-->
Showing posts with label Berlatih Menulis Cara. Show all posts
Showing posts with label Berlatih Menulis Cara. Show all posts

Latihan Harian Penulis

 

A.S. Laksana


Apa sebetulnya latihan yang perlu kita lakukan setiap hari agar kita bisa menulis bagus, agar kita bisa menulis—fiksi atau nonfiksi--dalam penyajian yang memikat?


Dalam olahraga, katakanlah bulutangkis, calon atlet mengerjakan latihan-latihan spesifik, memperbaiki satu demi satu aspek, baik fisik maupun teknik--juga mental. Dalam keahlian memainkan piano, calon pianis juga menjalani latihan-latihan spesifik setiap hari, sampai jari-jari mereka seperti punya mata, dan mereka menguasai seluruh kecakapan teknis yang dibutuhkan untuk menjadi pianis mumpuni.


Dalam menulis, apa latihan spesifiknya? Itu hal yang, bagaimanapun, sulit dirumuskan. Tetapi hal yang perlu dilakukan jika anda berminat menulis adalah memperhatikan apa yang terjadi di sekitar anda, termasuk apa yang ada di dalam buku yang anda baca dan apa yang ada di dalam pikiran anda sendiri. Anda mungkin perlu memperhatikan cara orang berbicara, cara mereka menggunakan kata-kata, dan cara mereka bereaksi terhadap situasi-situasi tertentu. 


Anda mungkin mendengar orang mengatakan, “Pagi hari, ketika cahaya pagi baru muncul dan embun masih menempel pada kelopak-kelopak mawar di luar jendela, adalah saat yang paling menyenangkan bagi saya untuk mulai menulis.” Apa gambar yang muncul di kepala anda? Bagaimana perasaan anda sendiri saat mendengar ucapan orang itu? Cahaya pagi seperti apa yang anda bayangkan? Bagaimana semua itu terasa di kulit anda?


Latihan harian lainnya adalah membaca, tentu saja. Satu cerpen, satu puisi, satu artikel tiap malam, selama seribu hari, sebagaimana disarankan Ray Bradbury, adalah tindakan minimum. Tetapi anda membaca sebagai penulis. 


Sebagai penulis, anda memiliki tujuan spesifik dalam membaca. Anda sedang mencari cara untuk meningkatkan tulisan anda sendiri dengan mempelajari kalimat-kalimat di hadapan anda. Bagaimana kalimat-kalimat itu bisa dijadikan lebih baik? Apa efek sebuah kalimat bagi pembaca? Apa yang  membuat kalimat tertentu mudah diingat dan banyak kalimat lain dilupakan begitu saja? Bertanya adalah cara kita mencari tahu, cara kita menemukan sesuatu. Itu akan membantu anda mengembangkan kecakapan, dan itu juga memaksa anda memperhatikan dengan cara baru—menurut saya itu bagian penting dari ‘deliberate practice’.


Jika anda hanya menulis terus setiap hari--“Pokoknya saya nulis terus,” kata anda—saya tidak yakin tulisan anda akan menjadi bagus, bahkan setelah bertahun-tahun anda menulis. Saya menyanyi setiap hari, dan suara saya tidak pernah bagus, dan teknik menyanyi saya selamanya mengharukan.

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top