-->

KEJUTAN UNTUK VIE

| 8:56 AM |


Oleh: Airenda Nurika

 

            Ini adalah cerita tentang empat sahabat karib, mereka adalah Sin, Rahma, Widhi dan Vie. Persahabatan mereka terjalin sejak mereka duduk dibangku sekolah menengah. Meskipun Sin adalah cowok sendiri diantara ketiga sahabatnya, namun itu tak masalah baginya. Persahabatan ini bukanlah persahabatan kepompong lo, yang lama kelamaan jadi cinta, oh bukan. Persahabatan diantara mereka memiliki sebuah prinsip yaitu tidak ada cinta diantara sahabat hanya ada saying diantara satu dengan yang lainnya, karena satu untuk semua dan semua untuk satu (tidak berlaku untuk hal pribadi “pacar” hehehe).

Baiklah kisah ini dimulai saat menjelang ramandhan. Sin, Rahma dan Widhi berkumpul bersama. Mereka tidak lagi ngrumpi lo, tapi lagi nyusun rencana. Mereka mau menyusun rencana kejutan untuk Vie. Kegiatan kejutan bagi mereka seperti hal wajib atau seperti upacara sacral heheh jika salah satu dari mereka berulang tahun. Mereka saling memberikan ide untuk kejutan tersebut, sumpah obrolan-obrolan mereka nyusun rencana emang kayak orang arisan hehehe. Soalnya mereka menentukan pendapan dengan cara kocokan hihihi.

Setelah menyusun rencana-rencana kejutan tersebut Sin, Rahma dan Widhi membagi tugas kerja. Mereka mencoba merencakan secara apik sehingga akan memberikan kesan tersendiri untuk ulang tahun Vie. Sebab keempat sahabat tersebut memang selalu memberikan kesan pertambahan umur yang berbeda-beda sehingga akan memberikan kesan tersendiri setiap tahun untuk setiap orang. Sin bertugas untuk mencari kue dank ado bersama dengan Widhi, karena Rahma sedang sibuk bekerja jadi tugas dia mempersiapkan kejutannya.

Pagi hari, mereka berempat berkumpul bersama. Mereka makan ditempat tongkrongan biasa mereka makan dan tiba-tiba Vie mengatakan sesuatu. “oh ya besok ultahku, aku nggak mau ada acara-acara kejutan. Biasa ajha, toh itu pas buka bersama,” katanya sambil cemberut.

“ye…. Emang siapa yang mau ngasih kamu kejutan, GR banget dech,” sahut Rahma.

“heem, betul-betul… weeekkk.” Jawab Sin dan Widhi dengan kompak.

“ya pokoknya aku nggak mau ajha. Ok, titik.” Jelas Vie.

Muncul kesan yang tak enak pada Sin, Rahma dan Widhi, namun Vie tak mengetahuinya, dia cuek saja dan tetap makan dengan lahap. Setelah makan mereka saling berpisah untuk pulang.

Sesampainya dirumah Sin, Rahma dan Widhi saling chatting di facebook. Mereka membicarakan rencana ulang acara kejutan itu, soalnya Vie sudah bilang kalau dia tidak mau ada kejutan di ulang tahunnya.

“guys bagaimana ini?” tanya widhi.

“gimana ya? Apa kita batalin ajha?” usul Sin.

“jangan-jangan, masak dibatalin, tapi kalau kita tetep ngasih pasti dia ngambek.” Sahut Rahma.

“aku tahu! Aku punya rencana, ini aku sebut rencana B (planning B).” usul Widhi.

Setelah membaca usulan rencana dari Widhi, Sin dan Rahma langsung setuju. Mereka akhirnya membatalkan kejutan ulang tahun Vie pada hari ulang tahunnya, namun mereka akan memberikan kejutan tersebut sesuai rencana Widhi.

****

            Satu hari sebelum ulang tahun Viepun tiba, namun tiba-tiba dia mendapat kabar dari Sin. Ternyata Sin tidak dapat ikut dalam ulang tahun Vie, jelas Vie sangat marah, karena bukan kali pertamanya Sin seperti itu, malah sudah berkali-kali setiap ulang tahun Vie Sin tidak bisa dating. Sin mengirim massage pada Vie yang bertulis, “maaf Vie besok aku tidak bisa dating ke acaramu, soalnya aku harus menyiapkan kostum untuk cosplay”. Tentu Vie sangat marah sekali dengan massage yang dikirim Sin padanya, bagaimana tidak dia lebih memilih votting kostum ketimbang ulang tahun sahabatnya sendiri.

            Kabar ketidak hadiran Sin juga sampai ketelingan Rahma dan Widhi, seperti halnya Vie, mereka berdua juga kecewa dengan Sin. Ketidak hadiran Sin bukanlah salah satu isi dalam planning B, sehingga membuat Rahma dan Widhi pergi menggrebek rumah Sin.

            “Sin!! Kamu eneran nich nggak dating?!!” teriak Widhi dan Rahma.

            “iya, sory ya aku juga gak isa ikut ngasih kejutan,” jawab Sin dengan tenang.

            “what!! Nggak bisa ikut juga!” bantah Widhi dan Rahma dengan mata melotot.

            “woles kali, ya maaf dech, soalnya seminggu ni aku sibuk banget.” Jawab Sin dengan santai.

            “wah kamu emang dech, Sin.” Kata Widhi.

            “gimana tanggepan Vie, saat kamu bilang gitu?” tanya Rahma.

            “dari xmxnya sih nyantai, tapi kalau ketemu mungkin kayak kalian.” Jawab Sin.

            “kamu itu, wah wah wah dasar.” Kata Rahma.

            “ya sudahlah, bagaimana lagi kita juga nggak bisa maksa kamu.” Kata Widhi.

            Dengan rasa kecewa Widhi dan Rahma pergi dari rumah Sin, aura mereka seperti api yang baru saja dipadamkan hingga tersisa asapnya saja hehehe. Dalam perjalanan mereka berdua menyusun rencana lagi, yang akhirnya tercipta planning C.

            “Rahma, by the way busway, kuenya nggak kelamaan ya kita simpennya?” tanya widhi.

            “yah gimana lagi, ya gak pa lah….. nggak bakal kadaluarsa juga kali kalau disimpen 3 hari. Hehehe,” jawab Rahma dengan santainya.

            “tumben santai jawabnya??!!” tanya widhi bingung.

            Hari-H pun tiba, Vie mengajak ketemuan mereka jam setengah 5. Namun karena Vie saat itu sedang ada urusan dengan kuliahnya akhirnya jam setengah 5 baru bisa dari rumah. Berhubung rumah Vie dan Widhi dekat, jadi Vie dan adik perempuannya menghampiri Widhi. Setelah Widhi keluar rumah dan membonceng adik Vie, langsung saja mereka menancap gas menuju lokasi makan-makan.

            Saat mereka tiba di tempat makan di sekaran, terlihat tempat itu tidak penuh, namun saat masuk, waduhh meja-meja sudah bertuliskan “dipesan”, beruntung mereka masih kebagian dua meja untuk delapan orang. Karena Vie bukan hanya mengajak makan-makan sahabatnya, namun juga teman-teman baiknya dari SMA yang tidak tahu bakal datang atau tidak.

            Setelah mendapat meja, mereka bertiga langsung duduk.

            “maaf, silahkan mau pesan apa?” kata pelayan kafe.

            “harus sekarang mbak?” tanya Vie.

            “iya mbak, soalnya kalau nanti takutnya lama,”jawab pelayan kafe.

            “tapi teman kita ada yang belum datang mbak?” tanya Widhi.

            “ya sudah, ini menunya, nanti jika ada tambahan bisa ke kasir mbak. Permisi.”

            “terima kasih mbak.” Jawab Vie.

            Mereka bertigapun mulai memesan makanan, “eh Rahma di sms donk, dia mau pesen makan apa?” pinta Vie pada Widhi.

            “ok ok, ni lagi aku sms.” Jawab Widhi.

            “udah dijawab?” tanya Vie.

            “ini udah, dia malah bilang terserah.”

            “bilang sama Rahma, nggak ada makanan terserah.”

            “dia malah jawab, apa ajha dech, ngikut kalian. Hahaha.” Jawab Widhi.

            “ya sudahlah, kita pesenin apa nich enaknya?”

            “dia nggak suka daging, ya udah biar sama aku saja, jamur crispy.”

            “ok, aku bacain ya ayam 2 jamur 2, oh ya ni temenq aku pesenin juga ajha kali ya, soalnya yang konfirmasi baru satu, kasian nanti kalau sampai sini dia belum buka.” Kata Vie.

            Sembari menunggu makanan, candaan-candaan keluar dari mereka bertiga. Apa lagi kalau sudah ada Heidi adik perempuan Vie yang super cerewet wah menjadi bangku yang paling rame di kafe itu. Heidi dan Widhi terus membully Vie, mereka menyuruh Vie bilang pada pelayan kafe kalau hari ini ulang tahun, dengan modus supaya dapet jus gratis hehehe ada ada ajha mereka itu. Tapi Vie terus menolak, dia nggak mau nanti malah-malah di nyayiin lagu happy birthday melalui speaker kafe.

            Obrolah mereka terputus ketika Rahma sms ke nomor Widhi, ternyata Rahma tidak tahu tempat makannya, padahal tempat itu sangat dekat dengan tempat kerja Rahma. Jadi Vie dan Widhi harus pergi keluar, diluar mereka berdua tidak melihat Rahma sama sekali, saat menoleh ke jalan sebelah kiri, mereka melihat rahma sudah berjalan sejauh itu.

            “rahma!!! Ngapain kamu sampai sana?” teriak Vie.

            (rahma berlari menghampiri mereka berdua) “maaf aku tidak tahu tempatnya.” Jawab rahma.

            “kan aku sudah memberi petunjuk mbake!!” sahut Vie.

            “iya ni anak, sudah dipilihin tempat yang deket sama tempat kerjanya, malah jalan sampai sono-sono.” Sahut Widhi.

            “ya sudahlah, yuk masuk, gerimis nich.” Kata Vie.

            Saat mereka masuk ke kafe, ternyata makanan dan minuman sudah datang. Sembari menunggu waktu berbuka, obrolan demi obrolan kembali terlontar diantara mereka, kini ditambah Rahma yang juga ikut membully Vie, dengan ide-idenya ingin mengerjain Vie. Vie hanya bisa menutup wajahnya dengan tissue, dia memang sekarang tidak secerewet dulu, yah mungkin karena sudah umur, maklum itu kan hari dia mendapat kepa satu lagi alias 20 th.

            Beberapa menit sebelum buka, ternya teman SMA Vie yaitu Chaca dan Rya datang, Vie benar-benar tidak tahu kalau temannya itu akan datang. Akhirnya Vie meminta mereka memesan sendiri dan minta maaf karena tidak tahu kalau mereka bakal datang. Saat Vie sedang menyapa kedua temannya itu, tiba-tiba Rya menghampiri kursi Vie yang dipisahkan oleh Heidi, Rya memasangkan sesuatu dikerudung Vie. Vie merabanya ternyata itu adalah bross.

            “makasih Rya.” Kata Vie.

            “iya, sama-sama, jangan di lepas lo.” Pinta Rya.

            “loh aku sholatnya gimana nanti?” kata Vie

“ ya kalau itu boleh dilepas hehehe.” Kata Rya.

“ok ok, sipps.”

Disusul kemudian oleh kedatangan Okyung. Teman sebangku Vie saat di SMA dulu. Vie jelas senang sekali teman-teman SMAnya dapat datang di acara makan-makannya, meski tidak semua tapi itu cukup membuat hati Vie merasa memiliki seorang teman yang masih mengenal dirinya.

Karena hujan masih turus deras, jadi Vie dan teman-temannya tetap berada di dalam kafe menunggu hujan mereda. Namun karena lama menunggu hujan, sampai-sampai mereka tidak menyadari kalau orang-orang yang datangnya bareng sama mereka ternyata sudah banyak yang pulang. Menyadari akan hal itu membuat Vie dan teman-temannya tertawa geli, menjadikan bangku tempat duduk nomor 28 itu menjadi semakin ramai.

“kalian mau langsung pulang nanti?” tanya Vie pada Chaca dan Rya.

“nggak Vie, nanti kita mau menjenguk lilis. Kamu mau ikut nggak?” jawab Cha.

“lilis? Loh emang lilis kenapa?” tanya Vie kaget.

“loh kamu nggak tahu? Lilis kan kemarik kecelakaan.” Jawab Chaca.

“benarkah?! Kok bisa?”

“iya dia jatuh dari motor pas pulang kerja.”

“wah maaf, nanti abis dari sini aku mau nganterin rahma pulang, lalu aku mau memperbaiki nilai statistikku. Maaf ya, salam saja buat lilis semoga cepet sembuh.”

“iya nggak pa, ok nanti aku sampaikan.”

Hujanpun reda, mereka bertujuh berjalan keparkiran untuk pulang. Vie, Heidi dan Widhi mengantarkan rahma pulang. Gila, jalan menuju rumah rahma kalau malam ternyata gelap gulita, ditambah harus melewati hutan yang cukup panjang. Angina malam terasa menembus pori-pori selama dalam perjalanan itu. Sesampainya dirumah rahma, Vie, Heidi dan Widhi langsung berpamitan untuk pulang, karena mereka juga harus sholat terawih.

****

            Satu hari setelah acara makan-makan tersebut, Vie mendapat sms dari Widhi. Sms itu berisikan minta Vie untuk menemani Widhi latihan motor, Vie langsung saja menjawab iya. Namun Vie bingung, kenapa Widhi mengajak latihan disekitar kompleks, padahal jelas sekali dulu widhi lebih dulu bisa naik motor dibandingkan dengannya. Vie merasa janggal dengan hal itu.

            Benar firasat Vie, Widhi memang menemui Vie bukan untuk minta ajari motor namun ada hal lain. Saat itu Vie sedang tidur siang, tiba-tiba Rahma, Widhi dan adiknya widhi datang dan membangunkan Vie. Mereka menyanyikan sebuah lagu “saengil chukkahamnida saengil chukkahamnida” (selamat ulang tahun selamat ulang tahun). Mendengar lagu ulang tahun dalam bahasa korea itu membuat Vie terbangun, dan betapa terkejutnya dia, dengan mata setengah terbuka dia disodorkan kue ulang tahun dan diminta oleh Rahma dan Widhi untuk meniupnya.

            “ini apa-apaan?!” kata Vie yang menutupi waahnya dengan selimut.

            “wah ni anak, belum bangun juga.” Kata Rahma.

            “la katanya kamu tidak mau diberi kejutan pada hari ulang tahunmu, ya tak kami berikan pada hari ini.” Kata Widhi.

            Ternyata itu adalah kejutan untuk Vie, yang membuat Vie sebal sekaligus senang. Akhirnya Rahma dan Widhi berhasil memberikan kejutan pada Vie, yah meski planning mereka agak menceng sih, tapi kejutan yang diberikan itu lebih baik dari rencana yang dibuat. Yah itulah kisah persahabatan dari mereka berempat, karena bagi mereka sahabat adalah suatu hal yang berharga.

THE END


ANTOLOGI CERPEN : PELANGI CINTA 
PRAKTEK MENULIS WORKSHOP AFSOH PUBLISHER 2013
MAHASISWA UNNES

DAFTAR ISI ANTOLOGI :



GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top