-->

CLASSIC LOVE

| 9:03 AM |

 Oleh: Mayang Zaim F,S

 

Hai guys. Hari ini hari yang cerah untuk jiwa yang sepi ya (lho malah lagunya band N**H,. hahahahaha). Kenalin nama ku Elisa Maharani Putri cukup panggil Elisa aja ya hehe. Tapi bisa panggil Rani atau Putri juga sih. Lebih  asik Elisa kali ya? Yaudah panggil Elisa aja, OK!. Aku sekarang duduk di KELAS XI di SMA 456 salah satu SMA faforit dikota malang. Nah di sinilah aku mulai mengenal cinta n kisah itupun dimulai.

Flashback

Sewaktu kecil aku punya sahabat namanya revan. Dia anak tunggal, dari kecil  kami sangat dekat. Dia pun sangat sayang padaku layaknya adik dan kakak. Dia selalu ada saat aku membutuhkannya. Kita selalu bermain bareng, makan bareng, jalan-jalan bareng, tidurpun bareng bareng(haha,gak mungkin lah). Tapi aku tak menganggapnya lebih dari seorang sahabat dan kakak. Sampai suatu saat dia dan keluarganya memutuskan untuk pindah rumah hingga kami pun jarang bertemu dan tidak ada lagi komunikasi antara aku dan dia. Berulang kali aku coba main ke rumahnya tapi tak pernah sekalipun aku bertemu sama dia. “revan kemana tan kok gak keliatan?” tanya ku sama tante indri nyokabnya revan saat aku maen ke rumahnya lagi. “dia lagi maen sama temen-temennya, paling ntar sore baru pulang” jawab tante indri. “Aduh, sial banget aku! Lagi-ladi gak ketemu ’’ umpat ku dalam hati. Lama kelamaan kesal dalam hati tiap kali coba nemuin dia tapi slalu gak ada hasilnya, aku pun lelah dan gue nyerah dan berhenti buat maen ke rumahnya. Waktu pun berlalu, bertaun-taun aku jalani hari tanpa ada lagi dia di pikiranku.

*****

Pagi ini matahari baru muncul dari ufuk Timur. Kaca jendela rumahku masih basah oleh embun, suasana dingin menyergapku sampai menusuk tulang. Pagi ini rasanya malas sekali keluar dari tempat tidurku dan pergi ke sekolah. Kalau tidak dibangun paksa ibu, aku pasti bakalan kebablasan bangun sampai siang. Seperti biasanya aku pergi sekolah bersama teman-temanku dengan menggunakan bus. Sialnya hari ini hari senin dan susah buat dapet bus dan terkadang kita juga harus puter lewat jalan lain kerena setiap senin jalan yang biasanya aku lalui ditutup. Sesampainya di gerbang cepat-cepat aku berlari menuju kelas. Aku mengumpat “Huh, bakalan terlambat nih duh,sial banget sih aku hari ini! Harusnya tadi gak usah pake acara gag dapet bus dan muter jalan juga” udah jatuh ketimpa tangga pula, aku memaki diriku sendiri. Tak lama kemudian dari kejauhan aku melihat seorang anak laki” berlari lari. Kutajamkan penglihatanku. “Astaga! Itu kan Hasan! Jadi dia telat juga”,teriakku.

Hasan adalah teman ku dari awal masuk SMA dan kami cukup dekat.dan kami duduk satu bangku. Sesampainya di pintu kelas,ternyata bu Murni sudah mengabsen muridnya dari tadi. Untungnya Bu Murni yang melihatku dan hasan diluar kelas langsung menyuruhku untuk masuk dan duduk. “ beruntung banget punya guru yang baek” batin ku.

Ketika hati berlabuh pada suatu penntian panjang, akan ada peperangan yang terjadi antara jiwa dan fikiran. Saat aku masih termangu dengan fikiran-fikiran itu, tiba-tiba aku tersentak dikagetkan aya sahabatku selain hasan.

“Siang bolong gini ngayal kamu, nanti kesambet loh !” kata aya sambil tersenyum manis.

“Hmm...biar aja. Yang jelas kalau aku kesambet kamu yang bakal jadi sasaran pertama yang akan aku jambak, hahhahahahaha”. Canda ku. “ kamu ngapain sih suka banget ngagetin aku?” lanjutku.

“habisnya kamu juga sih ngayal dijadiin hobi. Lagi mikirin apaan sih sampai segitunya. Lagi mikirin teman kecilmu dulu itu ya yang gak jelas keberadaannya” goda Aya. “ yee... kamu tu mulai deh sok tahunya, siapa juga yang mikirin dia. Dari pada aku mikirin hal yang gak jelas kaya gitu mending aku mikirin kamu aja, hahhahahahahaha” sahutku. Aya hanya tertawa melihat tingkah Elisa. “udah gak  usah dipikirin lagi, mending sekarang kita ke kantin yuk” ajak Aya. Ntah sejak kapan timbul rasa sayang dan rasa kehilangan akan dirinya dalam hidupku.

Bel masuk pelajaran pun berbunyi, seperti biasa sebelum guru masuk, suasana kelas penuh keceriaan, ada yang bernyanyi, menggambar, ngobrol, ada juga yang sibuk mengerjakan tugas. Saat pelajaran matematika dimulai sikap hasan mulai nyebelin setengah mati.”Sssst,.. El, tunjukkin rumus yang nomor 2 dong”,kata hasan  sambil memohon. “Nomor 2? Masa nomor 2 aja kamu gak tau sih. Pasti kamu gak merhatiin guru nerangin tadi ya? kamu cari aja di buku!.

“ia-ia gak perlu pake marah-marah gitu dong, aku emang gak merhatiin pelajaran tadi soalnya kamu udah mencuri perhatian ku sih” goda hasan.

“Oya ntar pulang bareng ya”. Lanjutnya.

“iya deh terserah kamu aja”. Bel pulang sekolah berbunyi aku dan hasan pulang bareng. Di jalan kita becanda-canda berdua. Hasan adalah teman dekatku sejak kelas X, dia yang slama ini slalu ada untuk menghiburku saat aku sedang sedih teringat revan. Namun aku tak menganggapnya lebih dari sahabat. Ditengah perjalanan, “ elisa, aku mau ngomong ma kamu". Kata hasan.

Aku   : "Iya udha, tinggal ngomong aja."

Hasan : "Tapi ini penting El. ku harap kamu mau ngerti."

Aku    : "Oke, emang kamu mau ngomong apa?"

Hasan : "El, sebenarnya aku . . . aku . . . aku . . .

Aku    : "Kamu ngomong apa sich San, kok aku aku?? Ngomong yang jelas dong, jangan buat orang penasaran kaya' ini."

Hasan : "Iya - iya Sin, sory. Aku tuh sebenernya pengen ngomong ma kamu kalo aku tuh sebenrnya suka ma kamu."

Aku    : "Apa? Kamu suka ma aku? Kamu serius sama ucapanmu?

Hasan : Aku sangat serius El aku udah nggak bisa mendam perasaan ini terlalu lama. Aku su..... bukan, tapi cinta sama kamu!

Aku    : Tapi, kamu kan tahu kalo dari dulu aku tuh nganggap kamu cuma sebagai temen, nggak lebih.

Hasan : Plis El...... aku mohon beri aku satu kesempatan buat membahagiakanmu.

Aku    : Skali lagi sory san, aku nggak bisa terima cinta kamu karna hati aku udah cinta pada seseorang, sory banget iaa.."

Hasan : "Iya dech El, aku ngerti kok perasaan kamu. Semoga kamu bisa mendapatkan cinta kamu itu ya.. "

Aku    : "Iya thanks udah mau ngertiin aku."

Hasan : "Sama - sama".

*****

Liburan sekolah tiba, seperti biasa aku dan keluarga pergi berlibur ke rumah saudara yang kebetulan saat itu kakak sepupuku juga akan menikah. Sehingga seluruh keluarga besar berkumpul disana. Saat aku berada disana tanpa sengaja aku melihatnya untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun gak pernah ketemu. Ada rasa senang, kaget, sebel n benci pada waktu itu.

Saat acara pernikahan berlangsung tiba-tiba dia menghapiriku dan mengajakku berbicara, spontan aku terkejut dan masih tidak percaya kalo ternyata dia masih ingat kepada ku. Obrolan kami pun berlanjut, kita sering smzan, telfon dan curhat. Hubunganku dengan dia semakin dekat, hingga saat aku kenaikan kelas XII dia menyatakan perasaanya padaku. Awalnya kita smzan biasa, isinya cuma sekedar basa-basi. Aku pun juga tidak terlalu peduli. Hingga akhirnya aku benar-benar terkejut dan peduli dengan sms Revan yang satu ini.

From:

Revan : Eh seandai y km jd pacar q gt gmn y. Menurut km bs pa ga. Eh ni seandaine lo. Km mau pa ga ?

Satu sms ini sudah bikin aku langsung mau pingsan. Belum lagi sms yang selanjutnya. Lalu di akhir sms, Revan benar-benar nembak aku. OMG !!! Aku langsung cerita aja ke Aya, sahabatku. Dan Aya pun sama gak percayanya kayak aku.  Aku pun memutuskan untuk menjawab perasaan Revan besok. Tidurku nggak bisa nyenyak, bahkan Revan sampai kebawa di mimpi. Aku terbayang-bayang wajah Revan terus.

Hari ini sepulang sekolah, ada sms masuk dari Revan yang bertanya jawaban akan pertanyaannya kemarin. Aduh, mau aku balas tapi ragu-ragu, nggak dibalas malah kasihan. Akhirnya aku balas tapi dengan jawaban yang sama. Yaitu “Bingung”. Mau nggak mau aku harus menjawabnya. Aku sudah janji sama Revan. Dan janji harus ditepati. Sore harinya aku memutuskan untuk segera menjawab pertanyaan Revan.

To:

Revan : Qw jwb “IYA”…

Cuma 3 kata itu yang aku kirimkan. Dan kita pun jadian juga. Awalnya, aku ngrasa nggak yakin dengan kisah cinta ini. Akhirnya aku coba jalani semua ini. Dan ternyata berhasil. Perlahan-lahan aku mulai terbiasa dengan cara pacaran kita yang “LDR dan Backstreet dari orang tua”.

Waktupun cepat berjalan, tanpa terasa sudah satu tahun kita berpacaran namun skalipun kita belum pernah bertemu ataupun jalan bareng hal itu karena kita slama ini LDR/pacaran jarak jauh. Lama-lama aku pun merasa bosan dan jenuh terhadapnya. Hingga ada seseorang yang hadir di antara hubungan kami. Seseorang yang mampu menghilangkan rasa kesepianku, Dion namanya. Kita selalu berangkat bareng kesekolah, jalan bareng, becanda dan saling menyemangati satu sama lain. Dan tanpa sadar timbul rasa suka diantara aku dan dion. Aku tahu kalo aku telah menghianati revan, tapi revan tetap saja cuek pada ku dan tidak ada perubahan. Aku sudah berusaha untuk mempertahankan hubungan ini. Aku mencoba membicarakannya, agar kita dapat berinstropeksi diri. Sekarang aku terjebak diantara dua hati, Dion dan Revan. Aku bingung mana yang harus aku pilih dan yang benar-benar aku cintai.

Sekarang Aku sudah lulus dan melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi di surabaya. Aku mulai mencoba untuk mengajaknya bertemu. Setelah aku kuliah pertemuan kami mulai intensif, dan dia pun sudah mulai berubah menjadi lebih perhatian dan romantis. Dia sering memberiku puisi dan kata-kata yang menyentuh hati.

" Alunan Cinta "

Wahai dirimu yang di sana
Rasakan alunan rindu ini
Ingin rasanya aku memeluk erat dirimu
Takkan pernah ku lepas
Agar kamu tahu betapa aku merindumu
Rasakan setiap denyut nadiku ini
Serasa cepat berdetak di dekatmu
Tatapanmu semakin dalam
Membuatku tak mampu menahan
Lembut bibirmu ku rasakan
Membawaku dalam indahnya angan
Terbuai oleh lembut kasihmu
Yang selama ini ku nantikan
Wangi semerbak tubuhmu
Membuatku semakin ingin di dekatmu
Tak ingin ku jauh darimu
Kan kutemani seumur hidupku
Pesonamu t’lah membuatku
Tersihir dalam alunan cintamu
Cinta yang begitu indah kurasakan
Tak terkira indahnya dunia
Ingin ku lalui hari-hari ini
Hanya denganmu seorang wahai pujaan
Bersama kita kan menjalin cinta
Cinta suci untuk selamanya

“Rasa Rindu ku”

kau mengajari ku melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa perlu susut
ku terdiam dan terbangun dari ilusi
namun aku tak memilih untuk pergi

aku merindukan mu
disaat aku merasakan kesepian
aku merindukan mu ketika
aku terbangun dari ilusi ku
aku merindukanmu ketika
aku teringat akan sapa lembut mu

*****

Hubungan kita sudah dua tahun lebih. Suatu ketika saat kita sedang ngedate tiba-tiba dia mengajak ku untuk ke jenjang hubungan yang lebih serius.

“mengatakan aku mencintaimu adalah kata-kata yg ingin aku ucapkan setiap hari dalam hidupku. Aku ingin mencintaimu dan hidup bersamamu. Aku ingin kau bersandar di bahuku saat kamu tertidur. Meskipun kita menjadi tua
kita akan trus tersenyum dan hdup bersama. Maukah kau menikah dengan ku? Apakah kamu mau untuk menjalani sisa hdupmu bersamaku, tidak peduli seberapa lelah kita aku akan selalu disampingmu. Hari-hariku yg akan kita lakukan bersama, aku kan slalu di sampingmu. Aku telah menyiapkan cincin ini sejak dulu aku mohon pasang cincin yg bersinar ini di jariku. Ingat janji yg telah kita buat bersama, maukah kau menikah dengan ku ?” kata revan.

Kata-kata tersebut sontak membuat ku terkejut dan tak berdaya. Aku tak menyangka dia bisa berkata seperti ini di depan ku langsung. Aku semakin bingung untuk memilih diantara mereka. Akhirnya aku putuskan untuk mempertahankan revan.

Kami semakin serius menjalan hubungan, tapi dua tahun berjalan semakin banyak cobaan yang menghadang, orang tua ku tidak setuju apabila aku dan revan menjalin hubungan apalagi kalo sampai pada jenjang pernikahan.

Hal ini karena revan lebih memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan sekolah. Orang tua ku menganggap bahwa dia tidak punya masa depan yang bagus karena pekerjaannya yang tidak menjanjikan. Orang tua ku takut jika revan tidak dapat membahagiakan anaknya.

Berulangkali aku mencoba menyakinkan kedua orang tua ku dan berulang kali mereka menolaknya mentah-mentah. Sudah sagala cara yang ku lakukan untuk membuat orang tua ku percaya. Mulai dari aku mencoba menyuruh revan untuk melanjutkan kuliah, hingga mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Aku bingung harus bagaimana lagi untuk membuat orang tuaku setuju dengan hubungan ini. Aku mulai lelah dan menyerah dengan keadaan ini. Di setiap malam ku, tak kuasa ku menahan air mata ini. Air mata kesedihan memikirkan nasib hubungan kami. Tak pernah tertepis dalam benakku, aku akan berada dalam keadaan seperti saat ini. Sekarang yang bisa kulakukan hanyalah pasrah, kutuangkan sgala unek-unek dalam hati dalam puisi disecarik kertas.

Sekian lama kita jalani
Kisah cinta yang ada
Tapi belum juga kita temukan
Arti kebahagiaan yang sesungguhnya
Cintaku padamu begitu besar
Ku lalui denganmu walau harus kulawan waktu
Waktu yang terus berjalan tanpa henti
Seperti hatiku yang tak pernah berhenti mencintaimu
Walau kadang sakit yang harus aku terima
Air mata yang selalu jadi korbannya
Telah lama aku bertahan
Mempertahankan kasih suci kita
Mencoba mengarungi jalan berliku
Jatuh bangun kita rasakan bersama
Tanpa restu orang tuaku
Maafkan aku sayang
Karna aku terlalu mencintaimu
Tapi,,,
Aku juga sangat mencintai orang tuaku
Aku tak mau menyakiti meraka
Mereka yang t’lah merawat aku dari kecil
Hingga aku menjadi sekarang ini
Ku sadari,,,
Aku pun belum bisa membahagiakan mereka
Membuat mereka bangga kepadaku
Bangga pernah melahirkanku
Waktuku selama ini terbuang sia-sia
Semua hanya untuk dirimu seorang
Karena cintaku yang begitu dalam kepadamu
Walau harus ku jalani tanpa restu dari mereka
Kini aku lelah dengan semua ini
Ingin ku akhiri kisah cinta ini
Tapi terlalu sulit bagiku melepaskanmu
Tapi akupun juga tak mampu
Menjalani kisah ini tanpa restu dari mereka
Akupun juga tak mau
Dianggap anak yang durhaka
Maafkan aku,,,
Kini aku harus menjauhimu
Mencoba jalani hidup tanpamu
Bukan karena aku tak cinta
Tapi karena cinta kita tak direstui
Biarlah cinta ini abadi di hati
Mungkin sampai ku mati




ANTOLOGI CERPEN : PELANGI CINTA 
PRAKTEK MENULIS WORKSHOP AFSOH PUBLISHER 2013
MAHASISWA UNNES

DAFTAR ISI ANTOLOGI :

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top