SETELAH 23 BUKU YANG SAYA TULIS
Saya belum menulis buku lagi, dan saya kemudian berfikir bagaimana saya menulis buku lagi? Kalau dulu saya luangkan menulis buku di kertas buku selama 30 menit per hari maka saat ini, saya komitmen untuk menulis lagi di blog Afsoh Publisher ini, saya tidak tahu hendak menulis apa, saya menulis saja, menulis semua hal yang melintas di pikiran sebagaimana teknik di buku Cara Sederhana Menulis dan menerbitkan Buku Sendiri.
Di blog ini, saya punya harapan besar yaitu menulis di blog dengan menambang dollar/rupiah dari adsense yang tayang di blog ini, saya sadar pengunjung blog yang ratusan per hari- belumlah mampu memberikan penghasilan fantastis sebagai blogger, apalagi bila mengingat bagaimana web-web besar mulai menggarap semua niche dengan mempekerjakan penulis artikel seo.
Bahkan media besar seperti tempo juga membuka kelas pelatihan menulis online, dan para senior yang lain membuka kelas akademi penulis, komunitas bisa menulis dan dimonetize dengan app nya, atau seorang Trainer di Surabaya yang mengiklankan kelas pendampingan menulisnya di facebook Ads, sementara saya konsisten menulis paragraf demi paragraf di blogspot ini.
AKU INGIN MENULIS CERPEN, DULU
Ya, dahulu ketika masih tinggal di gresik Jawa Timur saya terobsesi untuk menulis cerpen dan berusaha untuk mengirimkannya ke JAwa Pos atau Kompas. Saya menabung untuk membeli komputer second, pentium 2, seharga Rp 800ribu, dan.... tidak ada satupun cerpen yang berhasil saya tulis. Hingga kompouter tersebut saya jual dan saya melanjutkan kuliah di St YPM Sidoarjo (Sekarang UMAHA) Sepanjang.
Aku berburu buku-buku tentang cara menulis cerpen, baik yang penulisnya aku kenal, atau tidak aku kenal, hasilnya sampai detik ini - tidak ada cerpen, tak ada novel yang berhasil aku selesaikan, aku mampunya menulis buku motivasi, buku tips, buku puisi, Dan cara menulis dan menerbitkan buku. Panduan menulis cerpen, masih aku simpan, siapa tahu ada yang ingin diskusi mengenai teknik membuat cerpen, minimal aku punya bahan.
Aku mencari ceramahnya Darwis - tere liye - yang novel-novelnya best seller dan di sana aku mendapatkan jurus powerfull untuk menjadi penulis, materi pembelajaran menulisnya sudah saya simpan dan saya jadikan sebagai bahan ajar kelas menulis online Afsoh Institute.
IKUT KELAS MENULIS ONLINE
Ya, saya pun membayar Rp 600 ribu untuk mendaftar di kelas online menulis selama 30 hari, uniknya kelas online ini tidak ada zoom, tidak ada streaming, hanya email harian yang dikirm secara otomatis dan kami peserta diwajibkan mengerjakan tugas. Dari 30 Materi yang saya ikuti, saya baru selesai di materi ke-17.
Ikut kelas online sangat bagus demi mengembangkan diri, dan diinduksi oleh penulis senior sebagai pengajarnya. Dulu aku pernah dijanjikan oleh Pengajarnya akan mengajak aku makan malam/ngopi ketika Trainernya pulang ke Semarang, hal ini dijanjikan karena aku ikut kelasnya, tetapi- janji tinggal janji, tidak pernah ada kabar yang terima, ya sudahlah.
Andaikan para pembaca ini mempraktekkan teori yang saya tulis di blog sederhan ini insyaallah mereka dapat menjadi penulis dan menerbitkan bukunya, tentu saja dibarengi dengan kerja keras berlatih menulis dengan lebih baik dari hari ke hari, membaca tulisan-tulisan yang baik, tidak asal menulis tanpa ada panduan. Saya mendengarkan nasehat guru saya, tukang becak nasibnya tidak berubah hanya karena setiap hari dia mengayuh becaknya- sebuah analogi bagi penulis yang asal menulis.
Bersambung
Ilyas Afsoh - Penulis Tinggal di Semarang. Jawa tengah Indonesia
Ilyas Afsoh - Penulis Tinggal di Semarang. Jawa tengah Indonesia