-->

Berharap Itu Cinta, Earn Pray Love

| 9:22 AM |

Ditulis : Yunita Tiara Riski 

Bukankah seorang guru besar dunia pernah berujar, Karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak akan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia. Ibarat sebuah kendaraan. Harapan adalah bahan bakar dalam kehidupan kita. Kendaraan akan mati dan tidak bisa berjalan normal jika bahan bakarnya habis, begitupun kita jika kehilangan sebuah harapan.

Adalagi yang mengatakan semakin besar harapan seseorang, maka semakin kuatlah keyakinannya dalam melangkah. Begitupun juga seperti yang dikatakan seorang tokoh Lin Yutang namanya, harapan itu ibarat jalan setapak di dalam hutan. Di sana tak pernah ada jalan. Tapi, jika kamu berusaha menelusurinya, pasti jalan itu akan terbuka. Aku percaya itu karena “rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan, kita tinggal mematuhinya” seperti itulah yang sering disampaikan seorang tokoh yang sudah sangat terkenal seantero Asia siapa lagi kalau bukan Mario Teguh. Iya... begitulah kepercayaanku tentang kisahku ini. Entah mengapa, dan bagaimana kisah ini membuat aku menjadi manusia yang bebeda, dari dimensi sebelumnya. Kini aku sangat percaya pada sebuah harapan atau aku lebih suka menyebutnya Earn Pray Love. Jangan samakan ungakapan itu dengan Eat Pray Love judul film yang dibintangi Julia Robbets yang berlokasi syuting di Bali beberapa waktu lalu. Aku tak bermaksud pula menandingi film tersebut karena memang sama sekali berbeda antara kedua kisah itu. Kisahku lebih menceritakan kekuatan impian dan harapanku, atau lebih tepatnya kisah “mendapatkan sesuatu dengan kekuatan doa dan cinta, Earn Pray Love

JJJ

Sembilan belas tahun yang lalu aku dilahirkan dengan selamat, sebagai anak pertama dan begitu dimanja oleh kedua orang tuaku. Tak heran jika aku tumbuh menjadi remaja yang galaowers cinta tingkat akut bahkan ada yang bilang galau tingkat kecamatan, nasional hingga tingkat langit. Hua... So lame (payah yah). Tapi istilah itu sudah expired dan tidak berlaku untuk hari ini dan seterusnya. Hari ini menjadi hari yang pasti dinantikan oleh seorang remaja sepertiku. Kebahagiaan nampak terlihat mewarnai raut wajah kedua Orang tuaku, keluarga dan kolega yang berkumpul mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk hari ini. Meskipun aku tidak bisa mentutupi  keresahanku saat menantikan seorang disana.

 “Bagaimana Kak, masih menunggu?” Pertanyaan itu mengusikku, yang sedari tadi memandang pintu masuk.

“iya Ay...” Jawabku pada Aya adikku.

Aya dan Naya itulah nama yang diberikan kedua orang Tuaku untuk kami berdua. Aku dan Aya adalah pasangan sahabat sejak dari dalam kandungan. Sebagai saudara kembar  yang terlahir duluan, aku dipanggilnya kakak. Namun hal itu bukan berarti membuatku lebih dewasa dari Aya. Aya remaja tegar sedangkan aku remaja galauwer cinta. Mungkin karena kondisi itulah sekarang aku bisa berbagi my wishfull story  ini.

Bermula saat aku memasuki usia Sweet Seventeen tuntutan Study membuat aku dan Aya hidup jauh dari keluarga. Kami belajar di Fakultas Ilmu Pendidikan di salah satu kampus favorit di kota Lunpia, Semarang. Selama 2 semester aku dan Naya tinggal di Asrama Mahasiswi PGSD yang lokasinya tak jauh dari kampus. Sebagai pendatang baru masa-masa menjadi MaBa (Mahasiswa Baru) sebuah masa orientasi yang menimbulkan Shock Culture yang memaksa aku dan Aya harus belajar mandiri. Kegiatan orientasi Maba yang sangatlah padat, membuat kami terpaksa jarang pulang. Sejak itulah kami menemukan sosok kakak dengan kasih sayang seperti keluarga setelah bertemu kak Bisma senior di Kampus. Sudah sepantasnya sebagai warga asli Semarang, kak Bisma dengan senang hati berbagi informasi tentang lingkungan kampus dan budaya kampus. Selalu ada perhatian dari Kak Bisma untuk kami, terutama untuk Aya. Sayangnya, kasih sayang dan perhatian itu hanya berlaku sepihak, Aya mengabaikan kak Bisma dan tetap memilih kak Edo, kekasihnya.

JJJ

“Panggilan masuk dari nomer baru, buruan angkat kak!” seru Aya ketika melirik ponsel yang ada ditanganku.

“Asalamualaikum, benar ini dengan dek Aya atau Naya itu? “ Suara salam dari seberang.

“ Waalaikumsalam, iya benar. Maaf ini dengan siapa? “ jawabku heran.

“ Saya Kak Mario sahabat dekat kak Bisma, ingin bicara penting dengan adek tentang kak Bisma” Balasnya.

“ Loh, apa yang terjadi dengan kak Bisma?” Jawabku penasaran.

“Tidak terjadi apa-apa dek, saya hanya ingin menasehati adek Aya dan Naya. Jika jadi Ahwat jagalah perasaan Ihwan. Jangan sampai akhirnya menyakiti perasaannya” balasnya

Sontak membuatku kaget, ada apa ini? apa yang terjadi? Dibenakku Kepo amat ini kakak. Baru kenal tiba-tiba menelpon sok bijak, bicara Gaje (Ga jelas Gituu ) ahwat ihwan segala, apan itu.

“ Maaf kak, aku ga tau apa maksud pembicaraan kakak. Mohon diperjelas!” Pintaku

“ Gini, dek. Saya kira adek juga pahamlah alasan kak Bisma sangat perhatian kepada dek Aya, pasti karena ada alasan yang cukup mendasar, kenapa Dek Aya sekarang berubah, tidak ada komunikasi lagi dengan kak Bisma?” Jawabnya semakin sok bijak.

  Maaf kak, ini aku Naya bukan Aya. Kakak salah sambung! ” Jawabku pendek, dan tak menghiraukan ungkapan panjang lebar darinya tadi.

“ Maaf dek, Tolong nasihat dari kakak tadi disampaikan ke dek Aya serta teman-teman Ahwat adek lain, pesan kakak itu saja Asalamualaikum” Tegasnya seraya menutup pembicaraan di telepon.

“ Maksudnya apa ini, baru kenal tau-tau sewot n Kepo  gitu. Aku merasa tidak asing dengan suara tadi, seperti Suara kak Bisma deeeh.. jangan-jangaaaaaaaaaaan....” gerutuku heran

Belum selesai menebak-nebak, Hp ku bergetar lagi, kulihat nomor itu menghubungiku kembali.

“ Sudah paham, maksud kakak?” tanyanya

loading” Jawabku Cuek

“ Naya ingin tanya, jawab jujur kak, ini kak Bisma Kan? Saya kenal betul, suara ini kak Bisma” tanyaku tegas berani

“ Bukan. Saya kak Mario sahabat dekat kak Bisma sejak SMA, sekarang kakak belajar di Sekolah Kedinasan di Bandung, kalau tidak Percaya coba Search and Add di Fb, akunku Mario Ahmad

Tak lama setelah itu saya pastikan siapa sebenarnya tersangka yang hari-hari ini berani menerorku. Nampaknya teror salah sambung itu, membuatku penasaran dan mendesakku untuk melakukan olah TKP. Segera aku Add akun Fb-nya dan kami berteman hingga saat ini.

JJJ

Minggu pagi di Asrama, Pesan Singkat meluncur di Ponselku dari Kak Edo. Nampaknya Tuhan memiliki skenario indah untuk menghilangkan kegalauanku. Kubaca pesan dari kak Edo tentang OPREC RSN (Relawan Siaga Nusantara) Tingkat Semarang, yang sangat membutuhkan relawan selama Bulan Ramadhan 1433 H. Setelah terbujuk oleh ajakan Aya, aku pun akhirnya memasuki dunia baru, benar-benar baru, karena kami mengabdi untuk masyarakat, iya begitulah peran seorang Relawan, lebih keren lagi Aya menyebutnya Volunteer. Setiap sore kami membagikan ta’jil untuk kaum Duafa di daerah pinggiran Semarang. Bersama sahabat RSN, aku menemukan kehidupan yang baru aku temui. Kehidupan anak yatim-piatu dengan harapan dan semangat yang tak pernah putus menantang hari esok, tegar dan kuat menjalani hidup tanpa orang tua, seolah menyadarkanku untuk terus bersyukur dengan apa yang masih aku miliki saat ini. Tak ada gunanya mengalau terus-terusan. Alhamdulillah, kesan dan pesan mendalam itu semakin membuatku bersemangat menghabiskan masa libur kuliah dengan pengalaman sebagai volunteer. Menemukan banyak keluarga dari berbagai Sara (Suku, Adat, Ras, Agama) itu menyenangkan. Meskipun banyak agenda yang harus terlaksana sebelum hari raya tiba. Kesibukan, kesiapan, kesanggupan, komitmen dan kerelaan Volunteer dipertaruhkan untuk menghilangkan kesenangan berkumpul bersama keluarga dikampung halaman. Aku sangat berharap kesibukan sesaat itu berhasil mengikis kegalauan cintaku. Beruntunglah aku ternyata itu terkabul.

Di bawah langit senja di awal bulan kemerdekaan Negara Indonesia. Aku dan Aya bergegas meluncur ke Masjid Baiturrahman Simpang lima untuk persiapan acara Buka Bersama 1000 Duafa & Anak Yatim Piatu. Tiga puluh menit setelah berhasil menerjang macetnya jalanan Semarang kami tiba di pelataran Masjid. Dengan tergesa-gesa sambil merapikan jilbab yang modal-madul kami berjalan mencari aula, lokasi untuk acara lusa itu.

“Sepertinya ada yang memperhatikan kita deh Ay” ungkapku curiga

“ Nay, bukankah ituuuuuuu.............” sambung Aya, setelah sadar ada seorang pria tersenyum melihat tingkah konyol kami.

  Senyum ituuuu.... aku kenal, itu kak Mario kan?” sahutku tercengang

“ Hai... Assalamulaiakum? Kalian Aya dan Naya kan?” Sapanya seketika menghampiri kami

Seolah tak menyangka untuk pertama kalinya dipertemukan secara langsung disini. Dampak positif wajah serupa, sepertinya membuat kak Mario mudah mengenali kami berdua. Sepekan yang lalu dia dinyatakan lulus dari kampus Praja dan kini kembali ke Semarang tempat kelahirannya. Lalu memantabkan diri,  mengisi waktu luang menjadi volunteer sebelum akhirnya ditempatkan tugas ke luar Jawa.

JJJ

Waktu berlalu dengan cepat. Ramadhan berlalu, masa menjadi volunteer Ramadhan telah usai. Virus galau nampaknya kembali menginfeksi hidupku lagi. Tak tanggung-tanggung, Virus itu terlalu ganas sehingga membuat aku menjadi mahasiswa galau tingkat akut. Sifat galauku semakin menjadi, status galau, alay, ga-je (ga jelas) memenuhi akun Facebook ku. Ibarat kata, apa yang menimpaku saat itu seperti kata pak Mario Teguh “Tidak ada yang lebih menggalaukan daripada berusaha setia kepada orang yang tidak setia. Engkau yang merindukan kepastian dalam cintamu, ingatlah. Cinta tak suka berlama-lama dalam kesedihan. Move on!. Obat terbaik untuk yang patah hati, adalah jatuh cinta lagi.” kata motivasi Mario Teguh seolah menampar hatiku.

Seperti itulah status galau di masa-masa Jahiliyahku, ketika melihat semua teman dekat bahkan Aya saudaraku telah menemukan tambatan hati. Ingin sekali menuyusul mereka mempunyai sosok “Muse : inspirasi/tambatan hati” yang ada setiap waktu memotivasi untuk mengusir kegalauan. Miris dan merasa nelangsa ditarik ulur hati ini dengan orang yang tidak setia. Saat itulah Tuhan mengirimkan kabar baik untukku agar segera mengakhiri kegalauan itu, melalui kak Mario.

“Dek, kalau boleh mas menyarankan, seperlunya saja majang foto-foto di album Fb adek, jangan seperti iklan diri!” Pesan darinya, disebrang Telpon

Sontak membuatku kaget kata-kata yang begitu Mak Jleb di hatiku.

“ Kenapa kak? “ sahutku tak terima dengan kata-kata yang menusuk itu.

“ Sebaiknya adek sadar dan  mengerti, tak perlulah galau mencari pemilik tulang rusuk itu, karena pemilik tulang rusuk akan mencari tulang rusuknya sendiri. Tak usahlah adek menggalau tak berarti seperti tadi. Bukankah sudah jelas wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula.” Jawabnya Bijak

Ada teman hati yang datang sesaat, ada pula yang setia setiap saat. Mereka datang silih berganti meninggalkan kisah yang kadang perih, mungkin pada saat itu hatimu terluka. Namun percayalah, akan ada seseorang yang datang dan menemanimu sepanjang hidupmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja membiarkanmu bertemu dengan beberapa orang yang salah atau bahkan membiarkanmu berjalan sendiri sebelum akhirnya mempertemukanmu dengan orang yang tepat, agar kamu tidak berhenti memuja-Nya dan bersyukur atas segala karunia-Nya” sambungnya

 

Aku terdiam, rasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna kalimat berat yang baru kuterima tadi. Benar-benar baru aku sadari dia bukan Teroris baik tetapi praja yang luar biasa baiknya.

“Lalu saran kak Mario apa?” jawabku

“Tatalah kembali segala sesuatu yang kau butuhkan untuk memperbaiki masa depanmu menjadi lebih baik, menggali ilmu, melembutkan hati, menumbuhkan motivasi, memberikan inspirasi, melesatkan prestasi dan menebarkan kebaikan pada sesamamu, J itu akan semakin menguatkanmu, menyehatkanmu, dan menambah keberkahan dalam hidupmu” Sambungnya lagi.

 

“ Motivasi yang Super Sekali, tapi sulit melakukannya kak hehe” jawabku keberatan.

“ hehe saya malah seperti MTGW (Mario Teguh Golden Way) yaa… hehe “ jawabnya dengan penuh canda

“ Adek belajar jadilah Wanita sholeha pasti bisa!” Sambungnya lagi

“ Caranya? “ sahutku

“ Belajarlah dari teman-teman yang membawamu dalam kebaikan, karena dirimu 5 tahun yang akan datang tergantung pada : Siapa Temanmu, Buku yang kamu baca dan Kegiatan yang kamu tekuni saat ini, Percayalah itu”

Lagi-lagi Kata Motivasi yang Mak Jleb. Tuhan terlalu baik dan sangat baik,. Benar! Tuhan tidak selalu mengirimkan apa yang kita inginkan karena Tuhan selalu mengirimkan apa yang kita butuhkan dan itulah yang tebaik untuk kita. Menyadari hal itu entah mengapa dan bagaimana seolah menemukan Muse di Hidupku. Kini aku selalu menjadi Follower seorang Mario Ahmad. Setiap statusnya menjadi suntikan Paket Unlimited Anti Galau untukku dan selalu kubagikan di wallku.

Mario Ahmad bak Oase yang hadir di padang tandus hidupku. Hari-hariku kini kujalani dengan sesuatu yang positif entah kenapa aku bisa begini.

Namun, Ujian datang dua hari setelah aku memutuskan untuk Move On dari Kegalauanku selama ini. Hal yang tak pernah kuduga sebelumnya terjadi.

Panggilan masuk di Ponsel Cross Chinaku

“ Dek Naya… “ Sapa Kak Dhana

 “Iya kak…. Ada apa?“ Jawabku

“ Ciaaaaah…Somseee banget sekarang, mentang-mentang uda ga galau, ga pernah sms kakak lg ” hehe sambungnya

“ aku ga mau ketularan galaumu lagi kak” sahutku sebel

Percakapan kamipun mengalir hingga waktu menunjukkkan Pukul 00.01 WIB dan haripun berganti.

“ Selamat Tinggal 9 Desember J. Terimakasih ya Nay sudah menemaniku di detik-detik terakhir waktuku“ Ungkap Cowo galau itu

“ Maksudnya apa? “ Tanyaku

“Akhirnya aku lolos Ujian menjomblo selama 1 tahun, 9 Desember tahun lalu, aku diputus pacarku hingga membuatku Gila Galau seperti ini, maaf terlalu lama membuatmu menungguku membukakan hati untukmu, membuatmu sakit dan galau selama ini. Aku ingin mengakhiri masa galau ini Nay sepertimu, bersamamu… Maukah kamu jadi pacarku? “ Ungkapnya

Hal yang tak pernah kuduga, kenapa tiba-tiba dia membukakan pintu hatinya yang telah usang itu untukku, kemarin ia tutup rapat-rapat hatinya dan mengusir cinta yang datang, aku sadar aku galau karenanya, move on dari kegalauan juga karenanya. Kini Aku benar-benar ingin keluar dari lingkaran galau. Kenapa Tuhan selalu mengujiku di bagian terapuh ditubuhku ini, Ujian berat di Hatiku disaat aku telah memutuskan untuk balik kanan maju jalan meninggalkan rasa ini.. Kemarin aku mengharapkannya untuk menjadi pacarku. Yiaaaa begitulah, dialah tersangka yang membuatku semakin galau menahan rasa yang salah pada tempatnya itu, sakit ditarik ulur hati ini sebagai pelarian.

“ Terimakasih kak… kak Dhana selama ini uda baik ma Naya. Naya sadar kak Dhana masih sayang banget ma kak Hana. Tak ada yang bisa menggantikan kak Hana di hati kakak” jawabku

“ Aku harap kamu bisa bantu aku melupakannya Nay, aku yakin kamu bisa” pintanya

“ Maaf kak, aku ga bisa menjalin kisah dengan bayang-bayang masa lalumu. Itu akan menyakitkan untukku kak.

Aku adalah Naya dan selamanya tetap jadi Naya. Tidak akan bisa seperti kak Hana” Tegasku

 

Untuk pertama kalinya aku bisa mengambil keputusan sendiri yang begitu tegas. Ini ku lalukan demi kebahagiaanku hari ini esok dan seterusnya. Iya begitulah harapanku untuk bisa hidup bahagia selamanya, tanpa ada kegaulauan, berhenti tersakiti menanti cinta tak pasti. Aku yakin rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan dan kebahagiaan, kita tinggal mematuhinya. Ketika harapan kita dikurangi hingga titik nol, kita akan sungguh-sungguh mengapresiasi semua yang kita miliki saat ini. Nah.. itulah keadaan yang aku alami saat itu.

JJJ

Semester 3 pun siap untuk dilalui, Bye-Bye Mahasiswa galau. Kini aku siap menjadi Mahasiswa luar biasa anti galau. Keluar dari Asrama Mahasiswi PGSD lalu aku memutuskan masuk ke Pesantren Mahasiswa tepatnya di wiswa Aqeela pesantren modern untuk mengembangkan Soffskill dan Hardskill. Disana aku belajar banyak tentang disiplin ibadah dan belajar menata kembali segala sesuatu yang aku butuhkan untuk memperbaiki masa depanku menjadi lebih baik. Waktu bergulir begitu cepat, dan kedewasaan itupun menjadi pilihan.

Siapapun kita
Pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam
Saat kita memikirkan dia, kita seperti merasa
Sedikit sesak di dada
Tapi kita tetap ingin menyimpannya didalam hati,
Walaupun, saat ini aku tidak tau dimana dia sekarang,

dan bagaimana kabarnya
Meskipun begitu
, dialah yang membuatku memahami
hal kecil yang di sebut "CINTA"

Aku menyayanginya lebih dari yang ia tahu
Pesan darinya
tak lekang oleh waktu dan tak kan hilang oleh perputaran masa
Sejak dulu, kemarin hingga hari ini adalah puisi indah yang tersimpan dalam memori hati
Apapun adanya dirinya
, dimanapun dia berada sekarang, dia tetap yang terindah di hatiku
Dirinya yang mampu membuatku lebih mengenal dan menemukan jati diriku hingga diriku mampu menyadari bagaimana bersikap dewasa, mandiri serta bagamana seharusnya aku bersikap terhadap diri sendiri dan sesama
Benarkah ini sebuah anugerah untukku bisa bersamanya?
Beribu nasehat berharga telah ku dengar

Sungguh nasehatnya itu mampu menjadi penawar hati yang jitu

Seindah hari bahagiaku, seindah itu pula rasa yang bersemayam di hatiku untuknya

Ya Allah
Sekiranya dia baik untuk dunia dan akhiratku, maka dekatkanlah dan satukanlah aku dengannya. Tapi, sekiranya dia buruk untuk dunia dan akhiratku, maka berikanlah yang terbaik untukku dan untuknya.

 `ʃƪ)

 

Aku selalu merindukannya dalam setiap doaku. Tenang, damai saat aku mengingatnya, sosok yang luar biasa bisa merubah diriku. Tiba-tiba ada getar panggilan masuk di ponselku.

“ Assalamualaikum Dek… Ini kak Mario. Adek masih di Semarang kan? “ Suara yang selama ini kunantikan

“ Waalaikumsalam.. iya kak. Naya masih di Semarang. Bagaimana kabar kak Mario? “ Tanyaku penasaran

“ Kabar alhamdulilah baik, ini kakak cuti kerja dari Mataram NTB dan kembali ke Semarang” Jawabnya

Senang rasanya mendengar kabar dari sosok “Muse” yang lama ku nanti.  Malam ini aku masih tertahan di Semarang meski memasuki hari tenang sebelum Ujian akhir semester 3. Entah mungkinkah ini skenario indah dari Alloh untukku lagi.

“ Belajar yang rajin ya dek… selalu belajar menjadi lebih baik” Pesan kak Mario ketika berkunjung ke Wisma.

Berbunga-bunga…istimewa rasanya, Kak Mario menyempatkan diri menemuiku disela cuti kesibukannya setelah pulang dari Lombok.

JJJ

Siang yang bersahabat, awan tak begitu terik dan tak begitu gelap. Laju kendaraanku ke arah kampus pusat Universitas Negeri Semarang lalu kearah Gunung Pati melewati rindangnya pepohonan disepanjang jalan. Sejauh mata memandang dimanjakan pemandangan Indah nan sejuk hamparan hijau sawah model terasiring. Suasana lingkungan yang damai, disanalah aku dibawa ke tempat tinggal seorang Mario, tempat ia dilahirkan, tumbuh dan dibesarkan hingga akhirnya menjadi Mario yang luar biasa seperti yang aku kenal sekarang. Tiba disana senyum hangat Ibunya menyambut kami.

“ Bawa Flashdish kan dek? Kak Mario punya File Motivasi untuk adek.. bisa untuk belajar” ungkapnya padaku

Sambil mengangguk lalu kuberikan FlashDish yang ku keluarkan dari tas Makram buatanku.

Ku tatap dalam sosok Muse ku saat itu, rasanya seperti mimpi bisa sedekat ini bisa silaturrahmi di rumahnya.

 dek Naya, Semangat Belajar ya!. Jadilah mahasiswa, calon guru yang luar biasa menginspirasi, Do what you Love, Love What You Do” tambahnya.

Sepekan setelah itu kak Mario kembali bertugas sebagai Pegawai di Kemendagri Kampus yang mencetak Praja di Mataram, Lombok. Sedangkan di belahan bumi lain aku melanjutkan Study ku, di Kampus Hijau membawa bekal semangat dari Muse ku.

Dan itulah episode kehidupanku, episode demi episode berlalu dengan cepat tanpa terasa aku sekarang sudah tumbuh dewasa, beriring dengan tanggung jawab yang semakin besar untuk diri sendiri. Alhamdulillah kini aku bisa mendapatkan sesuatu dengan kekuatan doa dan cinta Mulai untuk mandiri, tidak mudah galau, mulai untuk berkarya, mulai untuk memberi. Mau tidak mau aku siap menjadi pemain kehidupan, sudah menjadi kewajiban untuk melakoninya dengan usaha terbaik karena semuanya tergantung diriku, kubawa kemana alur hidupku ini. Karena waktu berjalan terus tanpa mengenal kembali. Pergerakkan waktu selalu ke depan, dan begitupun semangatku. Aku meanfaatkan waktuku dengan upaya yang terbaik. Kuberikan penghormatan terbaik, dengan aktivitas positif yang mebawaku dalam kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemenangan bukan kegalauan.

Hari ini kebahagiaan nampak terlihat mewarnai raut wajah kedua Orang tuaku, keluarga dan kolega yang hari ini menyaksikan prosesi pertunanganku dengan kak Mario Ahmad. Aku percaya dialah utusan Allah yang datang mendampingiku untuk membahagiakan aku. menemaniku untuk menata segala sesuatu yang ku butuhkan untuk memperbaiki masa depanku menjadi lebih baik, menggali ilmu, melembutkan hati, menumbuhkan motivasi, memberikan inspirasi, melesatkan prestasi dan menebarkan kebaikan pada sesamaku, J itulah yang  menguatkanku, menyehatkanku, dan menambah keberkahan dalam hidupku. Hari bahagia benar-benar bahagia, kini kutemukan kebahagiaan yang sesungguhnya, Earn Pray Love.

 



ANTOLOGI CERPEN : wishful story
PRAKTEK MENULIS WORKSHOP AFSOH PUBLISHER 2013
MAHASISWA UNNES

DAFTAR ISI ANTOLOGI :

 

GENDAM NUSANTARA 919

Back to Top