PAHAMI KETENTUAN MENULIS
Aturan menulis yang saya terapakan di setiap tulisan saya
adalah tidak ada aturan, karena
aturan yang baku menurut saya di dalam menulis adalah menulis saja. Kadang jika
saya harus mengikuti aturan dalam menulis maka ide-ide terbaik saya menjadi
hilang, kalimatnya mandek tidak mau jalan, dan tidak sesuai dengan hati saya
yang ingin berekspresi secara bebas dan menuangkannya menjadi karya “SEHEBAT”
yang saya bisa.
Aturan menulis yang saya ikuti selain tanpa aturan jelas,
saya menerapakan menulis dengan mencontoh karya yang sudah ada. Caranya saya
perhatikan bagaimana sebuah tulisan itu dibuat, seperti memperhatikan sebuah
buku yang terbit, bagaimana desain covernya, persembahan, testimoni, tata
letaknya, gambar, pendukung tulisan, daftar pusatakanya, dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan terbitnya sebuah tulisan yang menjadi buku.
Aturan menulis yang lain, yang mungkin dijadikan patokan oleh
penulis buku best seller dan dijadikan materi seminar mungkin saja awalnya
adalah pembelajaran otodidak, belajar sendiri lalu dilanjutkan dengan belajar
di institusi tertentu sehingga tulisannya menjadi semakin berkualitas. Yang
ingin saya tekankan dalam aturan menulis ini adalah ikuti saja aturan yang
membuat Anda semakin berdaya dalam menerbitkan sebuah karya tulis. Lalu ketika
karya Anda sudah bisa dinikmati, Anda berhak membuat aturan menulis secara
tersendiri.
DETERMINASI DAN KERJA KERAS
Satu hal yang ingin saya tambahkan dalam aturan menulis, bisa
juga disebut sebagai aturan menulis yang tidak baku. Hal itu disebut ketekunan menulis. Tanpa ketekunan dan
kesabaran dalam menulis maka bisa dibayangkan bagaimana karya tulis itu bisa
selesai? Ketekunan menulis yang diimbangi dengan kerja keras dalam dunia
kepenulisan merupakan resep unggulan yang memastikan sebuah karya bisa hadir,
bahkan karyanya mampu bertahan bahkan ketika penulisnya sudah berada jauh di
luar dunia.