak terasa malam berlalu dengan cepat, pagi kini menyambut. Hari ini Yuna kembali masuk ke sekolah, tentunya dengan wajah ceria tanpa beban dan rasa deg-degan akan bertemu Nuggy. Setibanya Yuna di kelas, teman-temannya menyambut gembira begitu juga Nuggy yang ikut mendekati Yuna walaupun dengan ekspresi datar, biasa-biasa saja. Nuggy sedikit demi sedikit melirik Yuna, dilihatnya jari Yuna dan cincin itu, cincin itu telah tiada. Nuggy sedikit lega, mulai percaya dengan omongan Yuna tentang pembatalan perjodohannya.

Saat itu pelajaran TIK, semua siswa kelas X-A berbondong-bondong memasuki lab. komputer. Nuggy yang berjalan di belakang Yuna, walau tidak di belakang Yuna persis, terus saja memperhatikan Yuna. Tak disengaja ada selembar kertas yang jatuh dari buku Yuna. Walaupun kertas itu hampir saja terinjak oleh teman-temannya, namun Nuggy berhasil menyelamatkan dan menyimpan kertas itu. Sepertinya itu bukan kertas yang berisi catatan pelajaran. Nuggy dibuatnya penasaran dan ingin cepat-cepat membacanya.

Sesampainya di lab.komputer, Nuggy justru memilih tempat duduk di pojok paling belakang dan malahan tidak menghiraukan gurunya berbicara. Dia segera membuka dan membaca kertas itu. Ternyata itu adalah kertas yang berisi curahan hati Yuna semalam. Kata demi kata telah Nuggy baca, diapun tersenyum sampai pada kalimat paling akhir. Hati Nuggy kembali berseri, ternyata untuk masalah perasaan, Yuna tidak membohonginya. Dia sadar begitu dalam rasa sayang Yuna kepadanya. Walaupun Nuggy sempat teriris hatinya, namun sepertinya dia akan memberikan maaf kepada Yuna, yang telah tulus menyayanginya.

Jam pulang akhirnya tiba. Nuggy melambatkan pekerjaannya untuk memasukkan buku-buku ke dalam tas. Sementara Yuna yang telah selesai merapikan mejanya sedang duduk terdiam, malu hendak menghampiri Nuggy. Namun Yuna harus tetap meminta maaf dan meluruskan hubungannya kembali dengan Nuggy. Diapun memberanikan diri untuk menghampiri Nuggy.

“ Nuggy”, sapa Yuna pelan. Nuggy menolehkan pandangannya ke Yuna, namun tetap saja mengunci mulutnya.

“ sudah dua hari aku tidak bertemu kamu. Rasanya pengen cepet-cepet masuk sekolah lagi. Dan akhirnya kesampaian. Sekali lagi aku minta maaf Nuggy, aku tahu aku udah jahat ke kamu. Aku tega sama kamu, aku banyak bohong sama kamu. Tapi aku berani nglakuin ini karena aku begitu sayang kamu. Mungkin aku egois, tapi memang ini semua karena aku cinta kamu. Kamu yang udah berhasil membantuku mengagalkan perjodohan ini. Aku mau ngucapin terima kasih. Terima kasih banyak Nuggy. Karena terlalu takutnya aku menyakiti kamu dan terlebih kehilangan kamu, waktu itu setiba di rumah aku tak sadar diri. Itu yang membuat orangtuaku justru sadar dan membatalkan pertunanganku. Aku sayang kamu Nuggy, sayang sekali sama kamu. Aku janji gak bakalan bohongin kamu lagi, beri aku kesempatan untuk lebih baik.”

Yuna menghentikan pembicaraanya dan mengusap air mata. Nuggy yang tidak tega melihat Yuna menangis akhirnya angkat bicara.

“ aku udah maafin kamu kok, Yuna. Sudahlah jangan menangis lagi. Bukankah selama ini kamu selalu bersedih dan merasa terpenjara. Ini saatnya kamu tersenyum Yuna. Tersenyumlah. Dan aku akan selalu tersenyum bersamamu. Semoga Tuhan mengabulkan do’amu Yuna, do’a kita.”

Nuggy kemudian memperlihatkan kertas Yuna yang jatuh. Yuna kaget dan tersenyum bahagia. Begitu juga Nuggy yang ikut tersenyum bahagia.







BIODATA

Nama : Ratri Niandani

TTL : Pati, 21 Juni 1994

Alamat : Ds. Kebolampang, RT 2, RW 2, Winong, Pati

FB : Ratri Niandani

Twiter : @ratriniandani

Motto Hidup : Berusaha, berdoa, berserah diri.

Hobi : Jalan-jalan, baca novel.

ANTOLOGI BUKU : TIDAK ADA COVER
KELOMPOK 11 MAHASISWA UNNES - 
WORKSHOP MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU - 2013 
BERSAMA AFSOH PUBLISHER  DAFTAR 

Tulisan Lengkap : 

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top